masing ruangan yang bekerja di Puskesmas tersebut dalam hal pengumpulan data guna penelitian, dan setelah melakukan observasi peneliti mencatat hasil observasi
dari lembar observasi yang didapat dari data. Peneliti melakukan observasi di puskesmas Petisah. Setelah melakukan observasi peneliti mencatat hasil observasi
di lembar observasi yang didapat dari data.
H. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama, editing untuk melakukan
pengecekan kelengkapan data. Kemudian data yang diukur diberi coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data. Selanjutnya tabuling untuk
mempermudah analisa data yang dimasukkan ke dalam bentuk table. Setelah itu mengentri data ke dalam computer dan dilakukan dalam pengolahan data dengan
menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yaitu pemeriksaan semua
data ke dalam program computer guna menghinadri terjadinya kesalahan. Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan
dengan langkah sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Analisa ini digunakan untuk mendapatkan distribusi frekuensi atau besarnya proporsi dari variable independen dan variable dependen sehingga dapat
diketahui variasi dari masing-masing variabel. Data tersebut dilihat dari distribusi frekuensi yaitu angka insiden dan cakupan imunisasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel yaitu hubungan cakupan imunisasi campak dengan angka insiden campak
di Puskesmas Petisah Medan Tahun 2012. Dalam menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan
menggunakan uju statistik korelasi person product moment dengan tarif signifikan α = 0,05. Pedoman dalam menerima hipotesis : Hipotesa nol Ho
ditolak jika p 0,05 maka hasil statistic dinilai bermakna, yang berarti terdapat hubungan antara cakupan imunisasi campak dengan angka insiden campak Ha
diterima. Hipotesa nol Ho gagal ditolak jika p 0,05 maka hasil statistik dinilai
tidak bermakna, yang berarti tidak ada hubungan antara cakupan imunisasi campak dengan angka insiden campak.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai Hubungan Cakupan Imunisasi Campak Dengan Angka Insiden Campak Puskesmas Petisah
Medan Tahun 2012.
1. Analisis Univariat
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi Cakupan Imunisasi Campak di Puskesmas Petisah
Tahun 2012. n = 567
No. Cakupan
Imunisasi Frekuensi f
Persentase
1 Tercapai
551 97,17
2 Tidak Tercapai
16 2,82
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.1 di atas dapat diketahui jumlah sasaran cakupan imunisasi campak selama bulan Januari sampai bulan Desember yaitu sebanyak 567 100
sementara yang tercapai sebanyak 551 97,17 dan yang tidak tercapai sebanyak 16 2,82.
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi angka insiden campak di Puskesmas
Petisah Tahun 2012. n = 567
No. Angka Insiden
Frekuensi f Persentase
1. Terkena Campak
2 0,35
2. Tidak Terkena
Campak 551
97,17
Dari tabel 5.2 di atas diperoleh jumlah insiden campak di Puskesmas Petisah tahun 2012 adalah 2 0,35 sementara yang tidak terkena campak adalah
sebanyak 551 97,17.
2. Analisa Bivariat