atau zat pengotor yang lain. Kadar air serbuk daun
A. muricata
yang ditetapkan pada penelitian ini telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air
tidak lebih dari 10 . Penetapan kadar air serbuk
A. muricata
yang digunakan pada penelitian ini menggunakan cara destilasi dengan pereaksi toluen yang
mengacu pada buku acuan. Hasil pengujian menyatakan bahwa serbuk daun
A. muricata
memiliki kadar air rata-rata sebesar 9,7 setelah tiga kali replikasi.
D. Toksisitas Subkronis Infusa Daun
A. muricata
Pengujian ini bertujuan untuk mengungkapkan spektrum efek toksis suatu senyawa uji dan melihat hubungan antara spektrum efek toksik dengan
takaran dosis. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan 50 ekor tikus putih
Sprague Dawley
, dengan rincian 25 ekor tikus jantan dan 25 ekor tikus betina, berumur 2-3 bulan dan berat badan 170-280 gram. Hewan uji tersebut dikelompokkan secara
clustering random
berdasarkan berat badan dan dibagi dalam lima kelompok perlakuan secara acak. Tikus digunakan sebagai hewan uji karena organ dan
perjalanan obat di dalam tubuh yang meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi yang mirip dengan manusia. Kelompok hewan uji
tersebut terdiri atas lima ekor tikus jantan dan lima ekor tikus betina pada tiap kelompok. Perlakuan infusa daun
A.muricata
secara berurutan dari dosis 108, 180, 301, dan 503 mgkgBB merupakan kelompok perlakuan I, II, III, dan IV.
Kelompok V merupakan kelompok kontrol aquadest dengan dosis sebesar 8333 mgkgBB, pada kelompok V tidak diberi perlakuan infusa daun
A. muricata
.
Kelompok kontrol aquadest ini digunakan sebagai pembanding kadar SGOT darah dan gambaran histologis jantung dengan kelompok perlakuan infusa daun
A. muricata
dan untuk melihat kondisi organ jantung pada keadaan normal tanpa dipejankan infusa daun
A. muricata
. Hewan uji dipejan infusa daun
A. muricata
secara peroral dengan volume yang berdasarkan pada perlakuan dosis yang akan diberikan dan berat badan hewan uji. Parameter yang digunakan dalam uji
toksisitas subkronis selama 30 hari infusa daun
A. muricata
ini adalah kadar biokimia darah berupa kadar SGOT dan gambaran struktural histologis organ
jantung tikus.
1. Pemeriksaan kadar SGOT darah tikus
Tujuan dari pemeriksaan kadar SGOT darah tikus ini adalah untuk mengungkapkan spektrum efek toksik infusa daun
A. muricata
yang dilihat berdasarkan biokimia darah, yaitu kadar
Serum Glutamat Oksidase Transaminase
, dan hubungan kekerabatan antara dosis dengan efek toksisitas subkronis pada
jantung tikus yang muncul setelah dipejankan infusa daun
A. muricata
secara subkronis selama 30 hari. Pemeriksaan ini mengambil darah tikus jantan dan
betina pada hari sebelum pemejanan infusa daun
A. muricata
, hari ke-0. Pengambilan darah ini bertujuan untuk mengetahui kadar SGOT hewan uji
sebelum diberikan perlakuan sehingga dapat dibandingkan dengan kadar SGOT setelah perlakuan pemejanan infusa daun
A. muricata
selama 30 hari. Hewan uji diambil darahnya kembali pada hari ke-31 melalui mata untuk
diperiksa kadar SGOT. Tujuan pengambilan darah ini untuk mengetahui kadar SGOT setelah diberi perlakuan infusa daun
A. muricata
. Kadar SGOT dari
pengambilan darah pada hari ke-0 dan hari ke-31 kemudian dibandingkan untuk mengungkap pengaruh pemejanan infusa daun
A. muricata