2.2.7 Celebrity Endorser
2.2.7.1 Pengertian Celebrity Endorser
“Menurut definisi, selebriti adalah tokoh aktor, penghibur, atau atlet yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang
yang berbeda dari golongan produk yang didukung.” Shimp, 2003:460 Penggunaan selebriti sebagai endorser pendukung dalam iklan
suatu produk dipercaya dapat mendongkrak penjualan. Pasalnya, selain meningkatan brand awareness, sang selebriti juga sekaligus mewakili
kepribadian merek yang mereka bawakan dan diharapkan dapat mendekati target konsumen dengan baik Menurut Shimp 2003:457, asosiasi
berulang dari suatu merek dengan seorang selebriti akhirnya membuat konsumen berpikir bahwa mereka tersebut memiliki sifat-sifat menarik
yang serupa dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh si selebriti. Lebih umum lagi, para konsumen mungkin menyukai merek hanya karena mereka
menyukai selebriti yang mendukung produk tersebut. Pada saat ini sudah banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan selebriti dalam
menyampaikan pesan-pesan iklan dari produk yang mereka hasilkan. Mulai dari bintang televisi, aktor film, para atlet terkenal dan lain
sebagainya digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, radio dan iklan di televisi untuk mendukung produk. Iklan haruslah
menampilkan sesuatu yang mudah di ingat, dan salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan selebriti, yang selanjutnya dapat
meningkatkan penjualan.
Meskipun begitu besar pengaruh dari penggunaan selebriti sebagai endorser suatu produk, tetapi tidak semua dapat mencapai hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diperhatikan berbagai aspek dalam penentuan selebriti sebagai endorser.
2.2.7.2 Public Figure sebagai Endorser
Menurut Shimp 2003:460, para public figure digunakan secara luas didalam iklan-iklan di majalah, di radio, dan di televisi sebagai
product endorser. Para public figure banyak diminta sebagai juru bicara produk. Kemungkinan, sebagai
1 4
dari semua iklan menggunakan dukungan public figure.
Para pengiklan dan biro-biro iklan bersedia membayar harga yang tinggi kepada kaum public figure tersebut yang disukai dan dihormati oleh
khalayak yang menjadi sasaran dan yang diharapkan akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang baik terhadap produk yang didukung.
Menurut Shimp 2003:464 ada beberapa dimensi yang dipertimbangkan dalam menyeleksi public figure sebagai endorser, yaitu :
1. Kredibilitas
Kemampuan dan prestasi seseorang yang dapat dipercaya untuk meyakinkan orang lain. Memiliki kesan yang positif di mata
masyarakat juga harus ada. Indikatornya : a.
Keahlian adalah kemampuan selebriti dalam menarik simpati penonton.
b. Ketrampilan adalah tingkat kreativitas bintang iklan tersebut dalam
membintangi suatu iklan. 2.
Kecocokan dengan khalayak Penampilan yang disukai oleh khalayak. Indikatornya :
a. Berjiwa muda adalah semangat yang dimiliki bintang iklan yang
seperti anak muda. b.
Humoris adalah sikap dari bintang iklan yang suka bercanda dalam iklan tersebut.
3. Kecocokan dengan merek
Seseorang yang mempunyai citra, nilai dan perilaku yang sesuai dengan kesan yang diinginkan untuk merek yang diiklankan.
Indikatornya : a.
Gaul adalah mengikuti perkembangan mode dan bahasa dalam membintangi suatu iklan.
b. Enak dilihat adalah proporsi penampilan dan kostum yang sesuai
dalam iklan tersebut. 4.
Daya tarik Sesuatu yang menonjol dari seseorang yang disukai oleh orang lain
yang meliputi sikap dan fisik. Indikatornya : a.
Menjadi inspirasi konsumen yang membeli produk, hal tersebut dikarenakan setelah konsumen melihat iklan tersebut.
b. Disukai konsumen saat menonton iklan.
2.3 Minat Beli
2.3.1 Pengertian Minat Beli
Menurut Howard 1994:41, ” Intention to buy is defined as a mental state that reflects the buyer’s plan to buy some specified number of unit a
particular brand in some specified time period.” Minat untuk membeli didefinisikan sebagai keadaan mental yang merefleksikan rencana pembeli
untuk membeli suatu jumlah merek tertentu pada waktu tertentu. Secara singkat minat beli dapat diartikan sebagai rencana pembelian.
2.3.2 Indikator Minat Beli
Minat beli konsumen dipengaruhi oleh beberapa hal yang dapat menjadi pemicu timbulnya minat beli. Rangsangan-rangsangan diupayakan
pemasar untuk membuat produk yang menarik dengan tujuan untuk menarik konsumen. Karena itu, seorang pemasar harus menyediakan
sesuatu yang khusus stimulasi yang menarik perhatian konsumen. Menurut Ferdinand 2006:242 indikator dari minat beli konsumen yaitu:
1. Intensitas pencarian informasi
Seseorang yang intens mencari informasi mengenai suatu produk 2.
Keinginan segera membeli Seseorang yang berkeinginan segera membeli atau memiliki suatu
produk yang diinginkan. 3.
Keinginan Preferensial Produk tertentu inilah yang diinginkan seseorang bersedia
mengabaikan produk lain.