BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya
hidup dalam lingkungan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi Depkes 2010-2014 adalah masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan Depkes, 2009, ΒΆ 2.
Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective.
Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Mulai tahun
1997, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penulran terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi PD3I yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio,
tetanus serta hepatitis B Dep.Kes, 2006.
Imunisasi merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Berbagai
macam penyakit menular seperti penyakit difteri, pertusis,campak, tetanus, dan polio telah terbukti menurun secara menyolok berkat pemberian imunisasi pada
Universitas Sumatera Utara
bayi adan anak. Bahkan di Indonesia telah dinyatakan bebas penyakit cacar sejak
tahun 1972 Maryunani,2002.
Pemberian imunisasi sebelum waktunya tidak dibenarkan karena bayi masih mendapat kekebalan dari ibunya. Apabila pemberian imunisasi berikutnya
kurang dari jarak yang ditentukan akan menyebabkan reaksi vaksin kurang maksimal karena konsentrasi vaksin dalam tubuh masih tinggi, demikian juga bila
pemberian imunisasi berikutnya mundur konsentrasi vaksin masih di bawah ambang batas bahkan memungkinkan kuman sudah masuk, sehingga pada saat
diberikan imunisasi berikutnya reaksinya tidak maksimal. Perlu diketahui bahwa istilah imunisasi dan vaksinasi sering diartikan sama, meskipun arti yang
sebenarnya adalah berbeda. Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibody secara pasif, sedangkan vaksinasi adalah pemberian vaksin antigen
yang dapat merangsang pembentukan imunitas antibody dari system imun dalam
tubuh Muslihatun, 2011.
Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan pasif disebut imunisasi pasif dengan memberikan antibodi atau faktor kekebalan pada
seseorang yang membutuhkan. Contohnya adalah pemberian imunologi spesifik untuk penyakit tertentu misalnya imunologi antitetanus untuk penderita penyakit
tetanus. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh, seperti misalnya pada kekebalan pasif alamia antibodi yang diperoleh janin
dari ibu akan perlahan menurun dan habis.
Upaya imunisasi di Indonesia dapat dikatakan telah mencapai tingkat yang memuaskan. Namun, dari survey Kesehatan dan Demografi Indonesia
Universitas Sumatera Utara
SKDI diketahui bahwa pada dua tahun terakhir cakupan imunisasi dan kualitas vaksinasi tampak menurun. Penurunan cakupan imunisasi sangat dirasakan
dengan ditemukannya kembali kasus polio dan difteria di Negara kita. Tiga ratus enam orana anak menderita poliomyelitis pada periode Mei 2005 sampai dengan
Februari 2006 sebagai akibat cakupan vaksinasi yang menurun. Keadaaan yang memprihatinkan ini ditambah lagi dengan meraknya kampanye anti vaksin yang
disuarakan oleh kelompok tertentu. Pandangan negative terhadap vaksinasi bukan saja dikemukakan oleh masyarakat awam namun juga oleh sebagian petugas
kesehatan IDAI, 2011.
Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan yang terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan Negara Indonesia terletak di daerah khatulistiwa
yang sering disebut Negara tropis. Sebagian besar penyakit yang ditangani dokter oleh parasit, jamur, bakteri dan virus yang masing-masing mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda dan spesifik. Salah satu penyakit infeksi yang menjadi masalah di Indonesia adalah campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus
terutama menyerang bayi dan anak yang sampai saat ini tidak ada obat khusus untuk penyakit ini. Penyakit ini dapat menyebabkan penekanan system imun
sehingga mengakibatkan komplikasi penyakit yang berat sebagai infeksi sekunder
sehingga perlu mendapat perawatan di rumah sakit Setiawan, 2008.
Campak adalah penyakit infeksi yang cukup serius. Campak dapat mengakibatkan berbagai komplikasi seperti radang paru-paru atau pneumia dan
radang otak atau ensefalitis. Komplikasi campak juga bias mengakibatkan radang
Universitas Sumatera Utara
telinga tengah. Adakalanya, beberapa tahun setelah terkena campak, anak meurun
kecerdasannya, lumpuh atau kejang-kejang tubuhnya Muslihatun, 2011.
