BAB III ANALISIS MAKNA VERBA
OMOIDASU DAN OBOERU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
Sebelumnya pada Bab II penulis telah memaparkan mengenai omoidasu dan oboeru. Maka pada Bab III ini penulis mencoba menganalisis makna verba
omoidasu dan oboeru yang diambil dari kalimat-kalimat berbahasa Jepang yang terdapat pada novel “Meian” karya Natsume Sôseki dan beberapa surat kabar
elektronik atau majalah elektronik seperti Tokyo Shinbun, Yomiuri, Shooting dan artikel-artikel berbahasa Jepang lainnya, sesuai dengan beberapa pendapat dari
beberapa ahli linguistik yang telah dipaparkan sebelumnya. 3.1 Analisis Makna
3.1.1 Verba Omoidasu Cuplikan 1:
津田 は 袴 を 穿いてしまって、 その 洋卓 の 上 に 置いた 皮 の 紙人 を 取り 上げた 時、 不図 この 細菌 の 事 を 思い出した
。 する と 連想 が 急に 彼 の 胸 を 不安 に した。 警察所 を 出る べく 紙人 を
懐 に 収めた 彼 は 既 に 出ようとして 又躊躇 した。Natsume “Meian”, 1998: 6
Tsuda wa hakama wo haite shimatte, sono te-buru no ue ni iota kawa no
kamiire o tori ageta toki, futo kono saikin no koto o omoidashita.
Setelah Tsuda memakai hakama, saat dia memungut dompet kulit yang terletak di atas meja itu, tiba-tiba dia
Suru to rensou ga kyuu ni kare no mune o fuan ni shita. Keisatsusho o deru beku
kamiire o futokoro ni osameta kare wa sunde ni mata chuucho shita.
ingat akan kuman. Lalu dia tiba-tiba
merasa cemas. Agar bisa keluar dari kantor polisi, dia yang sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
menyimpan dompet di sakunya terlihat seperti akan pergi dengan ragu- ragu.
Analisis: Kalimat pada cuplikan 1 di atas diambil dari sebuah kutipan novel karya
Natsume soseki yang berjudul “明暗 Meian” yang berarti ‘Cahaya dan Kegelapan’ . Makna verba Omoidasu pada cuplikan kalimat tersebut adalah ingat
dalam arti tiba-tiba mengingat hal yang sudah terlupakan. Pemakaian verba omoidasu dalam kutipan novel tersebut sudah tepat. Karena pada novel tersebut
dijelaskan bahwa Tsuda sendiri yang merupakan orang yang menyukai kebersihan dan sekarang pun dalam keadaan sakit- sakitan selalu menghindari kuman, saat
dia hendak memberikan dompet yang ditemukannya ke kantor polisi, dia ragu mengingat banyaknya kuman yang ada di kantor polisi. Dalam hal ini, “tiba-tiba
ingat akan kuman” yang dimaksud adalah mengenai bagaimana dia tahu kalau di kantor polisi terdapat banyak kuman, karena dalam pemikiran Tsuda di kantor
polisi itu sendiri selalu banyak orang lalu lalang, suasananya selalu gelap dan lembap sehingga memungkinkan adanya banyak kuman di ruangan itu, dan dia
sendiri yang selalu menghindari kuman ingat akan kuman yang harus dia hindari yang sempat terlupakan olehnya, sehingga pemakaian verba omoidasu dirasakan
tepat, karena verba omoidasu adalah ingatan lalu yang terlupakan. Pernyataan ini sesuai dengan teori dari Hirotase dan Masayoshi yang menyebutkan bahwa
omoidasu adalah mengingat kembali pengalaman lalu yang sudah terlupakan. Teori tadi sama dengan teori dari ruigigo Tsukaiwake Jiten yang mengatakan
bahwa omoidasu adalah mendapatkan kembali ingatan yang dipikirkan dan yang tidak bisa dikeluarkan diingat kembali dan menghidupkan kembali ingatan
dalam keadaan sadar.
