pengambilan darah pada hari ke-0 dan hari ke-31 kemudian dibandingkan untuk mengungkap pengaruh pemejanan infusa daun
A. muricata
secara subkronis terhadap fungsi jantung. Bila kadar SGOT sebelum dan sesudah perlakuan infusa
daun
A. muricata
terdapat perbedaan yang bermakna, dapat dimungkinkan pemejanan infusa daun
A. muricata
selama 30 hari memberikan pengaruh terhadap fungsi ginjal yang dilihat secara biokimia darah.
Kadar SGOT yang diperiksa oleh Laboratorium Parahita
®
Diagnostic Center
Yogyakarta, kemudian dianalisis dengan uji statistik non parametik,
Kolmogorov-Smirnov
, dan diperoleh hasil sebaran normal pada masing-masing kelompok dengan nilai p = 0,755
pre
perlakuan dan p = 0,212
post
perlakuan pada tikus jantan. Kadar SGOT sebelum dan setelah perlakuan infusa daun
A. muricata
selama 30 hari dianalisis menggunakan uji
paired T test
, hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Tabel V dan gambaran diagram batang pada
ditunjukkan pada Gambar V.
Tabel V. Kadar SGOT darah
pre
dan
post
pemberian infusa
A. muricata
pada tikus jantan selama 30 hari
Kelompok Perlakuan
Nilai
Pre
Mean + SEM UL
Nilai
Post
Mean + SEM UL
Nilai p I
Infusa Daun Sirsak 108 mgkgBB
163,16 ± 18,7 188,52 ± 25,7
0,272
TB
II Infusa Daun Sirsak 180
mgkgBB 137,80 ± 7,1
167,54 ± 17,3 0,151
TB
III Infusa Daun Sirsak 301
mggBB 132,30 ± 9,4
135,90 ± 6,8 0,645
TB
IV Infusa Daun Sirsak 503
mgkgBB 126,54 ± 10,8
144,02 ± 5,7 0,260
TB
V
Kontrol Aquadest 8333 mgkgBB
149,52 ± 9,5 149,26 ± 12,9
0,989
TB
Keterangan : Pre = sebelum pemberian infusa daun sirsak
Post = sesudah pemberian daun sirsak hari ke-31
TB = berbeda tidak bermakna p0,05 , B = berbeda bermakna p0,05 Mean = rerata kadar SGOT UL, SEM =
Standart Error of Mean
Rerata kadar SGOT darah tikus jantan pre dan post perlakuan pada dosis pemejanan infusa daun
A. muricata
108, 180, 301, dan 503 mgkgBB dan kelompok kontrol aquadest mengalami peningkatan yang berbeda tidak
bermakna, dilihat berdasarkan nilai p yang lebih dari 0,05 Tabel V. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada tiap kelompok
perlakuan sebelum dan sesudah baik pada pemejanan infusa daun
A. muricata
maupun aquadest selama 30 hari.
Gambar 5. Diagram batang rata-rata + SEM
pre
dan
post
kadar SGOT darah tikus jantan
Keterangan : Pre = sebelum pemberian infusa daun sirsak
Post = sesudah pemberian daun sirsak hari ke-31
Kontrol Aquadest 8333 mgkgBB Dosis I
= infusa daun sirsak 108 mgkgBB Dosis II
= infusa daun sirsak 180 mgkgBB Dosis III
= infusa daun sirsak 301 mgkgBB Dosis IV
= infusa daun sirsak 503 mgkgBB
Pemeriksaan kadar SGOT darah tikus jantan setelah pemejanan infusa daun
A. muricata
pada hari ke-31 dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA pola satu arah dengan taraf kepercayaan 95 karena distribusi data
yang diperoleh normal. Nilai kebermaknaan perbedaan tiap kelompok baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol
post
dari uji
one way
ANOVA diperoleh sebesar
0,159
.
Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna antar kelompok baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol
aquadest.
Gambar 6. Diagram batang rata-rata + SEM pengaruh pemberian infusa daun sirsak terhadap kadar SGOT darah tikus jantan antar kelompok
Keterangan : Kontrol Aquadest 8333 mgkgBB Dosis I
= infusa daun sirsak 108 mgkgBB Dosis II
= infusa daun sirsak 180 mgkgBB Dosis III
= infusa daun sirsak 301 mgkgBB Dosis IV
= infusa daun sirsak 503 mgkgBB
Perbedaan yang tidak bermakna dari kadar SGOT
post
tikus jantan tersebut dapat dilihat pada diagram batang Gambar 6. Hasil perbedaan yang
tidak bermakna antar tiap kelompok perlakuan ini menunjukkan bahwa pemberian infusa daun
A. muricata