Signalling Theory Laporan Keuangan

17 dengan nilai buku perusahaan Weston Copeland, 1997 dalam Dani, 2015. Nilai perusahaan dalam penelitian ini akan diukur menggunakan price to book value ratio PBV. Rasio PBV mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut memberikan harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang lebih besar pula Sartono, 2014. PBV memiliki beberapa keunggulan meliputi: 1. Nilai buku memiliki nilai yang relatif stabil dan dapat dibandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV sebagai perbandingan. 2. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat digunakan untuk membandingkan nilai perusahaan-perusahaan yang sejenis sebagai petunjuk adanya overvalued atau undervalued dalam penilaian perusahaan. 3. Perusahaan-perusahaan yang memiliki earnings negatif dimana tidak bisa dinilai dengan pengukuran price earning ratio PER dapat dievaluasi dengan PBV.

b. Signalling Theory

Menurut Brigham dan Houston 2011, isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk 18 merealisasikan keinginan pemilik. Signalling theory menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak luar dimanaperusahaan mengetahui lebih banyak informasi mengenai perusahaan dan prospek dimasa yang akan datang daripada pihak luar investor dan kreditur. Asimetri informasi terjadi jika pihak manajemen perusahaan tidak menyampaikan semua informasi yang dimiliki secara penuh. Hal ini berdampak pada kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahan sehingga mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memberikan sinyal kepada pihak luar agar mereka mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan dapat mengurangi asimetri informasi dengan memberikan informasi yang dimiliki, baik informasi keuangan maupun non keuangan. Perusahaan dapat menyajikannya kedalam bentuk laporan keuangan tahunan perusahaan. Semakin banyak informasi yang didapat oleh pihak luar perusahaan akan mendapat respon positif dari pasar yang akan berdampak pada harga saham dan diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

c. Laporan Keuangan

Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami kondisi keuangan perusahaan. kondisi keuangan perusahaan disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. terdapat banyak manfaat yang 19 dapat diperoleh dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Bagi manajer keuangan, tujuan yang ingin dicapai dari analisis terhadap laporan keuangan antara lain: untuk mengetahui apakah perusahaan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh kreditur serta mengetahui bagaimana hasil keputusan keuangan pada tahun berjalan Husnan, 1997. Pihak yang memerlukan informasi keuangan perusahaan tidak hanya manajer keuangan saja. Beberapa pihak di luar perusahaan juga perlu memahami kondisi keuangan perusahaan. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah para calon pemodal dan kreditur. Kepentingan mereka mungkin berbeda, tetapi mereka mengharapkan untuk memperoleh informasi dari laporan keuangan perusahaan. Calon pemodal pembeli saham akan lebih berkepentingan dengan prospek profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang. Meskipun laporan keuangan memang menyajikan apa yang telah terjadi, tetapi profitabilitas di waktu lalu mungkin dapat dipergunakan sebagai indikator profitabilitas di masa yang akan datang. Sehingga calon pemodal mungkin akan lebih tertarik pada informasi yang terdapat pada laporan keuangan. Sedangkan bagi kreditur, mereka akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya. Bagi kreditur jangka pendek, mereka akan lebih berkepentingan dengan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek. Disamping faktor keuntungan yang diperkirakan akan mampu diperoleh oleh perusahaan, mereka juga berkepentingan dengan tersedianya aktiva lancar, dan terutama aktivalikuid. 20 Bagi kreditur jangka panjang, disamping faktor keuntungan, juga akan diperhatikan proporsi hutang perusahaan Husnan, 1997.

2. Ukuran Perusahaan