Data kondisi curah hujan dan jumlah hari hujan secara umum di wilayah Kabupaten Landak dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Tahun 2000 - 2009
No. Bulan
Curah Hujan mm Hari Hujan HH
1 Januari
320 20
2 Pebruari
228 15
3 Maret
296 19
4 April
252 19
5 Mei
265 20
6 Juni
201 14
7 Juli
180 15
8 Agustus
174 13
9 September
277 17
10 Oktober
370 22
11 Nopember
386 23
12 Desember
343 22
Jumlah 3.292
218 Rata-rata
274 18
Sumber: Stasiun Meteorologi dan Geofisika Jungkat, Kabupaten Pontianak, 2010
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata curah hujan bulanan selama sepuluh tahun dari tahun 2000 sd 2009 berkisar dari
174-386 mm dan rata-rata hari hujan 13 - 23 hh. Curah hujan rata- rata tahunan adalah 3.292 mm dengan jumlah hari hujan tahunan 218
hh, sedang rata-rata curah hujan bulanan 274 mm dengan rata-rata hari hujan bulanan 18 hh. Curah hujan terendah terjadi pada bulan
Agustus yaitu 174 mm dengan hari hujan 13 hh, sedang bulan terbasah adalah pada bulan Nopember yaitu 386 mm dengan rata-rata
23 hh.
2. Kecepatan Angin Dan Suhu Udara
Data mengenai kecepatan angin dan suhu udara di wilayah Kabupaten Landak secara umum dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Dari data pada tabel di atas juga tampak, bahwa kecepatan angin rata- rata setiap bulannya adalah 3 knots. Rata-rata kecepatan angin
maksimum setiap bulannya 13,5 knots. Suhu udara berkisar dari 20,2
o
C - 32,6
o
C, dengan suhu udara rata-rata bulanan 26,4
o
C. Suhu udara maksimum meningkat menjelang bulan-bulan kering, dengan
suhu udara tertinggi 32,6
o
C terjadi pada bulan Juni. Sedangkan suhu udara minimum adalah 20,2
o
C terjadi pada bulan September.
Tabel 2.10. Kecepatan Angin dan Suhu Udara Tahun 2000 - 2009
No Bulan
Kecepatan Angin knotsjam
Suhu Udara
ᵒC
Maksimum Rerata
Maksimum Minimum
Rerata 1
Januari 16
3 31,3
22,5 25,7
2 Pebruari
12 3
31,0 21,2
26,1 3
Maret 10
2 31,6
21,6 26,1
4 April
22 3
32,6 22,8
26,6 5
Mei 12
2 32,6
23,4 26,9
6 Juni
10 2
32,6 23,1
26,9 7
Juli 12
3 32,8
21,2 26,5
8 Agustus
12 3
32,7 22,0
26,6 9
September 12
3 32,4
20,2 26,2
10 Oktober
10 3
31,8 21,6
26,2 11
Nopember 10
3 31,9
22,6 26,4
12 Desember
24 3
32,1 22,2
26,3 Rata-rata
13,5 3
32,1 22,1
26.4 Sumber : Stasiun Metereologi dan Geofisika, Jungkat Kabupaten Pontianak, 2010.
3. Penyinaran Matahari Dan Kelembaban Udara
Kondisi penyinaran matahari dan kelembaban udara di wilayah Kabupaten Landak dapat dilihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11. Prosentase Penyinaran Matahari Per Hari Per Tahun 2000 - 2009
No. Bulan
Penyinaran Ma- tahari
Kelembaban 1
Januari 64
88 2
Pebruari 64
88 3
Maret 45
89 4
April 76
87 5
Mei 59
87 6
Juni 71
86 7
Juli 85
84 8
Agustus 70
85 9
September 31
88 10
Oktober 49
87 11
Nopember 65
89 12
Desember 42
89 Jumlah
721 1.047
Rata-rata 60
87 Sumber : Stasiun Metereologi dan Geofisika, Jungkat Kabupaten Pontianak, 2010.
Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa penyinaran matahari rata-rata 200 jam per tahun dengan prosentase penyinaran
per hari per tahun adalah rata-rata 60 . Penyinaran matahari tertinggi umumnya terjadi pada bulan-bulan relatif kering Juni-
Agustus. Penyinaran terendah terjadi pada bulan September rata-rata 31 . Secara umum kondisi iklim di wilayah Kabupaten Landak,
berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson termasuk ke dalam Tipe A 0 Q 0,143. Klasifikasi iklim menurut
Shmidt dan Fergusson ini berdasarkan nilai quotient Q rata-rata bulan kering dan rata-rata bulan basah.
2.1.6.Geologi dan Jenis Tanah 1. Geologi
Hasil pemetaan geologi Kalimantan Barat yang dibuat oleh Direktorat Geologi Bandung tahun 1976, menjelaskan bahwa formasi geologi yang
tersebar di Wilayah Kabupaten Landak, terdiri dari beberapa formasi, penyebaran formasi geologi di setiap kecamatan, dapat dilihat Tabel
2.12.
Tabel 2.12. Struktur Geologi di Kabupaten Landak
No KECAMATAN
JENIS BATUAN Km2
1 Mempawah Hulu
Intrusif dan Plutonik Asam 345.25
3.48 Plistosen
– Pliosen 255.71
2.58 Intrusif dan Plutonik Basa
60.38 0.61
2 Sengah Temila
Kwarter 75.03
0.76 Intrusif dan Plutonik Asam
1,049.22 10.59
Kapur 45.28
0.46 Intrusif dan Plutonik Basa
120.14 1.21
3 Banyuke Hulu
Intrusif dan Plutonik Asam 259.64
2.62 4
Menyuke Intrusif dan Plutonik Asam
282.83 2.85
Kapur 103.33
1.04 Plistosen
– Pliosen 99.2
1 Intrusif dan Plutonik Basa
168.4 1.7
Paleozoik 26.15
0.26 5
Sompak Intrusif dan Plutonik Asam
299.61 3.02
Intrusif dan Plutonik Basa 5.11
0.05 6
Menjalin Kwarter
35.6 0.36
Intrusif dan Plutonik Asam 57.45
0.58 Kapur
11.04 0.11
Plistosen – Pliosen
177.39 1.79
7 Air Besar
Intrusif dan Plutonik Asam 34.45
0.35 Kapur
387.02 3.91
Plistosen – Pliosen
618.55 6.24
Premo Karbon Trias Atas 14.43
0.15 Intrusif dan Plutonik Basa
590.24 5.96
Intrusif dan Plutonik Basa Menengah 134.89
1.36 8
Jelimpo Kwarter
4.12 0.04
Intrusif dan Plutonik Asam 534.63
5.4 Kapur
306.36 3.09
Premo Karbon Trias Atas 13.74
0.14 Intrusif dan Plutonik Basa
17.08 0.17
Intrusif dan Plutonik Basa Menengah 15.13
0.15 9
Meranti Intrusif dan Plutonik Asam
2.41 0.02
Kapur 221.16
2.23 Plistosen
– Pliosen 8.89
0.09 Premo Karbon Trias Atas
66.54 0.67
Intrusif dan Plutonik Basa 84.46
0.85 10
Kuala Behe Intrusif dan Plutonik Asam
132.78 1.34
Kapur 261.69
2.64 Plistosen
– Pliosen 36.83
0.37 Intrusif dan Plutonik Basa
5.46 0.06
Intrusif dan Plutonik Basa Menengah 2.11
0.02 Paleozoik
2.02 0.02
11 Mandor
Kwarter 50.5
0.51 Intrusif dan Plutonik Asam
169.07 1.71
Kapur 6.67
0.07 Plistosen
– Pliosen 338.42
3.42 12
Sebangki Kwarter
268.37 2.71
Intrusif dan Plutonik Asam 242.48
2.45 13
Ngabang Kwarter
151.41 1.53
Intrusif dan Plutonik Asam 431.76
4.36 Kapur
977.36 9.86
Plistosen – Pliosen
223.69 2.26
Intrusif dan Plutonik Basa Menengah 76.63
0.77 Sumber : Hasil Analisis Peta Geologi.
2. Jenis Tanah