11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kemampuan Kognitif
1. Pengertian Kognitif
Kognitif  berasal dari  bahasa  latin  ‘cognoscere‘  yang artinya  mengetahui
to  know; to  recognize.  Dalam arti  luas kognisi adalah perolehan, penataan, dan penggunaan  pengetahuan  Neisser  dalam  Haniam  Maria,  2015.  Dalam
pekembangan  selanjutnya,  istilah  kognitif  dikenal  sebagai  salah  satu  ranah psikologi  manusia  yaitu  satu  konsep  umum  yang  mencakup  semua  bentuk
pengenalan  yang  meliputi  setiap  perilaku  mental  yang  berhubungan  dengan masalah  pemahaman,  memperhatikan,  memberikan,  menyangka,  pertimbangan,
pengolahan  informasi,  pemecahan  masalah,  membayangkan,  memperkirakan, berpikir  dan  keyakinan.  Ranah  kejiwaaan  yang  berpusat  di  otak  ini  juga
berhubungan  dengan  konasi  kehendak  dan  afeksi  perasaan  yang  bertalian dengan ranah rasa Chaplin dalam Haniam Maria, 2015.
Gagne  dalam  Vitri  Purwanti,  2013:  10  mendefinisikan  kognitif  sebagai proses  yang  terjadi  secara  internal  di  dalam  pusat  susunan  syaraf  pada  saat
manusia  berpikir.  Sejalan  dengan  pendapat  tersebut,  Yuliani  Nurani  Sujiono 2011:  13  menyatakan  bahwa  kognitif  merupakan  suatu  proses  berpikir  yaitu
kemampuan  individu  untuk  menghubungkan,  menskor,  dan  mempertimbangkan suatu  kejadian  atau  peristiwa.  Melengkapi  pendapat  di  atas,  Hurlockk  1980
menyatakan  bahwa,  konsep  yang  mendasari  pengertian  merupakan  kemampuan untuk  menangkap  sifat,  arti,  atau  keterangan  mengenai  sesuatu  dan  memiliki
12
gambaran yang jelas dan lengkap tentang hal tersebut. Pengertian didasarkan pada konsep  yang  terbentuk  melalui  pengindraan.  Konsep  bukan  kesan  pengindraan
secara  langsung,  melainkan  dapat  merupakan  penggabungan  atau  perpaduan berbagai  hal  yang  disatukan  dengan  berbagai  unsur,  berbagai  objek,  dan  situasi,
sehingga  menyatukannya  dalam  satu  konsep.  Konsep  besifat  simbolis  sebab bergantung pada situasi  yang dihadapi  maupun sifat benda.  Konsep  juga kadang
mempunyai  sifat  afektif  yaitu  suatu  bobot  emosional  yang  menjadi  bagian  dari konsep  tersebut  dan  membentuk  perasaan  dan  sikap  seseorang  terhadap  orang,
benda,  atau  situasi  yang  dikmebangkan  dengan  konsep  tersebut.  Jadi,  konsep merupakan hal yang penting karena menentukan apa yang diketahui dan diyakini
seseorang, dan yang akan dilakukan seseorang. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kognitif
merupakan  proses  yang  terjadi  ketika  otak  berpikir  yaitu  menerima,  mengelola, dan  menggunakan  informasi,  serta  mencakup perilaku  mental  yang  berhubungan
dengan  masalah  pemahaman,  memperhatikan,  memberikan,  menyangka, pertimbangan,  pengolahan  informasi,  pemecahan  masalah,  membayangkan,
memperkirakan, berpikir dan keyakinan.
2. Tahapan Perkembangan Kognitif