Cuplikan 2: 車内 の 片隅 に 席 を 取った 彼 は、 窓 を 透かして この
さむざむしい 秋 の 夜 の 景色 に 一寸 眼 を 注いだ 後、 すぐ 又外
Universitas Sumatera Utara
の 車 を 考えなければならかった。 彼 は 面倒に なって 昨又 は その まま にして 置いた 金 の 工面 を どうかしなければならない
位地 に あった。 彼 は すぐ 布留川 の 細君 の 車 を 思い出した
Shanai no katasumi ni seki o totta kare wa, mado o sukashite kono samuzamui aki no yoru no kiseki ni chotto me o sosoida ato, sugu
matahoka no kuruma o kangaenakereba narakatta. Kare wa mendou ni natte yuube wa sono mama ni shite oita kane no kumen o
doukashinakereba naranai ichi ni atta. Kare wa sugu Furukawa no saikun no kuruma o
。Natsume “Meian”, 1998: 37-38
omoidashita
Dia yang mengambil tempat duduk di bagian sudut dalam mobil, memberi bekas air pada jendela setelah sedikit menitikkan air mata di malam musim gugur
yang dingin ini, langsung berpikir tentang keadaan di luar mobil. Yang menjadi perhatiannya adalah entah harus bagaimana lagi melihat keadaan pengelolaan
uang yang dibiarkan begitu saja semalam. Dia langsung .
ingat
Analisis: dengan mobil istri
Furukawa.
Kalimat pada cuplikan 2 di atas diambil dari sebuah kutipan novel karya Natsume soseki yang berjudul “明暗 Meian”. Makna verba Omoidasu pada
cuplikan kalimat tersebut adalah ingat atau teringat dalam arti tiba-tiba mengingat hal yang sudah terlupakan saat ada hal yang membuatnya sadar dan bisa
mengingat hal itu lagi. Pemakaian verba omoidasu dalam kutipan novel tersebut sudah tepat. Pada novel tersebut dijelaskan bahwa Tsuda yang sedih mengingat
hal yang terjadi di hari sebelumnya dimana di saat dia sangat membutuhkan biaya untuk masuk ke rumah sakit ayahnya malah menghentikan bantuan dana yang
selama ini dia dapatkan. Keluarganya sendiri menganggap dia orang yang terlalu boros sehingga mereka juga setuju di saat ayah Tsuda menghentikan bantuan dana
untuk Tsuda dan dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi mengenai hal itu sehingga masalah itu dibiarkan begitu saja yang dapat dilihat dalam kalimat “Yang menjadi
perhatiannya adalah entah harus bagaimana lagi melihat keadaan pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
uang yang dibiarkan begitu saja semalam”. Hal ini yang menjadikan Tsuda berpikir di dalam mobil mengenai masalah itu. Dalam hal ini, maksud kalimat
“dia langsung ingat dengan mobil istri Furukawa.” adalah mengenai bagaimana dia langsung ingat akan mobil istri Furukawa karena pada saat dia berpikir di
dalam mobil, dia melihat ke arah luar mobil dimana jika di jalanan pasti akan menemukan banyak kendaraan lain termasuk mobil, jadi ketika dia berpikir dan
tiba-tiba melihat ada mobil lain, itu membuatnya sadar dan mengeluarkan ingatannya tentang bagaimana dulu dia pernah memberikan keluarga Furukawa
sebuah mobil yang sekarang dipakai oleh istri dari Furukawa. Furukawa sendiri merupakan teman dari Tsuda. Dalam keadaan dia yang sekarang membutuhkan
uang, dia berencana untuk meminta bantuan dana kepada keluarga Furukawa yang memiliki hubungan baik dengan dia. Dengan harapan dia akan menerima bantuan
mengingat kebaikan yang dulu dia lakukan kepada keluarga Furukawa. Pemakaian verba omoidasu di cuplikan ini dirasakan tepat, karena verba
omoidasu adalah ingatan yang tiba-tiba muncul yang terlupakan. Pernyataan ini sesuai dengan teori dari Ruigigo Tsukaiwake Jiten yang mengatakan bahwa
omoidasu adalah mendapatkan kembali ingatan yang dipikirkan dan yang tidak bisa dikeluarkan diingat kembali dan menghidupkan kembali ingatan dalam
keadaan sadar.
Cuplikan 3: 彼 は 手術 を 受ける前日 に 取るべき 注意を、 かつて 医者 から
聞かされた 事 を 思い出した
Kare wa shujutsu o ukeru zenjitsu ni toru beki chuui o, katsute isha kara kikasareta koto o
。 然し 今 の 彼 は それ を 明らか に 覚えていなかった。Natsume “Meian”, 1998: 51-52
omoidashita.
Dia dulu Shikashi, ima no kare wa sore o akaraka ni
oboeteinakatta.
ingat akan hal yang pernah diberitahukan oleh dokter yaitu hari
sebelumnya harus menerima peringatan mengenai operasi yang seharusnya dijalaninya. Tetapi dia yang sekarang tidak ingat dengan jelas lagi hal itu.
