26
Daftar Sampel Penelitian No
Kode Nama Bank
1 INPC
Bank Artha Graha Internasional Tbk 2
BBKP Bank Bukopin Tbk
3 BNBA
Bank Bumi Arta Tbk 4
BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk
5 BACA
Bank Capital Indonesia Tbk 6
BBCA Bank Central Asia Tbk
7 BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk 8
BMRI Bank Mandiri Persero Tbk
9 MEGA
Bank MEGA Tbk 10
BBNI Bank Negara Indonesia Tbk
11 BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk 12
BNLI Bank Permata Tbk
13 BBRI
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan variabel independen bebas dan variabel dependen terikat. Variabel-variabel tersebut yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1. Variabel independen.
Menurut Erlina 2011: 37 “Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan
mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel
Universitas Sumatera Utara
27
dependen lainnya.” Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas.Dimana
variabel independen disimbolkan dengan “X
1
” Risiko Kredit, dan “X
2
” Likuiditas.
2. Variabel dependen. Menurut Erlina 2011: 37 “Variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas.”Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Profitabilitas, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.
Uraian dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Risiko kredit yaitu merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman beserta
bunganya yang diperoleh dari bank sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Risiko kredit dalam penelitian ini diukur
dengan mempergunakan variabel Non Performing LoanNPL. 2. Likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan atau
kebutuhan dana sesegera mungkin dan dengan biaya yang sesuai.Dan likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Loan to
Deposit RatioLDR. 3. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang kemudian menghasilkan laba tersebut.
Universitas Sumatera Utara
28
Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total AssetROA.
Tabel 3.3 Desinisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik yang menggunakan regresi berganda dan menggunakan software SPSS 17. Adapun
tahapan yang dilakukan dalam menganalisis penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Profitabili tas
Y Perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang kemudian
menghasilkan laba tersebut.
ROA = Net Income
Total Asset × 100
Return On Total Asset
ROA
Risiko kredit
X
1
Suatu risiko akibat kegagalan
atau ketidakmampuan
nasabah mengembalikan jumlah pinjaman beserta
bunganya yang diperoleh dari bank sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
NPL =
Pembiayaan Non Lancar Total Pembiayaan
× 100
Non Performing
Loan NPL
Likuiditas X
2
Kemampuan untuk memenuhi kewajibannya
dan atau kebutuhan dana sesegera mungkin dan
dengan biaya yang sesuai.
LDR = Total Loans
Total Deposit × 100
Loan to Deposit
Ratio LDR
Universitas Sumatera Utara
29
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat dalam melakukan analisis regresi berganda. Sebelum melakukan analisis regresi berganda maka harus
dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik, dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan pada penelitian ini sudah
memenuhi model regresi. Agar kemudian dapat dilakukan pengujian analisis selanjutnya untuk mengetahui apakah regresi berganda adalah model yang
tepat digunakan pada penelitian ini.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Erlina 2011:100, ”Data normal, gunakan
statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal”.
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Cara untuk menguji variabel pengganggu ini adalah dengan melakukan Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Uji
normalitas ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik dengan membuat hipotesis sebagai berikut:
H : Data residual berdistribusi normal.
H
a
: Data residual tidak berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
30
Dengan kriteria nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 makaH
ditolak dan H
a
diterima. Menurut Erlina 2011:100 apabila hasil pengujian data tidak
normal,maka untuk membuat data menjadi bentuk yang normal dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Transformasi data Yaitu dengan mentransformasikan data ke bentuk lain.
Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural Ln, Log 10, maupun akar kuadrat. Data
bernilai negatif dapat ditransformasidengan logaritma, yang mana akan menghilangkannya sehingga jumlah
sampel n akan berkurang.
2. Trimming Yaitu dengan memangkas atau membuang observasi
yang bersifat outlier. Kriteria data yang bersifat outlier nilainya lebih kecil dari µ -
2α atau lebih besar dari µ + 2α.
3. Winzorising Winzorising mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-
nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya dapat berubah menjadi normal.
3.6.1.2 Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain
dalam satu model. Menurut Erlina 2011:102, “Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.”
Jika terjadikorelasi diantara variabel independen, maka variabel independen tidak orthogonal. Yang dikatakan variabel independen yang
Universitas Sumatera Utara
31
bersifat orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini
menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Menurut Ghozali 2011:105,
“Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya”. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10.
