Pengaruh Growth pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai

77 hutang yang tinggi dan Price to Book Value yang tinggi pula. Menurut teori trade-off, kaitannya dengan penggunaan hutang yang optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam penelitian ini masih sedikit dari perusahaan yang dapat memanfaatkan hutang secara optimal. Sehingga kenaikan hutang belum dapat berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Apabila penggunaan hutang yang tinggi dapatdimanfaatkan secara optimal maka akan menghasilkan laba yang tinggi bagi perusahaan. Semakin banyak perusahaan yang dapat mengoptimalkan penggunaan hutang maka akan semakin tinggi tingkat laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Investor akan merespon positif tingkat laba yang dihasilkan perusahaan, sehingga mereka tertarik untuk memiliki saham tersebut. Tinginya permintaan saham akan berdampak pada meningkatnya harga saham yang akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Martikarini 2014 yang mengatakan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil yang tidak signifikan menandakan bahwa kebijakan hutang yang telah ditetapkan perusahaan tidak memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap nilai perusahaan.

d. Pengaruh Growth pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan Berdasarkan analisis statistik untuk variabel Growth menunjukkan bahwa koefisien regresi sebesar -0,882. Hasil uji t untuk variabel Growth diperoleh t hitung sebesar -0,380 dan nilai signifikansi sebesar 0,706. Nilai t 78 hitung sebesar -0,380 dan nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan 0,706 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Growth tidak berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 sehingga H a4 yang diajukan ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Novita Sari 2015 yang mengatakan bahwa pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan data perusahaan yang diteliti, dari jumlah sampel yang diteliti pada tahun 2014-2015 sebesar 62,5 perusahaan mengalami pertumbuhan perusahaan yang rendah disertai rendahnya Price to Book Value. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan aset yang dimiliki perusahaan menyebabkan meningkatnya biaya yang diperlukan untuk mengelola kegiatan operasional perusahaan. Sehingga semakin sedikit dana yang tersedia untuk dibagikan kepada para pemegang saham karena perusahaan akan lebih memfokuskan dananya untuk keperluan pertumbuhan perusahaan. Hal ini akan menyebabkan kepercayaan investor menurun terhadap perusahaan sehingga minat investor untuk membeli saham perusahaan juga menurun. Para investor cenderung lebih menyukai perusahaan yang sudah mapan dan bukan yang sedang bertumbuh. Hal ini dikarenakan para investor tidak ingin menanggung resiko yang lebih besar atas investasi yang mereka tanamkan. Oleh karena itu, walaupun tingkat pertumbuhan perusahaan tinggi, tidak 79 akan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga tidak akan berpengaruh pula terhadap nilai perusahaan.

e. Pengaruh Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan