20 Bagi kreditur jangka panjang, disamping faktor keuntungan, juga akan
diperhatikan proporsi hutang perusahaan Husnan, 1997.
2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dengan jumlah kekayaan total aset,
nilai pasar saham, jumlah penjualan dalam satu periode penjualan, jumlah tenaga kerja, dan total nilai buku tetap perusahaan. Jika perusahaan memiliki
aset yang besar, maka pihak manajemen perusahaan lebih leluasa dalam menggunakan aset untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menjalankan
kegiatan operasional perusahaan Dewi dan Ary, 2013. Perusahaan dengan aset yang besar akan mudah memasuki pasar modal. Kemudahan ini
diperoleh dengan pandangan bahwa perusahaan yang memiliki aset besar maka kemampuan membayar dividen dan menanggung risiko usaha lebih
terjamin. Investor cenderung lebih tertarik menanamkan modal pada perusahaan yang besar daripada perusahaan kecil dengan aset sedikit.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan, artinya besar kecilnya suatu
perusahaan ditentukan dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Menurut Mas
’ud Machfoedz 1994 dalam Ani Yulianti 2011, pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi pada tiga kategori, yaitu
perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium firm, dan perusahaan kecil small firm. Penentuan perusahaan ini didasarkan pada total
asset perusahaan, kategori ukuran perusahaan yaitu:
21 a.
Perusahaan Besar Large Firm Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih
besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki penjualan lebih dari Rp 50 Milyar pertahun.
b. Perusahaan Menengah Medium Firm
Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Rp 1 Milyar sampai dengan Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan.
Memiliki penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar.
c. Perusahaan Kecil Small Firm
Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan. Memiliki hasil
penjualan minimal Rp 1 Milyar. Faktor ukuran perusahaan adalah faktor yang pernah diteliti
sebelumnya. Menurut Sujoko dan Ugi 2007 menemukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Temuan ini konsisten dengan temuan peneliti Suharli 2006 bahwa variabel skala perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan ukuran perusahaan dalam membeli saham. Ukuran perusahaan dijadikan
patokan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja bagus. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya suatu perusahaan
dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
22
3. Profitabilitas