Universitas Sumatera Utara
Analisis: Kalimat pada cuplikan 3 di atas juga diambil dari kutipan novel karya
Natsume soseki yang berjudul “明暗 Meian”. Makna verba Omoidasu pada cuplikan kalimat tersebut adalah ingat atau teringat dalam arti tiba-tiba mengingat
hal yang sudah terlupakan, akan tetapi pemakaiannya kurang tepat. Karena pada cuplikan tersebut dijelaskan bahwa dia dulu benar benar mengingat akan
peringatan dari dokter mengenai operasi yang harus dia jalani, dia dulu sangat peduli dengan kesehatannya, namun dia yang sekarang sudah mulai mengabaikan
apa yang seharusnya dia ingat dengan betul. Sehingga, dalam hal ini, verba omoidasu dirasakan kurang tepat, karena verba omoidasu tidak mencakup hal-hal
yang berkaitan ingatan yang tidak akan dilupakan, apalagi di dalam cuplikan ini menyinggung masalah peringatan operasi yang merupakan hal penting
menyangkut kesehatan yang tidak akan dilupakan dan terus diingat. Pernyataan ini juga di dukung dengan karakter Tsuda sendiri yang dahulunya sangat
mementingkan kebersihan dan kesehatan. Verba yang lebih tepat untuk digunakan pada kalimat di atas adalah verba oboeru, karena sesuai dengan salah satu teori
yang dikemukakan oleh Hirose Masayoshi yang mengatakan bahwa oboeru adalah tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal.
Cuplikan 4: 今年も全日本学童の季節がやってきました。全国大会を目指して毎
日練習をした、自分の小学生の頃を思い出します。http:www.toky o-np.co.jparticleeventgakudouzenCK2013080602000196.html
Kotoshi mo zennihon gakudou no kisetsu ga yattekimashita. Zenkoku taikai o mezashite mainichi renshuu o shita, jibun no shogakusei no koro o
omoidashimasu
Tahun ini juga merupakan musim datangnya para pelajar untuk bertanding. Berlatih setiap hari dengan tujuan yaitu pertandingan nasional, saya
.
ingat
Analisis: pada masa saya di sekolah dasar dulu.
Universitas Sumatera Utara
Kalimat pada cuplikan 4 di atas diambil dari wacana di surat kabar online “Tokyo Shinbun” yang berjudul “楽しく自信 を 持って 戦ってほしい、
広島東洋 カープ・ 前田健太 投手 Tanoshiku jishin o motte tatakatte hoshii, Hiroshima touyou ka-pu・Maeda Kenta toushuu ” yang berarti ‘Ingin
Bertanding dengan Gembira dan Percaya Diri, Turnamen Hiroshima Timur ・ Pitcher Maeda Kenta’ . Makna verba omoidasu pada cuplikan kalimat tersebut
adalah ingat dalam arti tiba-tiba mengingat hal yang sudah terlupakan dan pemakaiannya sudah tepat. Pada wacana tersebut terdapat kalimat “Berlatih setiap
hari dengan tujuan yaitu pertandingan nasional, saya ingat pada masa saya di
sekolah dasar dulu.” yang menjelaskan bahwa Maeda Kenta yang seorang Pitcher ingat kembali akan masa sewaktu dia di sekolah dasar melihat para pelajar yang
berusaha, berlatih untuk memenangkan pertandingan ini agar lolos hingga pertandingan baseball nasional untuk pelajar. Pertandingan Orientasi Hiroshima
Cup ini sendiri memang diperuntukkan untuk para pelajar sekolah dasar di seluruh Hiroshima yang mana nantinya mereka yang lolos akan mengikuti pertandingan
nasional melawan pelajar lain dari seluruh Jepang. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hirose Masayoshi yang menyebutkan bahwa omoidasu adalah
mengingat kembali pengalaman lalu yang sudah terlupakan. Teori tadi sama dengan teori dari ruigigo Tsukaiwake Jiten yang mengatakan bahwa omoidasu
adalah mendapatkan kembali ingatan yang dipikirkan dan yang tidak bisa dikeluarkan diingat kembali dan menghidupkan kembali ingatan dalam keadaan
sadar.
Cuplikan 5: 本展は、神奈川県立近代美術館と、愛知県美術館、うらわ美術館、
読売新聞社、美術館連絡協議会との共催により開催されたものであ る。その意図するところは、19世紀から20世紀にかけての世紀の転
換期に、目覚しく発展した印刷技術を背景に次々と生まれた日本近 代の美術雑誌を紹介し、その美的な価値を再認識することにあった
。また、同時代の日本近代の絵画も併陳することで、雑誌と絵画の
Universitas Sumatera Utara
相互関係にも探求の眼を向けてみた。この展覧会に際して、多くの 所蔵家の方々からたくさんの作品・資料を借用させて頂いた。特に
作品・資料を拝借するために小野忠重版画館に何度もお邪魔したこ とは今も懐かしく思い出す。http:event.yomiuri.co.jpjaamm_memori
es_118.cfm Honten, Kanagawa ken ritsu kindai bijutsukan to, Aichi ken bijutsukan,
Uchiwa bijutsukan, Yomiura shinbunsha, bijutsukan renraku kyougi kai to no kyousai ni yori kaisai sareta mono de aru. Sono ito suru tokoro wa, 19
seiki kara 20 seiki ni kakete no seiki no tenkanki ni, mezamashiku hatten shita insatsu gijutsu o haikei ni tsugitsugi to umareta nihon kindai no
bijutsu zasshi o shoukai shi, sono biteki na kachi o sainin shiki suru koto ni atta. Mata, doujidai no nihon kindai no kaiga mo heisui suru koto de,
zasshi to kaiga no sougo kankei ni mo tankyuu no me o muketemita. Kono tenrankai ni sai shite, ooku no shizouka no katagata kara takusan no
sakuhin, shiryo o sakuyou sasete itadaita. Toku ni sakuhin, shiryo o haishaku suru tame ni Ono Tadashige Hangakan ni nando mo o jama shita
koto wa ima mo natsukashiku Omoidasu
Pameran ini diadakan melalui kolaborasi dengan koordinasi komite museum, perusahaan Koran Yomiuri, Museum seni Urawa, Museum seni
prefektur Aichi, dan Museum seni Modern Prefektur Kanagawa. Maksud diadakannya adalah untuk kembali dari abad ke 19 ke abad ke 20, untuk
memperkenalkan majalah seni modern Jepang yang terbit satu demi satu dengan latar belakang teknologi pencetakan yang berkembang secara luar
biasa, dan menyadari ada nilai estetikanya. Selain itu, dengan menyatukan lukisan Jepang modern dengan usia yang sama, saya mencoba untuk
meneliti hubungan satu sama lain antara lukisan dan majalah. Selama pameran ini, kita diperbolehkan untuk meminjam banyak hasil lukisan dan
bahan-bahan melukis dari banyak pemilik lukisan. Saya sekarangpun ingat terutama jika meminjam hasil lukisan dan bahan-bahan melukis Ono
Tadashige cetakan museum saya jadi mengganggu berulang kali. .
Universitas Sumatera Utara
Analisis: Kalimat pada cuplikan 5 di atas diambil dari wacana di surat kabar
online “Yomiuri” yang berjudul “誌上のユートピア- 近代日本 の 絵画 と 美術雑誌 1889-1915 Shijou no Yu-topia – Kindai Nihon no Kaiga to Bijutsu
Zasshi 1889-1915” yang berarti ‘Majalah Utopia – Lukisan Jepang Modern dan Majalah Seni 1889-1915’ . Makna verba omoidasu pada cuplikan kalimat tersebut
adalah ingat dalam arti mengingat pengalaman yang lalu atau mengenang pengalaman lalu yang tak terlupakan dan pemakaiannya kurang tepat. Pada
wacana tersebut terdapat kalimat “Saya sekarangpun ingat terutama jika meminjam hasil lukisan dan bahan-bahan melukis Ono Tadashige cetakan
museum saya jadi mengganggu berulang kali.” yang menjelaskan bahwa orang diwawancarai terus mengingat pengalaman dia saat ada di pameran ini dimana
dia merasa mengganggu pihak museum saat dia meminjam hasil karya lukisan dan bahan-bahan melukis. Yang menjadi kunci analisis dari kalimat penggunaan
verba omoidasu yang kurang tepat tersebut adalah “sekarangpun” karena kata tersebut di dalam cuplikan memiliki arti dari dulu hingga sekarang masih tetap
mengingat. Maka di cuplikan ini penggunaan verba oboeru yang tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hirose Masayoshi yang menyebutkan bahwa oboeru
adalah tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal.
