Celebrity Endorser X Iklan Humor X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, serta lebih dapat memahami isi dan agar definisi yang digunakan di dalam penelitian ini dapat diukur serta menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran, maka variabel – variabel yang berkaitan dengan penelitian yang akan dianalisis adalah sebagai berikut.

3.1.1 Celebrity Endorser X

1 Celebrity endorser adalah tokoh aktor, penghibur, atau atlet yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Menurut Shimp 2003:464 ada beberapa dimensi yang dipertimbangkan dalam menyeleksi public figure, dimensi-dimensi tersebut adalah : 1. Kredibilitas Kemampuan dan prestasi seseorang yang dapat dipercaya untuk meyakinkan orang lain. Memiliki kesan yang positif di mata masyarakat juga harus ada. Indikatornya : a. Keahlian adalah kemampuan selebriti dalam menarik simpati penonton. b. Ketrampilan adalah tingkat kreativitas bintang iklan tersebut dalam membintangi suatu iklan. 2. Kecocokan dengan khalayak Penampilan yang disukai oleh khalayak. Indikatornya : a. Berjiwa muda adalah semangat yang dimiliki bintang iklan yang seperti anak muda. b. Humoris adalah sikap dari bintang iklan yang suka bercanda dalam iklan tersebut. 3. Kecocokan dengan merek Seseorang yang mempunyai citra, nilai dan perilaku yang sesuai dengan kesan yang diinginkan untuk merek yang diiklankan. Indikatornya : a. Gaul adalah mengikuti perkembangan mode dan bahasa dalam membintangi suatu iklan. b. Enak dilihat adalah proporsi penampilan dan kostum yang sesuai dalam iklan tersebut. 4. Daya tarik Sesuatu yang menonjol dari seseorang yang disukai oleh orang lain yang meliputi sikap dan fisik. Indikator : a. Menjadi inspirasi konsumen yang membeli produk, hal tersebut dikarenakan setelah konsumen melihat iklan tersebut. b. Disukai konsumen saat menonton iklan.

3.1.2 Iklan Humor X

2 Iklan humor adalah iklan yang menggunakan humor sebagai daya tarik iklan agar membuat penerima pesan memperoleh mood positif, sehingga probabilitas penerimaan pesan secara baik akan lebih besar dan sikap positif akan melahirkan minat membeli. Menurut Alden, Mukherjee, dan Hoyer 2000 dimensi humor yang dirasakan oleh konsumen perceived humor dalam iklan meliputi: 1. Surprise kejutan Surprise merupakan suatu perasaan yang timbul disebabkan oleh adanya suatu keadaan yang terjadi secara tiba-tiba atau diluar dugaan Homby, 1995. Indikatornya : a. Perubahan Psikologis secara spesifik adalah perubahan sikap secara tiba-tiba yang membuat konsumen terkejut b. Pola perilaku adalah ekspresi seseorang yang timbul diluar dugaan. 2. Ease of incongruity resolution kemudahan dalam memahami pemecahan yang ganjil Keganjilan-keganjilan dalam iklan tidak jarang menimbulkan kerumitan tersendiri bagi penonton, sehingga humor pada iklan yang semula bertujuan untuk mendapatkan perhatian penonton menjadi tersamar dan justru menyerang balik perusahaan dengan citra yang negatif Weinberger dan Gulas, 1992. Sedangkan menurut Alden, Mukherjee, dan Hoyer 2000, ease of incongruity resolution merujuk pada suatu upaya yang diperlukan oleh seorang individu untuk menemukan solusi atas situasi yang ganjil yang terdapat pada iklan. Indikatornya : a. Iklan mudah dimengerti. b. Setelah melihat iklan membuat konsumen berkeinginan untuk membeli. 3. Warmth kehangatan Menurut Homby 1995, warmth adalah suatu perasaan feelings yang menunjukkan afeksi atau sikap bersahabat atas suatu kondisi. Penelitian yang dilakukan oleh Edell dan Burke 1987 menemukan bahwasanya feelings of warmth yang secara berkala ditimbulkan oleh iklan, dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap ad liking, brand beliefs, brand attitudes, dan purchase likelihood. Indikatornya : a. Tayangan iklan dapat melibatkan emosi penonton. b. Tayangan iklan menarik.

3.1.3 Minat Beli Y