Likuiditas Tujuan dan Fungsi Kredit

13 kesempatan untuk memperoleh pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh buruk pada rentabilitas profitabilitas bank. Agar kinerja bank tersebut dikatakan baik, maka setiap bank harus menjaga NPL-nya agar tetap di bawah 5. Dimana hal ini seperti yang sudah ditentukan oleh Bank Indonesia.

2.1.4 Likuiditas

Secara umum,pengertian likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban dan atau kebutuhan dana sesegera mungkin dan dengan biaya yang sesuai. Dimana fungsi dari likuditas secara umum antara lain untuk: a. Menjalankan transaksiserta aktivitas bisnis sehari-hari. b. Mengatasi kemungkinan membutuhkan dana yang mendesak. c. Memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman serta dapat memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang dapat memberikan keuntungan. Menurut Kasmir 2008: 51, “Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan tersebutmampu membayar semua hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan semua permohonan kredit yang layak dibiayai dapat dipenuhi.” Jenis-jenis rasio yang digolongkan ke dalam rasio likuiditas adalah sebagai berikut: a. Rasio Lancar Current Ratio Universitas Sumatera Utara 14 Current ratio atau rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Tingkat Current ratio yang rendah pada sebuah perusahaan biasanya dianggap menunjukkan terjadi masalah dalam likuiditas perusahaan tersebut. Sebaliknya suatu perusahaan yang memiliki tingkat current ratio terlalu tinggi juga kurang bagus, karena hal tersebut menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan mencapai laba maksimum pada sebuah perusahaan. Current Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar × 100 b. Rasio Kas Cash Ratio Rasio kas adalah perbandingan antara aktiva lancar yang benar-benar likuid dengan kawajiban lancar. Rasio kas dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rasio Kas = Kas dan bank + Surat berharga Kewajiban Lancar × 100 Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa persediaan dan piutang dagang yang kurang likuid harus dikeluarkan dari aktiva lancar, sehingga pembayaran kewajiban jangka pendek hanya bersumber dari kas dan setara kas. Universitas Sumatera Utara 15 c. Loan to Deposit Ratio Pada dasarnya Loan to Deposit Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada deposan dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Dengan demikian rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : LDR = Total Loans Total Deposit × 100 Dan likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Loan to Deposit RatioLDR. 2.1.5Profitabilitas Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang kemudian menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain, profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai laba. Menurut Sugiyarso dkk 2005:118“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri.” Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan yang dimaksud dari perhitungan profitabilitas itu sendiri adalah laba perusahaan.Rasio profitabilitas yang digunakan oleh perusahaan juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 16 1. Dapat digunakan sebagi alat untuk menganalisis kemampuan menghasilkan laba perusahaan yang kemudian akan menunjukkan serta mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam periode akuntansi tertentu. 2. Dapat juga dimanfaatkan untuk menggambarkan kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan dalam menilai sukses atau tidaknya suatu perusahan dalam hal kapabilitas dan motivasi dari manajemen. 3. Dapat digunakan sebagai alat untuk memproyeksikan laba perusahaan karena profitabilitas juga menggambarkan korelasi antara laba dan jumlah modal yang ditanamkan perusahaan tersebut. Adapun jenis-jenis rasio yang digolongkan ke dalam rasio profitabilitas adalah sebagai berikut: a. Return On Assets ROA Rasio ini dapat menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih. Dengan kata lain, rasio ini dapat menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva perusahaan yang bersangkutan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : ROA = Net Income Total Asset × 100 Universitas Sumatera Utara 17 b. Return On Equity ROE Rasio ini menunjukkan berapa persen laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas atau modal perusahaan. ROE juga merupakan indikator penting bagi para pemilik bank, karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan. Selain itu angka ROE yang semakin tinggi juga dapat mengindikasikan tingkat pengembalian investasi pada sektor perbankan tersebut juga tinggi. Dengan demikian besarnya nilai Return On Equity ini dapat dihitung dengan rumus : ROE = Net Income Total Equity × 100 c. Net Interest Margin NIM Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen bank terutama dalam hal pengelolaan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih. Semakin besar rasio maka hal ini akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola oleh pihak bank dengan baik, karena selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga semakin besar.Nilai dari Net Interest Margin perusahaan perbankan dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut : NIM = Interest Income − Interest Expense Total Asset × 100 Universitas Sumatera Utara 18 Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total AssetROA. 2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu Adapun beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang juga berkaitan dengan pengaruh risiko kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan tercantum pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun Penelitian Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 2009 Ahmad Buyung Nusantara Analisis pengaruhNPL, CAR, LDR dan BOPO terhadap profitabilitas bank Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007 Non Performing LoanNPL, Loan to Deposit Ratio LDR dan Capital Adequacy RatioCAR, berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Asset ROA, sedangkan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPOberpengaruh signifikan negatif terhadap Return On Asset ROA 2011 Rini Adriyanti Pengaruh non performing loanNPL dan loan to deposit ratio LDR terhadap return on assets ROA pada bank bumn di Indonesia Menunjukkan bahwa NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA dan LDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Selain ituNPL dan LDR secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap ROA. 2014 Ni Nym. Karisma Dewi Paramitha, Pengaruh risikokredit dan likuiditas terhadap profitabilitas pada Risiko kredit dan likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Risiko kredit Universitas Sumatera Utara 19 I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatma ja perusahaan perbankan yang go public periode 2010 – 2012 berpengaruh negatif secara parsial terhadap profitabilitas. Likuiditas tidak berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang go public.

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah risiko kredit dan tingkat likuiditas. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.Dengan demikian adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Risiko kredit dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan variabel Non Performing LoanNPL, dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank. Tingkat likuiditas dalam penelitian ini Risiko Kredit X 1 Likuiditas X 2 Profitabilitas Y H 2 H 3 H 1 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

41 208 96

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Resiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 43 79

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 29

ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT DAN RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 16 59

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Dan Permodalan Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Ind

0 3 13

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN, TINGKAT LIKUIDITAS, DAN KECUKUPAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 2 23

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015).

1 7 33

Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12