d. Patogenesis Campak
Penyakit campak adalah penyakit pada manusia, terutama menyerang anak-anak melalui saluran nafas. Penyakit ini mempunyai masa
inkubasi 10-14 hari dan masa prodromal 2-3 hari,dengan gejala batuk, pilek, demam, dan konjungtivitis diikuti dengan munculnya ruam makulopopular yang
khas pada kulit. Terjadinya ruam pada kulit bersamaan dengan munculnya responsium imun, dan selanjutnya diikuti dengan pemberantasan virus. Bila
sembuh dari penyakit maka penderita mempunyai imunitas terhadap infeksi ulang virus campak dalam rentang waktu yang panjang. Bila monyet dipapar dengan
orang yang terinfeksi virus campak tipe liar akan berkembang penyakit yang sama. Banyak pengetahuan kita tentang pathogenesis dan lokasi replikasi virus
yang lebih mendetail berasal dari studi binatang menyusui bukan manusia Setiawan, 2008.
C. Imunisasi Campak
1. Fungsi
Imunisasi campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Campak,measles atau rubella adalah penyakit virus akut yang
disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam.infeksi
disebabkan lewat udara Proverawati,dkk 2010. Word Health Organization WHO dengan programnya telah
mencanangkan target global untuk mereduksi insidens campak sampai 90,5 dan mortalitas sampai 95,5 daripada tingkat pre-EPI pada eliminsai. Prioritas utama
Universitas Sumatera Utara
untuk penanggulangan penyakit campak adalah melaksanakan program imunisasi lebih efektif.
2. Gejala Klinis
Demam timbul secara bertahap dan meningkat sampai hari kelima atau keenam pada puncak timbulnya ruam. Kadang-kadang kurva suhu menunjukkan
gambaran bifasik, ruam awam pada 24 sampai 48 jam pertama diikuti dengan turunnya suhu tubuh sampai normal selama periode satu hari dan kemudian
diikuti dengan kenaikan suhu tubuh yang cepat mencapai 40 C pada waktu ruam
sudah timbul di seluruh tubuh mengalami lisis dan kemudian turun mencapai suhu tubuh yang normal. Gejala awal yang lainnya yang sering ditemukan adalah
batuk, pilek, mata merah IDAI,2011.
3. Vaksin Campak
Vaksin campak merupakan virus hidup yang dilemahkan. Efikasi vaksin campak 90 , tidak semua orang atau sasaran yang mendapatkan
imunisasi campak menjadi kebal, yang menjadi kebal hanya 90 . Sebagian besar vaksin disuntikkan ke otot Muslihatum, 2011 .
4. Kemasan
Dipasaran terdapat 3 kemasan sekaligus, dalam bentuk kemasan tunggal bagi tetanus, dalam bentuk kombinasi DT difteri dan tetanus dan kombinasi
ketiganya atau dikenal dengan vaksin tripel, 1 box vaksin terdiri dari 10 vial,1 vial
Universitas Sumatera Utara
berisi 10 dosis,1 box pelarut berisi 10 ampul 5 ml. Vaksin ini berbentuk beku kering Proverawati,dkk 2010 .
5. Cara pemberian dan dosis
Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat diberikan pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikkan, vaksin campak
terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut. Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara
subcutan. Cara pemberian : a.
Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh lengan telanjang
b. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi dan gunakan jaro-jari tangan
untuk menekan ke atas lengan bayi. c.
Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas dengan sudut 45 derajat.
d. Usakan kestabilan posisi jarum Proverawati dkk, 2010.
6. Efek Samping
Hingga 15 dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi Proverawati, 2010.
Universitas Sumatera Utara
7. Kontra indikasi
Kontra indikasi pemberian imunisasi campak antara lain demam tinggi, sedang pengobatan imunosupresi, hamil, memiliki riwayat alergi, sedang
pengobatan imunoglobulin atau bahan-bahan dari darah.
8. Faktor Resiko Kejadian Campak
Adapun faktor resiko kejadian campak menurut WHO,1994 FKUI, 1997 adalah antara lain :
a. Sanitasi Lingkungan
Adalah suatu upaya yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan fisik yang berpengaruh pada manusia, terutama hal-hal
yang mempunyai efek merusak perkembangn fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup dan merupakan faktor penentu derajat kesehatan masyarakat.
b. Hygiene Prorangan
Adalah suatu upaya yang menitik beratkan pada kesehatan individu dilakukan untuk menjaga kebesihan dan kesehatan individu yaitu kebersihan diri
sendiri yang merupakan faktor untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. c.
Status Gizi Suatu keadaan dari akibat keseimbangan antara komsumsi dari
penyebaran zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh. Sedangkan faktor resiko
terjadinya mortalitas atau kematian akibat campak disebabkan karena adanya komplikasi antara lain diare dan penanganan yang terlambat.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep