Angka Insiden Campak Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian Arfiyan 2012 cakupan imunisasi campak di Puskesmas Nusa Tenggara Barat tidak tercapai dari sasaran 550 orang. Keadaan ini dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang kurang memahami tentang imunisasi dan anggapan bahwa anak akan demam atau sakit jika di imunisasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi cakupan imunisasi campak yang tercapai adalah 551 97,17 dan yang tidak tercapai adalah 16 2,82 dimana sasarannya sebanyak 567 100, yang distribusi frekuensi cakupan imunisasi campak di Peskesmas Petisah adalah baik. Dimana cakupan baik karena wabah pada daerah tersebut rendah.

2. Angka Insiden Campak

Angka insiden campak adalah Perbandingan jumlah kasus baru campak dengan jumlah populasi yang beresiko terkena penyakit campak Halifa,2010. Dari hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi angka insiden campak di Puskesmas Petisah adalah 2 0,35 sementara yang tidak terkena campak adalah 551 97,17, yang berarti distribusi frekuensi insiden campak di Puskesmas Petisah adalah rendah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa rata-rata insiden campak di Puskesmas Petisah rendah. Hal ini dikarenakan karena pada saat itu terjadi wabah, sehingga anak mengalami campak sebelum anak mendapatkan imunisasi campak pada usia sembilan bulan. Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah Universitas Sumatera Utara tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka. Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu disebut outbreak, yaitu serangan penyakit lingkup yang lebih luas epidemi atau bahkan lingkup global pandemi. Sehingga karena terjadi wabah anak mengalami penyakit campak, dimana campak yang dialami anak tersebut terjadi sebelum usia sembilan bulan. Sehingga anak yang sudah terkena campak tidak akan diberi imunisasi campak lagi karena sudah ada antibodi dari tubuhnya sendiri. Dimana setiap orang hanya mengalami penyakit campak sekali seumur hidupnya. Tetapi orang yang sudah mendapat imunisasi campak pada usia sembilan bulan tidak akan mendapatkan campak lagi. Menurut Arfiyan, insiden campak dipengaruhi karena wabah dan efikasi vaksin rendah sehingga populasi kelompok ini rentan untuk terserang campak. Campak merupakan salah satu penyakit PD3I Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi dengan status imunisasi campak yang mencapai lebih dari 80 , kasus campak diharapkan dapat menurun oleh karena terjadi kekebalan pada kelompok masyarakat, yang meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam rangka mencapai target global imunisasi salah satunya adalah reduksi campak, oleh sebab itu diharapkan statusnya tetap tinggi baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga dapat menekan terjadinya campak merupakan indikator penilaian pelaksanaan imunisasi dan surveilans di suatu daerah.

3. Hubungan cakupan imunisasi campak dengan angka insiden