3.1.2 Verba Oboeru Cuplikan 1:
僕自身が撮影したNYの広告写真にも、美人モデルさんの口元にち ょび髭を書かれた事もあります。それを見つけたときはちょっとう
れしかったな..。落書きされてこそ自分の写真がNYの景色の一部に なったような感覚すら覚えます。その写真を撮っておかなかった事
を、今死ぬ程後悔しています。皆さんも後悔しないように生きまし ょう! http:shooting-mag.jpcolumnmunetakatokuyamavol2.html
Universitas Sumatera Utara
Boku Jishin ga satsuei shita NY no koukoku shashin ni mo, bijin moderu san no kuchi moto ni chobu bige o kakareta koto mo arimasu. Sore o
mitsuketa toki wa chotta ureshikattana.. . Ochikaki sarete koso jibun no shashin ga NY no keshiki no ichibu ni natta you na kankaku sura
oboemasu
Pada iklan fotografi New York yang saya ambil juga, pada bagian mulut model yang cantik ada juga coretan gambar kumis yang pendek. Dan saya
cukup terhibur saat menemukan hal itu… Saya bahkan . Sono shashin o totte okanakatta koto o, ima shinuhodo koukai
shiteimasu. Minna san mo koukai shinai you ni ikimashou
ingat
Analisis: perasaan yang
saya rasakan pada saat foto saya digambar di dinding graffiti dan seperti menjadi salah satu bagian dari pemandangan New York. Saya merasa
sangat menyesal tidak mengikutkan foto yang saya ambil itu. Untuk Semuanya, mari hidup tanpa penyesalan
Kalimat pada cuplikan 1 di atas diambil dari wacana yang berjudul “海外 雑誌 を 撮りあしょうKaigai Zasshi o Torimashou” yang berarti ‘Mari
Mengambil Foto Majalah Luar Negeri’ dari majalah fotografi Shooting. Makna verba oboeru pada cuplikan kalimat tersebut adalah mengingat dalam arti tidak
dapat melupakan perasaan yang dirasakan, dan pemakaiannya sudah tepat. Pada wacana tersebut dijelaskan bahwa fotografer tersebut mengambil banyak foto di
New York, baik dari majalah, iklan bergambar, maupun pemandangan dan dia menceritakan berbagai pengalamannya yang berhubungan dengan fotografi
selama dia berada di New York. Pada kalimat “Saya bahkan ingat perasaan yang
saya rasakan pada foto saya yang menjadi seperti salah satu bagian dari pemandangan New York” yang membuktikan bahwa penggunaan verba oboeru
dalam cuplikan ini sudah tepat karena kalimat tersebut menjelaskan bagaimana dia selalu ingat apa yang dia rasakan ketika fotonya terpampang di New York. Hal
tersebut pastinya tidak dapat dia lupakan. Hasil analisis cuplikan ini sesuai dengan salah satu teori yang dikemukakan oleh dari Hirose Masayoshi yang menyebutkan
bahwa oboeru adalah tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal. Serta didukung oleh teori yang didapat dari kamus online situs https:dbms.ninjal.ac.jp
Universitas Sumatera Utara
menyebutkan pengertian Oboeru adalah terasa,merasa atau terasa di hati atau badan.
Cuplikan 2: この大会の こと も 覚えていますよ。自分 は 大阪府予選の 決勝
で負けてしまい、全国大会には 出られなかったん です。みなさん は
出場できる だけでも
すごいこと。自信を 持って、
楽しく、勝負にもこだわって戦ってほしいです。http:www.tokyo- np.co.jparticleeventgakudouzenCK2013080602000196.html
Kono taikai no koto mo oboeteimasu yo, Jibun wa Oosakafu kosen no
kesho de makete shimai, zenkoku taikai ni derarenakattan desu. Minna san wa shuujo dekiru dake demo sugoi koto. Jishin o motte, tanoshiku, shoubu
ni mo kotawatte tatakatte hoshii desu.
Ingat
Analisis: pertandingan ini juga. Bagi yang kalah dalam final pemilihan pemain
anak dari prefektur Osaka, tidak bisa keluar mengikuti turnamen nasional. Dengan kalian ikut berpartisipasi saja sudah merupakan hal yang hebat.
Saya ingin kalian untuk terus bertanding dalam permainan ini dengan gembira dan percaya diri.
