Prinsip Berhitung Kemampuan Berhitung

29 pembelajaran berhitung yang lebih kompleks pada jenjang selanjutnya, serta mengembangkan keterampilan berhitung yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

3. Prinsip Berhitung

Depiknas dalam Chresty Anggreani, 2013: 20-21 menyatakan beberapa prinsip berhitung di Taman Kanak-kanak adalah sebagai berikut. a. Permainan berhitung diberikan secara bertahap diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman konkrit dari alam sekitar. b. Pengetahuan dan keterampilan pada kemampuan berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari konkrit ke abstrak, mudah ke sulit, dan dari sederhana ke kompleks. c. Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri. d. Permainan berhitung membutuhkan suasana yang menyenangkan, memberikan rasa aman, serta kebebasan bagi anak. Oleh karena itu diperlukan alat peraga atau media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menarik dan tidak membahayakan. e. Dalam mengenalkan konsep berhitung menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami oleh anak, serta mengambil contoh dari hal-hal yang dekat dengan lingkungan anak. f. Dalam permainan berhitung, anak dapat dikelompokkan sesuai tahap penugasan berhitung yaitu tahap konsep, tahap transisi, dan tahap lambang. 30 Selain prinsip-prinsip di atas, Yew dalam Ahmad Susanto, 2011: 103 mengungkapkan prinsip-prinsip dalam mengajarkan berhitung di antaranya membuat pelajaran yang menyenangkan, mengajak anak terlibat secara langsung, membangun keinginan dan kepercayaan diri dalam menyesuaikan berhitung, menghargai kesalahan anak dan bukan memberi hukuman, serta fokus pada apa yang anak capai. Pembelajaran berhitung yang menyenangkan jika aktivitas yang dilakukan menghubungkan kegiatan berhitung dengan kehidupan sehari-hari. Dari prinsip-prinsip berhitung di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pembelajaran berhitung untuk anak usia dini dilakukan secara langsung oleh pendidik melalui kegiatan bermain yang diberikan secara bertahap, dimulai dari hal-hal konkrit di sekitar anak, dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, memberi kebebasan kepada anak untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah, serta fokus pada apa yang dicapai anak bukan pada kesalahan yang dilakukan anak.

4. Tahapan Berhitung

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Balok Pada Anak Kelompok B TK Pelemgadung III Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Aj

0 3 11

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali

0 4 12

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA KALIGENTONG, Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabup

0 3 14

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DAKON PADA KELOMPOK B Mengembangkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Dakon Pada Kelompok B Tk Gilirejo I Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun 2013/2014.

0 0 13

STUDI KEMAMPUAN MENGENAL POLA ABCD-ABCD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SE-GUGUS 3 KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL.

39 470 168

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

HUBUNGAN REWARD DENGAN DISIPLIN ANAK TK KELOMPOK B DI SEKOLAH SE-GUGUS II KECAMATAN SANDEN, BANTUL.

2 11 139

STUDI KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TK KELOMPOK B SE-KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

1 7 146

IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MENGGUNAKAN KEGIATAN MOZAIK ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN SANDEN BANTUL.

0 3 175

Asal Usul Nama kampung JABODETABEK

0 0 3