Penanganan danatau perhatian terhadap penyandang cacat maupun penyandang rawan sosial belum banyak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Landak. Alasannya adalah data penyandang cacat dan penyandang rawan sosial belum ditata dengan baik.
2.3.8.Pariwisata
Kegiatan parawisata merupakan salah satu urusan pilihan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Landak. Beberapa daerah wisata yang dimiliki terus
dikembangkan oleh
pemerintah untuk
mengaet turis
lokal maupun
internasional. Berikut program parawisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Landak:
Tabel 2.32. Program Pengembangan Parawisata Kabupaten Landak
Tahun 2006-2011
No Tempat Parawisata
Jenis 1
Makam Juang Mandor Wisata Sejarah
2 Gunung Sehaq
Wisata Alam 3
Rumah Betang Sahapm Wisata Budaya
4 Istana Kerajaan Landak
Wisata Sejarah 5
Riam Banangar Wisata Alam
Selain mengaktifkan program pengembangan parawisata, pemerintah Kabupaten Landak juga mengenggerak event-event untuk mendukung kegiatan
parawisata. Berikut
event-event yang
pernah menjadi
program yang
dikembangkan di Kabupaten Landak. • Tumpang Negeri dan ziarah akbar Kerajaan Landak di Ngabang.
• Robok-robok • Naik Dango
• Festival Nunu Poe’ • Ziarah Makam Juang Mandor
• Festival Budaya Binua Landak FBBL • Paket wisata Landak Adventure Mendulang Intan-Arung Jeram
Dalam tentu masih banyak kendala yang dihadapi pemerintah Kabupaten Landak seperti infrastruktur jalan menuju tempat wisata dan sarana-sarana
penginapan seperti hotel. Namun kendala-kendala dapat dihadapi apabila adanya kerjasama antara instansi pemerintah, swasta dan masyarakat.
2.3.9. Kehidupan Beragama
Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, negara Indo- nesia menjamin kehidupan beragama dan senantiasa mengembangkan
kerukunan hidup antar pemeluk agama. Agama sebagai sistem moral dan etika idealnya dapat menuntun masyarakat kepada kehidupan yang bermoral dan
berbudi luhur. Pembangunan bidang agama adalah upaya untuk memenuhi salah
satu hak dasar rakyat yang dijamin oleh konstitusi. Dalam pembangunan di bidang agama masih diperlukan upaya untuk peningkatan pengetahuan dan pemahaman
nilai-nilai ajaran agama pada masyarakat sehingga menjadikan agama sebagai motivasi dalam pembangunan. Pemerintah Kabupaten Landak telah memberikan
pelayanan dan fasilitasi kepada umat beragama dalam menjalankan aktivitas keagamaannya dengan mudah dan aman.
`Untuk itu Pemerintah Kabupaten Landak dalam mengembangkan kehidupan beragama diarahkan kepada peningkatan akhlak dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa membangun masyarakat yang religius dan sekaligus mengatasi berbagai masalah sosial budaya.
Menunjang kehidupan beragama pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Landak membangun berbagai prasarana ibadah antara lain masjid
107 buah, surau 63 buah, gereja Protestan 702 buah, kapel Protestan 97 buah, gereja Katolik 288 buah, kapel Katolik 62 buah, Pura 2 buah dan Vira 1 buah.
Jumlah orang yang berkurban pada tahun 2010 sebanyak 500 orang dengan jumlah hewan kurban 132 ekor yang terdiri dari: sapi 61 ekor dan
kambing 71 ekor. Jumlah orang yang berkurban terbanyak terdapat di Kecamatan Ngabang 232 orang, Mandor 83 orang dan Menyuke 43 orang.
Berbagai fasilitas keagamaan yang tersedia di Kabupaten Landak dapat dilihat pada Tabel 2.33.
Tabel 2.33. Jumlah Sarana Tempat Ibadah Menurut StatusFungsi
di Kabupaten Landak Tahun 2009
No Kecamatan
Masjid LanggarSurau
Gereja Kapel Pura
Wihara Katolik
Protestan 1
Sebangki 21
12 6
25 1
3 2
Ngabang 26
20 110
159 1
3 Jelimpo
1 30
29 4
Sengah Temila 12
4 51
118 1
5 Mandor
14 5
21 93
6 Menjalin
2 3
10 44
7 Mempawah Hulu
6 3
13 66
8 Sompak
1 7
10 9
Menyuke 5
2 33
102 10
Banyuke Hulu 1
10 15
11 Meranti
4 4
12 53
12 Kuale Behe
6 5
16 40
13 Air Besar
8 5
33 45
JUMLAH 107
63 799
350 2
1 Sumber: Landak Dalam Angka 2010
Tantangan lima tahun ke depan yaitu perlu mengarahkan dan mengoptimalisasi peran dan fungsi tempat peribadatan bukan hanya sebagai
tempat ibadah ritual namun menjadi sentral kegiatan keagamaan dan juga kegiatan sosial lainnya.
2.4. DAYA SAING DAERAH