Periode I. Masa sensori motorik dari lahir - 2 tahun. Bayi Periode II. Masa praoperasional 2 - 7 tahun. Pada masa ini seorang anak Periode III. Masa operasional konkrit 7 - 11 tahun. Pada masa ini anak Periode IV. Masa operas

13

a. Periode I. Masa sensori motorik dari lahir - 2 tahun. Bayi

mengorganisasikan skema tindakan fisik mereka seperti menghisap, menggenggam dan memukul untuk menghadapi dunia yang muncul di hadapannya.

b. Periode II. Masa praoperasional 2 - 7 tahun. Pada masa ini seorang anak

sudah belajar berpikir menggunakan simbol-simbol dan pencitraan batiniah, namun pikiran mereka belum sistematis dan tidak logis. Pikiran di titik ini sangat berbeda dengan pikiran orang dewasa.

c. Periode III. Masa operasional konkrit 7 - 11 tahun. Pada masa ini anak

mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, namun hanya ketika dapat mengacu pada objek-objek dan aktivitas-aktivitas konkrit.

d. Periode IV. Masa operasional 11 tahun – dewasa. Orang muda

mengembangkan kemampuan untuk berpikir sistematis menurut rancangan yang murni abstrak dan hipotesis seperti menyimpulkan sesuatu hal. Kognitif anak berkembang secara dinamik sejalan dengan bertambahnya pengalaman. Semakin banyak pengalaman maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh, sehingga kognitif anak juga semakin berkembang. Menurut Piaget dalam Agoes Dariyo, 2013: 137-141 ada 6 dasar yang menggambarkan dinamika proses perkembangan kognitif, yaitu:

a. Skema

Skema merupakan struktur mental yang terbentuk dari pengalaman yang berubah sesuai dengan pertambahan usia. Skema terbentuk pada saat anak melakukan aktivitas yang menggunakan sensorimotorik. Semakin banyak 14 aktivitas yang dilakukan oleh anak maka kemampuan memori anak semakin meningkat sehingga skema anak akan semakin rumit dan kompleks.

b. Adaptasi

Adaptasi merupakan proses penyesuaian pikiran yakni perubahan skema yang disebabkan oleh pertambahan pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitar. Struktur mental dalam otak anak akan segera berubah setiap ada pengalaman baru. Proses adaptasi akan terjadi secara otomatis ketika anak melakukan kegiatan, baik yang memberi pengaruh positif maupun pengaruh negatif bagi anak. Piaget dalam Rita Eka Izzati, dkk.,2008:34 mengatakan bahwa anak-anak menyesuaikan diri dengan dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi.

c. Asimilasi

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Balok Pada Anak Kelompok B TK Pelemgadung III Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Aj

0 3 11

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali

0 4 12

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA KALIGENTONG, Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabup

0 3 14

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DAKON PADA KELOMPOK B Mengembangkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Dakon Pada Kelompok B Tk Gilirejo I Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun 2013/2014.

0 0 13

STUDI KEMAMPUAN MENGENAL POLA ABCD-ABCD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SE-GUGUS 3 KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL.

39 470 168

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

HUBUNGAN REWARD DENGAN DISIPLIN ANAK TK KELOMPOK B DI SEKOLAH SE-GUGUS II KECAMATAN SANDEN, BANTUL.

2 11 139

STUDI KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TK KELOMPOK B SE-KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

1 7 146

IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MENGGUNAKAN KEGIATAN MOZAIK ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN SANDEN BANTUL.

0 3 175

Asal Usul Nama kampung JABODETABEK

0 0 3