Bahan dan Alat Penelitian

e. Parameter yang diamati terhadap kadar SGOT dan kajian histologi jantung Parameter untuk mengetahui pengaruh infusa daun sirsak secara subkronis pada tikus dilihat terhadap kadar SGOT sebelum dan sesudah pemejanan baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol dan perbandingan kadar antar kelompok. Parameter yang dilihat pada kajian histologis organ jantung adalah adanya kerusakan organ seperti nekrosis, perlemakan, dan kongesti yang dibandingkan dengan kontrol.

D. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan yang digunakan dalam penelitian:

a. Hewan uji Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih galur Sprague Dawley berjenis kelamin jantan dan betina berumur 2-3 bulan dengan berat badan 170-250 gram yang diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. b. Bahan uji Bahan uji yang digunakan adalah daun sirsak yang berada diantara ujung dan pangkal tangkai yang masih segar dan berwarna hijau, serta tidak terkena gigitan serangga yang diperoleh dari daerah Jalan Kaliurang Km.10, Dusun Jetis, Kelurahan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta yang dipanen pada bulan Mei sampai Juni 2012. c. Bahan untuk kontrol Bahan untuk kontrol yaitu aquadest yang diperoleh dari Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. d. Pakan standar Pakan yang digunakan untuk tikus merupakan pakan yang biasa digunakan untuk memberi makan tikus AD2 di Laboratorium Hayati Imono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta e. NaCl 0,9 dan formalin 10 Pembuatan NaCl 0,9 dilakukan dengan melarutkan 9 gram kristal NaCl yang berasal dari Laboratorium Bioanalisis Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta dengan aquadest hingga konsentrasi 0,9. Formalin 10 dibuat dengan cara mengencerkan formalin 37 menjadi formalin 10 dengan aquadest. f. Toluena Toluena yang digunakan merupakan toluena p.a yang diperoleh dari Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. g. Reagen serum SGOT Komponen dan komposisi reagen yang digunakan dalam pengukuran kadar SGOT pada alat ARCHITECT Ci 8200 di laboratorium klinik Parahita ® adalah sebagai berikut : R1: β-NADH 0,16 mgmL Malate Dehydrogenase 0,64 UmL Lactate Dehydrogenase 0,64 UmL L- Aspartate 232 mmolL R2: α-Ketoglutarate 51,3 mmolL L-Aspartate 100 mmolL

2. Alat atau instrumen penelitian

a. Kandang metabolic cage b. Jarum untuk pemberian per-oral, stopwatch, timbangan elektrik c. Alat untuk pembuatan serbuk kering daun sirsak antara lain : oven , blender, timbangan elektrik, ayakan no.40. d. Alat-alat untuk penetapan kadar air antara lain : timbangan, destilator , gelas ukur, stopwatch , labu alas bulat, Bekker glass . e. Alat-alat untuk pembuatan infusa daun sirsak antara lain : Bekker glass , panci lapis alumunium, heater elektrik , termometer, gelas ukur, gelas corong, s topwatch , timbangan elektrik, kain flanel. f. Alat- alat untuk membedah tikus dan pengambilan serum darah antara lain : gunting, scalpel , pegangan scalpel , petri disk , pot untuk tempat organ, pipa kapiler, tabung Effendorf . g. Alat untuk mengukur kadar SGOT ARCHITECT Ci 8200, Abbot Laboratories .

E. Tata Cara Penelitian