SaranBB PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA.

119 BABBVB KESIMPULANBDANBSARANB B A. KesimpulanBB Berdasarkan hasil penelitian Pengembangan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo diwariskan secara autosomal resesif. 2. Modul pengayaan genetika berbasis fenomena kretinisme di Desa Sigedang dihasilkan melalui penelitian RD dengan model ADDIE, yang dibatasi samapi tahap Pengembangan Development. 3. Kualitas Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media serta baik berdasarkan penilaian Guru Biologi dan siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo.

B. SaranBB

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain : 1. Bagi peneliti lain baik bidang biologi maupun pendidikan biologi antara lain : a. Melanjutkan penelitian penyusunan modul pengayaan Genetika berbasis fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA sampai tahap implementasi dan evaluasi. 120 b. Mengangkat fenomena pewarisan kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo, menjadi alternatif bahan ajar lain selain modul. 2. Bagi masyarakat sekitar sebaiknya mulai mengubah paradigma tentang mitos adanya kutukan pada fenomena-fenomena genetik yang muncul. 3. Bagi guru Biologi dan sekolah-sekolah di Kabupaten Wonosobo sebaiknya memanfaatkan potensi atau fenomena lokal untuk dikemas menjadi sumber belajar Biologi agar pembelajaran di sekolah menjadi lebih bermakna. B B B B B B 121 DAFTAR PUSTAKA BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Burton, K Burton. 1998. InJorn Error MetaJolism in Infancy: A Guide to Diagnosis. Jurnal Pediatrics 102 6. CampJell, Neil A. Reece, J.B. 2005. Biologi Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga. Dahar, R.W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Djohar. 1974. Peningkatan Proses Belajar Mengajar Sains Melalui Pemanfaatan SumJer Belajar. Jurnal Kependidikan No.2 Vol 17. Hlm.14. ______. 1984. Usaha Peningkatan Daya Guna dan Hasil Guna Pemanfaatan SumJer Belajar. Makalah Lokakarya. Hlm.7. ______. 1987. Peningkatan Proses Belajar Sain memalui Pemanfaatan SumJer Belajar. Makalah sidang senat terbuka. Hlm 1-5. Emery, A.E.H Rimoin, D.L. 2002. Principles and Practice of Medical Genetics. NeM York: Churchill Livingstone. HorroMitz, Norman. 1995. One Gene One Enzyme : RememJering Biochemical Genetics. Jurnal Protein Science. Vol.4. Hlm. 1017- 1019. Harris, Harry. 1994. Dasar-Dasar Genetika Biokemis Manusia Edisi Ketiga. Yogyakarta: UGM Press. Izzaty, Rita., Suadirman, P., PurMandari, Y., Hiryanto., Kusmaryani, R. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. 122 Klug, S W., Cummings, R M. Spencer, A C. 2007. Essential of Genetics. United States: Pearson. M. SRB, Adrian., OMen, D Ray., Edgar, S RoJert. 1965. General Genetics. United States: W. H Freeman and Company. Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran MengemJangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Martin, ElizaJeth dan Hine, RoJert. 2008. Biology. United Kingdom: Oxford University Press. Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: CV. Rosda Karya. Pai, C Anna. 1985. Dasar-dasar Genetika: Ilmu untuk Masyarakat. Penerjemah: Muchidin Apandi. Jakarta: Erlangga. Paidi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi. Yogyakarta: UNY Press. PraMoto. 1989. Media Instruksional Biologi, Jakarta: Dirjen DIKTI. Rustaman, N Y. 2005. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi. Malang: UM Press. Sciver, C R, Beaudet, A L. 1995. The Metabolic and Molecular Bases of Inherited Disease 6th ed. NeM York: McGraM-Hill. Stansfield, W. 1991. Genetika Edisi Kedua. Alih Jahasa: Dr. Marhidin Afandi Dra. Laney T. Hardy. Jakarta: Erlangga. 123 KumoroMulan, S dan Supadmi, S. 2010. Kretin Endemik dan Kretin Sporadik. Jurnal MGMI. Vol.1 No.3. Hlm 78-119. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru. __________________________. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru. SuJali, B. 2012. Prinsip Asesmen Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan PengemJangan Research and Development RD. Bandung: AlfaJeta. Suhardi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: UNY Press. Sumintono, BamJang dan Widhiarso. 2014. Aplikasi Model Rasch untuk Penelitiaon Ilmu-Ilmu Sosial. Cimahi: Trim Komunikata PuJlishing House. Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY. Suryo. 1997. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. SuryoJroto. 1986. Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: AMARTA. Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Wuryadi. 1971. Dasar Pengertian: Pendidikan Biologi. Jurnal Forum Pendidikan Biologi. No 2 tahun 4. Hlm 88. 123 Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan Wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO

A. Wawancara kepada Lurah atau Perangkat Desa