Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

48 deskriptif menggambarkan data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata mean, dan standar deviasi. Metode analisis data akan menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, kebijakan hutang, growth, dan earnings per share maka akan diketahui nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Uji asumsi klasik terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan untuk mengukur data berskala ordinal, interval maupun rasio Wiyono, 2011. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan distribusi kumulatif relatif hasil observasi dengan distribusi kumulatif teoritisnya. Kriteria penilaian adalah jika hasil uji data memiliki taraf signifikansi Sig 5 atau 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal dan apabila signifikansi Sig data 5 atau 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan kesalahan 49 penggunaan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan menggunakan statistik Durbin Watson D-W. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Ghozali, 2011: H : tidak ada autokorelasi r = 0 H a : ada autokorelasi r ≠ 0 Berdasarkan tes Durbin Watson, pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi berdasarkan pada ketentuan: Tabel 1. Pengambilan Keputusan Uji Autokorselasi H Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d d1 Tidak ada autokorelasi positif No Decision d1 ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – d1 d 4 Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – d1 Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Terima du d 4 – du Sumber : Ghozali, 2011

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser dengan meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Glejser adalah: 50 1 Jika nilai signifikansi 5 maka terdapat heteroskedastisitas. 2 Jika nilai signifikansi 5 maka tidak terdapat heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinieritas