3. Struktur Perekonomian
Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi
dari tahun ke tahun. Struktur perekonomian di Kabupaten Landak sampai dengan tahun 2010 masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor
pertanian; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 82,36 persen.
Sektor pertanian masih menjadi sektor yang dominan di Kabupaten Landak dengan peranannya sebesar 50,58 persen. Hal ini berarti bahwa
naik turunnya
pertumbuhan di
sektor pertanian
akan sangat
mempengaruhi naik turunnya pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan di Kabupaten Landak. Dengan demikian, sektor pertanian
masih menjadi leading sector atau dengan kata lain sebagai sektor pemimpin bagi sektor-sektor produksi lainnya dalam menyumbang
perekonomian di Kabupaten Landak. Dibandingkan dengan tahun 2009, pada tahun 2010 terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian dari 52,19
persen menjadi 50,58 persen.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran masih tetap menjadi kontributor terbesar kedua setelah sektor pertanian dengan peranannya sebesar 21,62
persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2010 terjadi kenaikan peranan dari 20,08 persen menjadi 21,62 persen. Sektor
industri pengolahan merupakan kontributor terbesar ketiga dengan peranannya sebesar 10,15 persen pada tahun 2010, mengalami
penurunan kontribusi dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 10,38 persen. Striktur ekonomi Kabupaten Landak dapat dilihat
dalam Gambar 2.10. di bawah ini.
Gambar 2.8. Struktur Ekonomi Kabupaten Landak Tahun 2010
Sektor-sektor yang lainnya hanya memberikan kontribusi kurang dari 20 persen, yaitu sektor pertambangan dan penggalian memberikan peranan
sebesar 1,61 persen; sektor konstruksi 2,68 persen; sektor pengangkutan
dan komunikasi 2,48 persen; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 4,75 persen; sektor jasa-jasa 5,83 persen.
Sedangkan sektor listrik, gas dan air minum memberikan kontribusi terkecil. Tetapi dibandingkan pada tahun 2008, pada tahun 2009 hingga
tahun 2010 telah terjadi peningkatan kontribusi sektor listrik, gas dan air minum. Pada tahun 2008 sebesar 0,28 persen meningkat menjadi 0,30
persen. Rendahnya peranan sektor ini disebabkan karena masih terdapat daerah-daerah yang belum mendapatkan pelayanan listrik dan air bersih.
3. Laju Inflasi