Tempat dan Waktu Penelitian Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

45

4. METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu di Provinsi Jawa Timur dengan pertimbangan bahwa wilayah Provinsi Jawa Timur mempunyai lahan pertanian yang berpotensi untuk menurun akibat perkembangan industri dan bertambahnya perumahan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2008.

4.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan penelitian dan studi literatur, misalnya laporan-laporan atau dokumen yang berasal dari Instansi Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pemukiman dan Prasanana Wilayah Kimpraswil, BPS Badan Pusat Statistik, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Kanwil BPN dan Badan Ketahan Pangan. Jenis data yang dikumpulkan antara lain data produksi tanaman pangan utama padi dan jagung, jumlah penduduk, tingkat konsumsi masyarakat terhadap pangan utama padi dan jagung, tenaga kerja BAB IV Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 pertanian dan non-pertanian, lahan berdasarkan penggunaannya. Jenis data merupakan data time series yaitu dalam 10 tahun terakhir 1997- 2006.

4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang galengan, saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang darimana diperolehnya atau status lahan tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan PBB, lahan bengkok, lahan serobotan, rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik rawa yang ditanami padi atau palawija. Lahan sawah meliputi : sawah teknis, sawah setengah teknis, sawah sederhana, sawah desanon PU, sawah tadah hujan dan sawah pasang surut. Skala pengukuran dalam satuan hektar. 2. Lahan pertanian bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah yang biasanya ditanami tanaman musiman atau tanaman tahunan, lahan untuk kolam atau untuk kegiatan usaha pertanian lainnya. Lahan pertanian bukan sawah meliputi huma, ladang, tegal, kebun, kolamtebatempang dan lahan perkebunan. Skala pengukuran dalam satuan hektar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 3. Alih fungsi lahan sawah adalah perubahan penggunaan lahan dari lahan sawah menjadi penggunaan lahan selain sawah. Alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lahan selain sawah seperti lahan untuk pertanian selain sawah, lahan untuk pekaranganbangunan, lahan untuk industri, dihitung secara komulatif untuk lahan yang telah mengalami alih fungsi lahan sawah dari tahun 1997–2006. Sedangkan pencetakan sawah baru tidak dikategorikan sebagai alih fungsi lahan sawah sehingga pertambahan luasannya tidak dihitung sebagai luasan alih fungsi lahan sawah. Lahan sawah yang telah mengalami alih fungsinya biasanya bersifat permanen, dan tidak difungsikan kembali sebagai lahan sawah. 4. Penduduk adalah Individu atau kelompok individu yang menetap atau bertujuan menetap di Jawa Timur selama 6 enam bulan atau lebih. Skala pengukuran dalam satuan ribuan jiwa. 5. Produksi pangan utama adalah tingkat produksi pangan utama padi dan jagung yang dihasilkan di wilayah Provinsi Jawa Timur. Skala pengukuran dalam satuan ton per tahun. 6. Tingkat konsumsi pangan utama adalah tingkat konsumsi pangan utama padi dan Jagung yang dibutuhkan setiap individu per tahun dalam satuan kgtahun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48

4.4. Analisis Data