Kalimat pada cuplikan 2 di atas diambil dari wacana di surat kabar online “Tokyo Shinbun” yang berjudul “楽しく自信 を 持って 戦ってほしい、
広島東洋 カープ・ 前田健太 投手 Tanoshiku jishin o motte tatakatte hoshii, Hiroshima touyou ka-pu・Maeda Kenta toushuu ” yang berarti ‘Ingin
Bertanding dengan Gembira dan Percaya Diri, Turnamen Hiroshima Timur ・ Pitcher Maeda Kenta’ . Turnamen Hiroshima Timur yang dijelaskan oleh Maeda
Kenta seorang atlit baseball dalam wacana ini merupakan turnamen yang diperuntukkan untuk pelajar yang ada di prefektur Hiroshima untuk proses seleksi
menuju turnamen nasional. Makna verba oboeru pada cuplikan kalimat tersebut adalah ingat dalam arti tidak melupakan dan selalu ingat dan pemakaiannya sudah
tepat. Pada wacana tersebut terdapat kalimat “Ingat pertandingan ini juga” yang
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan tentang nasehat seorang atlit baseball yang berprofesi sebagai pitcher yang menyemangati pelajar-pelajar yang mengikuti pertandingan dalam turnamen
Hiroshima timur kali ini. Kata ingat berarti mengingatkan agar pelajar yang mengikuti turnamen ini selalu mengingat dan tidak melupakan pengalaman
mereka mengikuti turnamen kali ini. Kenta yang seorang Pitcher ingat kembali akan masa sewaktu dia di sekolah dasar melihat para pelajar yang berusaha,
berlatih untuk memenangkan pertandingan ini agar lolos hingga pertandingan baseball nasional untuk pelajar. Pertandingan Orientasi Hiroshima Cup ini sendiri
memang diperuntukkan untuk para pelajar sekolah dasar di seluruh Hiroshima yang mana nantinya mereka yang lolos akan mengikuti pertandingan nasional
melawan pelajar lain dari seluruh Jepang. Hal ini sesuai dengan salah satu pendapat dari Hirose Masayoshi yang menyebutkan bahwa oboeru adalah tidak
melupakan dan terus mengingat suatu hal.
Cuplikan 3: 森が保守思想に共鳴したのは、韓国の「反日的な姿勢」に違和感を
覚えたことがきっかけだった。「南京大虐殺は捏造(ねつぞう)」 「従軍慰安婦の強制連行はなかった」。ネットを巡回し、「マスコ
ミが報じない真実がある」と興奮した。http:www.tokyo- np.co.jparticlefeaturekenpoutolistCK2013070302000119.html
Mori ga hoshu shisou ni kyuumei shita no wa, kankoku no “hannichi teki
na shisei” ni iwaken o oboeta
Mori yang simpati terhadap ide-ide konservatif, ingat akan ketidaknyamanan atas sikap “anti Jepang” Korea yang merupakan pemicunya. “Pembantaian
Nanjing merupakan rekayasa” “Tidak ada perampasaan atas keamanan wanita”. Saya bersemangat memeriksa di internet dimana terdapat fakta
yang media massa tidak beritakan. koto ga kikkake datta. “nankin
daigyakusatsu wa netsuzou” “Juugun ianfu no kyousei renkou wa nakatta”. Netto wa Junkai shi, “Masukom ga hojinai shinjitsu ga aru” to
koufun shita.
Universitas Sumatera Utara
Analisis: Kalimat pada cuplikan 3 di atas diambil dari wacana yang berjudul
“ネット世論 改憲後押し Netto Yoron kaiken Atooshi” yang berarti ‘Opini Publik Netizen Mendorong Perubahan Konstitusi’, yang juga diambil dari Tokyo
Shinbun. Cuplikan tersebut merupakan cuplikan kalimat dari berita tentang opini publik dalam media sosial internet mengenai perubahan konstitusi mengenai
perluasan aktivitas militer Jepang, termasuk dalam penyelesaian masalah luar negeri yang sebelumnya dilarang dalam pasal 9 di Jepang yang direncanakan oleh
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Makna kata oboeru pada cuplikan kalimat tersebut adalah ingat dalam arti terus mengingat dan merasakan, dan
pemakaiannya sudah tepat, karena ingat dalam cuplikan kalimat “ingat akan ketidaknyamanan atas sikap “anti Jepang” Korea yang merupakan pemicunya “
menjelaskan bagaimana Mori merasakan dan terus mengingat kejadian demo anti- Jepang yang pernah terjadi sehingga memicu demo anti-Korea di Jepang pada
bulan Maret tahun 2013. Mengingat buruknya hubungan antar Korea dan Jepang tentunya memiliki hubungan yang nantinya dengan perubahan konstitusi yang
direncanakan Perdana Menteri Jepang. Penggunaan oboeru di sini sudah tepat karena hal ini sesuai dengan pendapat dari Hirose Masayoshi yang menyebutkan
bahwa oboeru adalah tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal, serta digunakan juga untuk menunjukkan ketika merasakan sakit dan kegelisahan.
Merasakan sakit dan kegelisahan di sini berarti kenangan yang buruk yang tidak terlupakan.