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2011:139, “Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatanyang lain.” Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel
Universitas Sumatera Utara
32
dependen dengan nilai residualnya. Menurut Ghozali 2011:139 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Uji Glejser, mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan :
|Ut| = α + βXt + vt
Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi
antara variabel independen dengan absolut residual lebih rendah 0.05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Menurut Erlina 2011:105, “Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t- 1 atau sebelumnya”. Uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi
masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Hipotesis yang akan diuji adalah:
Universitas Sumatera Utara
33
• Ho : tidak ada autokorelasi r = 0 . • Ha : ada autokorelasi r
≠ 0 . Menurut Ghozali 2011:111Pengujian ini menggunakan uji
Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
1. Bila nilai ddl, berarti terjadi autokorelasi positif. 2. Bila nilai dlddu, berarti tidak dapat disimpulkan.
3. Bila nilai 4 – dlDW4, berarti terjadi autokorelasi
negatif. 4. Bila nilai 4 – dud4-dl, berarti tidak dapat
disimpulkan. 5. Bila nilai dud4-du, berarti tidak ada autokorelasi.
3.6.1.5 Uji Regresi Berganda
Uji regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam
penelitian. Pada regresi berganda terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu varibel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dependen adalah ROA, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah NPL dan LDR.
Adapun model hubungan ROA dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam persamaan sebagai berikut:
ROA = a + b1 NPL + b2 LDR + e Dimana :
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi dari X
1
, X
2
e = Error term
Universitas Sumatera Utara
34
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Pada uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Dalam pengujian hipotesis yang dapat digunakan meliputi; uji
parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test, uji koefisien determinasi R².
3.6.2.1 Uji Parsial t-test
Menurut Ghozali 2011:98 “Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependennya.”Adapun kriteria uji tersebut antara lain :
H =
Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
= Variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
o
diterima. Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
o
ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :
Jika Sig 0,05, maka H
o
ditolak, artinya signifikan. Jika Sig 0,05, maka H
o
diterima, artinya tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
35
Dalam pengujian hipotesis untuk menentukan t tabel derajat bebas df dapat ditentukan dengan rumus = n-k. Dimana n adalah
banyak objek penelitian, sedangkan k adalah banyaknya variabel bebas.
3.6.2.2 Uji Pengaruh Simultan F-test
Untuk menguji pengaruh secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2011:98, “Uji statistik
F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.”Adapun kriteria uji tersebut antara lain :
H = Variabel independen secara bersamaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H
a
= Variabel independen secara bersamaan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
o
diterima. Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
o
ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :
Jika Sig 0,05, maka H
o
ditolak, artinya signifikan.
Universitas Sumatera Utara
36
Jika Sig 0,05, maka H
o
diterima, artinya tidak signifikan. Untuk menentukan F
tabel
, terlebih dahulu harus ditentukan N1 pembilang dan N2 penyebut. Untuk menentukan N1 df1
rumusnya adalah k-1, sedangkan untuk menentukan N2 df2 rumusnya adalah n-k, dimana n adalah jumlah objek penelitian dan k
adalah jumlah variabel.
3.6.2.3 Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi atau disebut juga uji R2digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen.. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu 0 R21. Menurut Imam Ghozali 2011:97
Nilai R2 dapat naik ataupun turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Nilai R2 dapat
bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai R2 negatif,
maka nilai R2 dianggap bernilai nol. Jika nilai R2 = 1, maka R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka R2 = 1 –
k n – k. Jika k 1, maka R2 akan bernilai negatif.
Universitas Sumatera Utara
37
3.7 Jadwal Penelitian Tabel 3.4
Jadwal Penelitian
Tahapan penelitian
N ove
m be
r 2013
D es
em be
r 2013 Ja
nua ri
2014 F
ebr ua
ri 2014
M ar
et 2014
A pr
il 2014
M ei
2014 Juni
2014 Jul
i 2014 A
gus tus
2014
S ept
em be
r 2014
O kt
obe r 2014
N ove
m be
r 2014
D es
em be
r 2014
Pengajuan judul
Pengumpulan data
Penyelesaian proposal
Penyerahan proposal
Penyelesaian skripsi
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian. Pembahasan secara sistematis dilakukan dengan
urutan sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian asumsi klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4. Pengujian
variabel independen baik secara parsial, simultan dan determinasi , 5. Pembahasan
tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Dari seluruh perusahaan yang go publik dan terdaftar di BEI tidak semua yang dijadikan sampel penelitian. Dimana dalam penelitian ini yang dijadikan
sampel adalah perusahaan perbankan yang terdaftar dari tahun 2010-2013 yang mempublikasikan data-data keuangan perusahaan dan yang menghasilkan laba
positif selama periode pengamatan 2010-2013. Teknik pengolahan yang digunakan dalam analisis ini adalah proporsive sampling sehingga dari 31
perusahaan perbankan yang menjadi populasi, hanya 13 perusahaan perbankan yang memenuhi semua syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
4.2 Statistik Deskriptif
Berdasarkan data dari Annual Report 2013 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi NPL, LDR dan ROA.
Universitas Sumatera Utara