34
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Pada uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Dalam pengujian hipotesis yang dapat digunakan meliputi; uji
parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test, uji koefisien determinasi R².
3.6.2.1 Uji Parsial t-test
Menurut Ghozali 2011:98 “Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependennya.”Adapun kriteria uji tersebut antara lain :
H =
Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
= Variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
o
diterima. Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
o
ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :
Jika Sig 0,05, maka H
o
ditolak, artinya signifikan. Jika Sig 0,05, maka H
o
diterima, artinya tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
35
Dalam pengujian hipotesis untuk menentukan t tabel derajat bebas df dapat ditentukan dengan rumus = n-k. Dimana n adalah
banyak objek penelitian, sedangkan k adalah banyaknya variabel bebas.
3.6.2.2 Uji Pengaruh Simultan F-test
Untuk menguji pengaruh secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2011:98, “Uji statistik
F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.”Adapun kriteria uji tersebut antara lain :
H = Variabel independen secara bersamaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H
a
= Variabel independen secara bersamaan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
o
diterima. Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
o
ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :
Jika Sig 0,05, maka H
o
ditolak, artinya signifikan.
Universitas Sumatera Utara
36
Jika Sig 0,05, maka H
o
diterima, artinya tidak signifikan. Untuk menentukan F
tabel
, terlebih dahulu harus ditentukan N1 pembilang dan N2 penyebut. Untuk menentukan N1 df1
rumusnya adalah k-1, sedangkan untuk menentukan N2 df2 rumusnya adalah n-k, dimana n adalah jumlah objek penelitian dan k
adalah jumlah variabel.
3.6.2.3 Koefisien Determinasi R2