Uji Asumsi Klasik ANALISIS DAN PEMBAHASAN

39 Dari data mentah tersebut dapat dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviation dari masing-masing variabel penelitian pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation NPL 52 .21 6.26 2.1385 1.30116 LDR 52 44.24 95.07 76.9458 13.21093 ROA 52 -1.64 5.15 2.1535 1.42999 Valid N listwise 52 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa dari 52sampel bank, variabel ROA mempunyai nilai rata-rata mean sebesar 2.1535, besarnya ROA sesuai dengan aturan BI yaitu ROA yang baik harus diatas 1,5. Rata-rata NPL sebesar 2.1385, besarnya NPL sesuai dengan aturan BI yaitu NPL yang baik harus dibawah 5. Sedangkan rata-rata LDR sebesar 76.9458, besarnya LDR tidak sesuai dengan aturan BI yaitu LDR yang baik antara 80 sampai dengan 110.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan sampel rata-rata rasio keuangan selama tiga tahun, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang Universitas Sumatera Utara 40 meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut: 1. Uji normalitas Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik.Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram, membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1.berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal.Namun demikian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya Universitas Sumatera Utara 41 mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Uji Normalitas Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal.Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati- hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov K-S dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,180 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor VIF. Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 52 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.26993640 Most Extreme Differences Absolute .152 Positive .152 Negative -.079 Kolmogorov-Smirnov Z 1.098 Asymp. Sig. 2-tailed .180 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan VIF Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant NPL .929 1.077 LDR .929 1.077 a. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa angka tolerance dari masing- masing variabel yaitu NPL dan LDR dengan nilai 0.929 0.10 dan nilai VIF 1.077 10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen tersebut. 3. Uji Heteroskedastisitas Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.045 .557 1.876 .067 NPL -.009 .075 -.017 -.115 .909 LDR .001 .007 .012 .084 .933 a. Dependent Variable: ABS_ut_RES1 Universitas Sumatera Utara 44 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi variabel NPL adalah 0.909 0.05, demikian juga variabel LDR sebesar 0.933 0.05. maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada gambar 4.3 dibawah ini : Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplottersebut dapat dilihat bahwa penyebaran residual tidak teratur atau tidak membentuk pola. Hal tersebut dapat dilihat pada titik- titik atau plot yang menyebar. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 45 4. Uji Auto Korelasi Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin- Watson DW-test. Hasil regresi dengan level of signifikan 0. 05 α=0.05 dengan variabel independen sejumlah 2 dan banyak data sejumlah 52 n = 52 . Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .460 a .211 .179 1.29559 2.299 a. Predictors: Constant, LDR, NPL b. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil dari uji autokorelasi dengan menggunakan metode Durbin-Watson DW bahwa nilai Durbin-Watson d sebesar 2.299 lebih besar dari nilai batas atas du sebesar 1.5969 dan kurang dari nilai 4 –1.6334 4 – du sebesar 2.3666yang berarti tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada model regresi linear. 5. Analisis Regresi Berganda Analisis pengaruh rasio keuangan NPL dan LDR terhadap profitabilitas perusahaan ROA pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen X dengan variabel dependen Y baik secara bersama-sama dengan uji F Universitas Sumatera Utara 46 maupun secara individual dengan uji t serta dengan uji koefisien determinasi.Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test, uji koefisien determinasi R².

4.4 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

41 208 96

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Resiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 43 79

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 29

ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT DAN RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 16 59

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Dan Permodalan Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Ind

0 3 13

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN, TINGKAT LIKUIDITAS, DAN KECUKUPAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 2 23

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015).

1 7 33

Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12