Konsep Dasar dan Perubahan Kurikulum

9

BAB II TELAAH

PUSTAKA

A. Konsep Dasar dan Perubahan Kurikulum

Pasal 1 ayat 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menerangkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Artinya kurikulum merupakan rencana, pengaturan tentang pelaksanaan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru. Kurikulum merupakan pedoman yang akan direalisasikan oleh guru dalam menciptakan situasi belajar. Ada beberapa pendapat mengenai Istilah “Kurikulum” oleh pakar- pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dengan dewasa ini. Darsono 2000: 127 mengemukakan bahwa pengertian kurikulum menurut para ahli dapat dicermati seperti di bawah ini. 1. Beauchamp berpendapat bahwa kurikulum adalah dokumen tertulis yang memuat rencana untuk pendidikan peserta didik selama belajar di sekolah. 2. MaxDonal berpendapat kurikulum sebagai rencana kegiatan untuk menuntun pengajaran. 3. Taba berpendapat kurikulum sebagai rencana untuk membelajarkan peserta didik. 10 4. Krugi menguraikan bahwa kurikulum merupakan semua cara yang ditempuh sekolah agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang diinginkan. Atas dasar pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah rencana kegiatan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai pengalaman belajar yang diinginkan. Kurikulum senantiasa berubah seiring dengan perkembangan zaman dan adanya perubahan terhadap pendidikan oleh pemerintah pusat. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah yang berlaku pada awalnya adalah Kurikulum 1994 yang ditetapkan melalui Keputusan Mendikbud No. 060V1993 dan No. 061V1993. Setelah beberapa tahun diimplementasikan, pemerintah memandang perlu dilakukan kajian dan penyempurnaan sehingga mulai tahun 2001 Depdiknas melakukan serangkaian kegiatan untuk menyempurnakan Kurikulum 1994 dan melakukan rintisan secara terbatas untuk validasi dan mendapatkan masukan yang empiris. Kurikulum itu disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Pada dasarnya antara Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tidak memiliki perbedaan yang esensial. Keduanya sama-sama seperangkat rencana pendidikan yang berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. Perbedaannya menampak pada teknis pelaksanaan. Jika Kurikulum Berbasis Kompetensi disusun oleh pemerintah pusat, dalam hal ini 11 Depdiknas c.q. Puskur; KTSP disusun oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah yang bersangkutan, walaupun masih tetap mengacu pada rambu-rambu nasional Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP Muslich, 2007: 17-18. Draf kurikulum hasil rintisan tersebut semula akan diberlakukan pada sekolah-sekolah mulai tahun ajaran 20042005. Namun dengan lahirnya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka draf kurikulum tersebut perlu disesuaikan kembali. Adapun penyempurnaan kurikulum selanjutnya dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Dengan mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Permen Diknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permen Diknas No.24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, selanjutnya BSNP menggagas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004. Kurikulum KBK yang disosialisasikan sejak pertengahan tahun 2001 oleh Departemen Pendidikan Nasional yang diterapkan secara resmi pada tahun ajaran 20042005 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang dilaksanakan mulai tahun 20062007 melalui Peraturan 12 Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 juga ingin mengantisipasi perubahan dan tuntutan masa depan yang dihadapi siswa sebagai generasi penerus bangsa. Langkah ini dilakukan setelah diketahui bahwa kurikulum yang telah diterapkan selama ini, yaitu kurikulum 1994, mayoritas masih berbasis materi. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Adapun KTSP mulai diterapkan pada tahun pelajaran 20062007 bagi Sekolah Standar Nasional SSN, Sekolah Nasional Berstandar Internasional SNBI, dan bagi sekolah yang telah siap. Pada tahun 20092010 diharapkan semua sekolah telah melaksanakan KTSP Puskur Balitbang, 2006. KTSP yang diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 20062007 dianggap sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya KBK, ini memberikan keleluasaan kepada guru dan sekolah lembaga tingkat satuan pendidikan untuk pengembangannya. Guru dan sekolah diberikan kebebasan untuk berkreasi dengan berpatokan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta berpatokan dengan 13 panduan penyusunan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah Badan Standar Nasional Pendidikan Muslich, 2007: 6

B. Konsep Mata Pelajaran Sosiologi.