Cuplikan 4: 『年寄 は ね、 何でも 自分 の 若い 時 の 生計 を
覚えていて、同年輩 の 今 の 若いもの も、 万事自分 の して 来た 通り に しなけばならない 様 に 考えるんだから
ね。』Natsume “Meian”, 1998: 21
Universitas Sumatera Utara
“
Toshiyori wa ne, nandemo jibun no wakai toki no seikei o oboeteite
“Orang berumur akan ,
dounenpai no ima no wakai mono mo, banjijibun no shite kita toori ni shinakerebanaranai sama ni kangaerun dakarane.”
ingat
Analisis: apapun tentang masa mudanya, karenanya saya
pikir anak muda jaman sekarang yang seumuran juga harus menjalani semuanya sendiri.”
Kalimat pada cuplikan 4 di atas diambil dari sebuah kutipan novel karya Natsume soseki yang berjudul “明暗 Meian” yang berarti ‘Cahaya dan
Kegelapan’ . Makna verba Oboeru pada cuplikan kalimat tersebut adalah ingat dalam arti terus mengingat dan tidak melupakan. Cuplikan di atas merupakan
penjelasan Tsuda kepada istrinya O-Nobu mengenai bagaimana ayahnya dan dirinya sendiri. Pemakaian verba oboeru dalam kutipan novel tersebut sudah
tepat. Karena pada novel tersebut ada kalimat “Orang berumur akan ingat apapun
tentang masa mudanya.” Yang menjelaskan bahwa orang yang berumur akan selalu mengingat hal apapun yang terjadi di masa mudanya sebagai kenangan
yang tak terlupakan, pernyataan itu merupakan penjelasan Tsuda menyangkut ayahnya yang memang suka melakukan hal yang dia sendiri inginkan, sehingga
pemakaian verba oboeru dirasakan tepat, karena verba oboeru adalah ingatan yang selalu diingat dan tak terlupakan. Pernyataan ini sesuai dengan teori dari
Hirose Masayoshi yang menyebutkan bahwa oboeru adalah tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal.
Cuplikan 5:
Universitas Sumatera Utara
彼 は 手術 を 受ける前日 に 取るべき 注意を、 かつて 医者 から 聞かされた 事 を 思い出した。 然し 今 の 彼 は それ を 明らか に
覚えていなかった Kare wa shujutsu o ukeru zenjitsu ni toru beki chuui o, katsute isha kara
kikasareta koto o omoidashita. Shikashi, ima no kare wa sore o akaraka ni 。Natsume “Meian”, 1998: 51-52
oboeteinakatta.
Dia dulu ingat akan hal yang pernah diberitahukan oleh dokter yaitu peringatan yang harus diterima mengenai operasi yang seharusnya
diterimanya kemarin. Tetapi dia yang sekarang tidak ingat
Analisis: dengan jelas
lagi hal itu.
Kalimat pada cuplikan 5 di atas diambil dari sebuah kutipan novel karya Natsume soseki yang berjudul “明暗 Meian”. Makna verba oboeru pada
cuplikan kalimat tersebut adalah ingat dalam arti tidak melupakan dan selalu mengingat. Pemakaian verba oboeru dalam kutipan novel tersebut sudah tepat.
Pada novel tersebut dijelaskan bahwa Tsuda seharusnya selalu mengingat perihal peringatan tentang operasi yang harus di lewati, Tsuda yang biasanya tidak akan
melupakan hal itu tetapi Tsuda yang sekarang malah tidak menginagatnya dengan jelas, Dalam kalimat “hingga masalah itu dibiarkan begitu saja yang dapat dilihat
dalam kalimat “Tetapi dia yang sekarang tidak ingat dengan jelas lagi hal itu.”