Meskipun imunisasi menurunkan jumlah kematian, namun di negara berkembang manifestasi penyakir campak seringkali lebih berat, dengan case
fatality rate sebesar 25, serta merupakan penyebab kematian pada 800.000 anak setiap tahunnya. Laporan dari WHO menyebutkan bahwa selama tahun 1990-
1997 di daerah Asia Tenggara meliputi Banglades, Bhutan, Republik Korea,India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka dan Thailand
jumlah kasus campak yang dilaporkan dan insiden campak menurun 48 dan 53. Pada negara dengan cakupan imunisasi tinggi, yaitu Bhutan, Indonesia,
Maldives, Sri Lanka dan Thailand lebih 50 kasus terjadi pada anak berusia lebih dari 5 tahun. Amerika serikat pada tahun 1978 mempunyai inisiatif untuk
memulai program eliminasi campak dengan 3 komponen pada programnya yaitu mempertahankan tingkat imunitas yang tinggi dengan vaksinasi campak dosis
tunggal, memperkuat surveilan dan melakukan kontrol agresif kejadian luar biasa KLB campak. Hasil dari program ini terjadi penurunan kasus campak, tetapi
60 dari kasus yang ada terjadi pada anak yang berumur lebih dari 10 tahun. Dari hasil ini, maka kemudian direkomendasikan pemberian dua dosis vaksin yang
mengandung campak, dengan pemberian dosis kedua sebelum awal masuk sekolan. Pada tahun 1989-1991 terjadi resurgence campak besar-besaran di
Amerika Serikat, yang disertai dengan kematian yang tinggi di antara anak usia prasekolah yang tidak mendapat imunisasi. Dilakukan berbagai usaha, sarnpai
akhirnya tahun 1996 hanya 508 kasus campak yang dilaporkan dengan 65 kasus
akibat transmisi campak dari negara lain importation.
Universitas Sumatera Utara
Imunisasi dapat dilakukan pada orang dewasa ataupun anak-anak, pada anak-anak karena sistem imun yang belum sempurna. Sedangkan pada usia 60
tahun terjadi penurunan sistem imun nonspesifik seperti reproduksi air mata menurun, mekanisme batuk tidak efektif, gangguan pengaturan suhu, dan
perubahan fungsi sel sistem imun, baik selular maupun humoral. Dengan demikian usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi, penyakit autoimun dan
keganasan. Namun usia lanjut masih menunjukkan respon yang baik terhadap polisakarida bakteri, sehingga pemberian vaksin dapat meningkatkan antibody
dengan efektif Proverawati,2010.
Campak adalah penyakit infeksi yang cukup serius. Campak dapat mengakibatkan berbagai komplikasi seperti radang paru-paru atau pneumia dan
radang otak atau ensefalitis. Komplikasi campak juga bisa mengakibatkan radang telinga tengah. Adakalanya, beberapa tahun setelah terkena campak, anak meurun
kecerdasannya, lumpuh atau kejang-kejang tubuhnya Muslihatun, 2011. Penelitian Wulan 2012 yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian campak di wilayah kerja puskesmas dengan menggunakan rancangan case control didapatkan bahwa ada hubungan antara
status imunisasi campak dengan kejadian campak, ada hubungan antara status gizi dengan kejadian campak dan ada hubungan antara kondisi ventilasi dengan
kejadian campak. Faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian campak antara
lain ASI Eksklusif status social ekonomi dan kepadatan hunian rumah.
Respons vaksinasi campak adalah baik bila diberikan dibawah umur 1 tahun, walaupun antibodi yang timbul cepat menghilang dan hanya 52 yang
masih mempunyai antibody setelah 1 tahun imunisasi sedangkan bila diberikan
Universitas Sumatera Utara
imunisasi efek samping tidak ada Asril,2002.Dari kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan cakupan imunisasi
campak dengan angka insiden campak di Puskesmas Petisah Medan Tahun 2012. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang dapat menggambarkan permasalahan
sesuai dengan tujuan penelitian dan cara mengatasi masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah