Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.

diklasifikasikan menjadi sepuluh kelas kata yaitu verba doushi, adjektiva-I keiyoushi, adjektiva-Na keiyoudoushi, nomina meishi, pronomina rentaishi, adverbial fukushi, interjeksi kandoushi, konjugasi setsuzokushi, verba bantu jodoushi, dan partikel joshi, Sudjianto, 2004:98. Omoidasu dan Oboeru yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam golongan verba doushi. Verba atau kata kerja bahasa Latin : verbum, ‘kata’ adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Verba atau Doushi dapat mengalami perubahan dengan sendirinya dapat menjadi predikat Nomura, 1992:158. Sedangkan menurut Sutedi 2003:42 verba adalah kata kerja yang berfungsi sebagai predikat dalam kalimat, mengalami perubahan bentuk katsuyou, dan bisa berdiri sendiri. Dalam Bahasa Jepang terdapat kata yang memiliki makna sinonim, seperti pada nomina atau meishi, Adjektiva atau keiyoushi, tidak terkecuali dengan verba bahasa Jepang. Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya Chaer, 2007:267. Di sini penulis ingin menganalisis makna verba Omoidasu dan Oboeru yang memiliki makna yang hampir sama mirip tetapi berbeda cara penggunaannya di dalam kalimat. Hal ini menyangkut tataran bidang linguistik yaitu objek kajian semantik yakni Relasi Makna.

2. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini penulis menggunakan kerangka teori berdasarkan pendapat para pakar. Di dalam objek kajian semantik, yang mengkaji tentang sinonim makna satu kata dengan kata yang lainnya berkaitan dengan Relasi Makna. Relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lainnya Chaer, 2007:297. Relasi makna dapat menyatakan kesamaan makna sinonim, pertentangan makna antonim, ketercakupan makna hiponim, kegandaan makna polisemi dan ambiguitas, dan kelebihan makna redundansi. Universitas Sumatera Utara Sinonim adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai salah satu makna yang sama. Sinonim adalah “katachi wa chigau ga, arawasu imi ga daitai nikayotteiru tango. Tatoeba jikan to jikoku…nado.” Shirou, 1984:969. Artinya, yang dimaksud dengan sinonim adalah kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi memiliki pengertian atau makna yang hampir sama. Misalnya kata jikan dan jikoku dan lain-lain. Dalam hal ini penulis ingin membahas mengenai kesinoniman makna antara verba Omoidasu dan Oboeru . “Wasureteita koto ya kako no keiken ga, futatabi kokoro ni yomigaeru koto desu” Hirose Masayoshi, 1994:178 . Yang artinya, mengingat kembali pengalaman yang lalu yang sudah terlupakan. “1 Mono goto wo kioku shite wasurenaide iru koto desu; 2 Chisiki ya gijutsu, ginou nado wo shikkari to mi ni tsukeru koto desu; 3 “Kanjita” to iu imi de, itamu, munasawagi nado ni mo tsukaimasu.” Hirose Masayoshi, 1994:178. Yang artinya, 1 Tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal; 2 Mengingat hal yang berhubungan dengan pengetahuan, kemampuan dan teknik- teknik; 3 Digunakan juga untuk menunjukkan ketika merasakan sakit dan kegelisahan. Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan ada pula yang tidak. Karena itu, kita harus memilihnya secara tepat dan seksama untuk menghindari kerancuan dalam menginterpretasikan maknanya. Kemudian menurut Parera 2004:46 secara umum teori makna dibedakan atas : 1. Teori Referensial atau Korespondensi. 2. Teori Kontekstual 3. Teori Mentalisme 4. Teori Formalitas Dari keempat teori tersebut, teori yang akan penulis gunakan adalah Teori Kontekstual. Teori makna kontekstual adalah sebuah makna leksem atau kata yang berbeda dalam satu konteks, termasuk juga dapat berkenaan dengan situasinya Chaer, 1994 : 2001. Masih menurut menurut Chaer 1995:81, Makna Universitas Sumatera Utara Kontekstual adalah makna penggunaan sebuah kata atau gabungan kata dan makna keseluruhan kalimat atau ujaran dalam konteks situasi tertentu. Berdasarkan konsep yang telah ada, maka penulis akan menginterpretasikan makna verba Omoidasu dan Oboeru sesuai dengan konteks kalimatnya, serta melihat ketepatan pemilihan kedua kata bersinonim tersebut dalam kalimat.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.