Bisa dilihat bahwa kata ingat dalam kalimat itu menjelaskan bahwa dia tidak bisa ingat dengan jelas hal yang seharusnya benar-benar dia ingat, dan seharusnya tak
terlupakan tetapi lambat laun menjadi tidak diingat dengan jelas lagi, sehingga penggunaan verba oboeru dalam kalimat itu adalah tepat. Pernyataan ini sesuai
dengan salah satu teori dari Hirose Masayoshi yang menyebutkan bahwa oboeru adalah tidak melupakan dan terus mengingat suatu hal.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Perbedaan Nuansa Makna
Tabel 1. Pemakaian Verba Omoidasu
No. Cuplikan
Omoidasu Oboeru
1. 津田 は 袴 を 穿いてしまって、 その 洋卓
の 上 に 置いた 皮 の 紙人 を 取り 上げた 時、 不図 この 細菌 の 事 を
思い出した
O
。Natsume “Meian”, 1998: 6
X
2. 彼 は すぐ 布留川 の 細君 の 車 を
思い出した
O
。Natsume “Meian”, 1998: 37- 38
X
3. 彼 は 手術 を 受ける前日 に 取るべき
注意を、 かつて 医者 から 聞かされた 事 を 思い出した
X
。Natsume “Meian”, 1998: 51-52
O
4. 今年も全日本学童の季節がやってきまし
た。全国大会を目指して毎日練習をした 、自分の小学生の頃を思い出します。http
:www.tokyonp.co.jparticleeventgakudouze nCK2013080602000196.html
O X
5. 特に作品・資料を拝借するために小野忠重
版画館に何度もお邪魔したことは今も懐か しく思い出す。http:event.yomiuri.co.jpjaa
mm_memories_118.cfm
X O
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa tidak semua kalimat yang menggunakan verba omoidasu dapat diganti dengan verba lain yang
bermakna sama, seperti oboeru. Pada cuplikan kalimat 1, verba omoidasu tidak
Universitas Sumatera Utara
dapat diganti dengan verba oboeru. Hal ini dikarenakan pada kalimat 1 terdapat nuansa makna yang menggambarkan situasi tiba-tiba ingat akan sesuatu yang
terlupakan. Verba oboeru tidak tepat dipakai dalam kalimat 1, karena pada kalimat tersebut sama sekali tidak terdapat nuansa makna yang berkaitan dengan
hal yang tidak terlupakan, hal yang selalu diingat maupun hal yang mengingat pengetahuan, kemampuan atau teknik, maupun mengingat hal yang menyebabkan
rasa sakit di hati maupun kegelisahan. Begitu juga dengan cuplikan kalimat 2 dan 4, verba omoidasu juga tidak dapat diganti dengan verba oboeru meskipun
memiliki kemiripan arti. Hal ini dikarenakan cuplikan kalimat 2 menjelaskan tentang keadaan dimana ada hal yang membuatnya tiba-tiba ingat akan sesuatu
yang sebelumnya bukan merupakan hal yang tak terlupakan. Kemudian juga di kalimat 4 menjelaskan hal yang diingat kembali setelah melihat kondisi yang
terjadi. Nuansa makna kalimat 2 dan 4 memiliki kesamaan dimana ada yang hal yang membuat seseorang mengingat akan sesuatu yang terlupakan. Verba
oboeru tidak tepat dipakai dalam kalimat 2 dan 4, karena pada kalimat tersebut sama sekali tidak terdapat nuansa makna yang berkaitan dengan hal yang tidak
terlupakan, hal yang selalu diingat maupun hal yang mengingat pengetahuan, kemampuan atau teknik, maupun mengingat hal yang menyebabkan rasa sakit di
hati maupun kegelisahan. Sedangkan pada cuplikan kalimat 3 dan 5, verba omoidasu justru
tidak tepat pemakaiannya, dan lebih cocok jika digantikan dengan oboeru, karena kalimat tersebut menjelaskan akan nuansa makna yang berkaitan dengan hal yang
tidak terlupakan, hal yang selalu diingat.
Tabel 2. Pemakaian Verba Oboeru
No. Cuplikan
Omoidasu Oboeru
1. 落書きされてこそ 自分 の 写真 が NY の
景色 の 一部 になった ような 感覚すら 覚えます。
X
http:shooting-
O
Universitas Sumatera Utara
mag.jpcolumnmunetakatokuyamavol2.html 2.
この大会の こと も 覚えて います よ。 http:www.tokyonp.co.jparticleeventgakud
ouzenCK2013080602000196.html
X O
3. 森が保守思想に共鳴したのは、韓国の
「反日的な姿勢」に違和感を覚えたこと がきっかけだった。http:www.tokyo-
np.co.jparticlefeaturekenpoutolistCK20130 70302000119.html
X O
4. 年寄 は ね、 何でも 自分 の 若い 時
の 生計 を 覚えていて
X
、同年輩 の 今 の 若いもの も、 万事自分 の して
来た 通り に しなけばならない 様 に 考えるんだから ね。Natsume “Meian”,
1998: 21
O
5. 然し 今 の 彼 は それ を 明らか に
覚えていなかった
X
。Natsume “Meian”, 1998: 51-52
O
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada satupun kalimat yang menggunakan verba oboeru yang dapat diganti dengan verba lain
yang bermakna sama, seperti omoidasu. Pada cuplikan kalimat 1 sampai 5, verba oboeru tidak dapat diganti dengan verba omoidasu, karena kalimat-kalimat
tersebut semuanya berbicara tentang hal yang selalu diingat, dan tak terlupakan.
yang nuansa maknanya tidak ada yang sesuai dengan verba omoidasu.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN