Proteksi pada Lereng Hulu Bendungan Tanah

commit to user 7 yang banyak digunakan adalah HSS Snyder, HSS Nakayasu, HSS Gama I, dan HSS SCS. Analisis selanjutnya menggunakan perhitungan debit banjir Gama I karena metode ini menggunakan parameter-parameter DAS yang sangat menentukan pengalihragaman hujan menjadi banjir. Selain itu, metode ini lebih sesuai untuk kondisi di Indonesia dibandingkan dengan metode lainnya dan hasilnya lebih mendekati kenyataan, Sri Ha rto,1993 .

2.1.2 Proteksi pada Lereng Hulu Bendungan Tanah

Lereng hulu dari bendungan tanah harus diproteksi dari gelombangarus air maupun galian dari binatang. Secara umum jenis proteksi lereng hulu bendungan tanah adalah riprap batu, baik itu batu bongkahan maupun batu belah pasangan, juga dapat berupa pelat beton. Survei USBR menunjukkan bahwa proteksi terbaik untuk lereng hulu bendungan adalah jenis riprap batu bongkahan dengan biaya yang paling murah. USBR melakukan survei terhadap proteksi lereng hulu bendungan yang berumur 5 hingga 50 tahun pada 100 bendungan di berbagai wilayah Amerika Serikat dengan berbagai variasi iklim dan gelombang arus air yang berbeda, dengan hasil sebagai berikut : - Riprap batu belah bongkahan 5 gagal, dengan sebab menempatan ukuran batu yang tidak tepat. - Riprap batu belah pasang 30 gagal, umumnya karena kesalahan dari metode konstruksi pemasangan. - Lapis-muka beton 36 gagal, yang secara umum mempunyai kelemahan sifat bawaan dari beton tersebut. United States Depa rtement of the interior Bureau of Recla ma tion, 1974 Kinerja lapis-muka beton sangat tergantung pada karakteristik deformasi urugan, terutama besar laju deformasinya setelah pelaksanaan. Kelemahan yang lain adalah tegangan beton sensitif terhadap naik turunnya suhu harian dan suhu musiman. Solusi yang umum dilakukan pada lapisan beton ini yaitu dengan commit to user 8 membagi lapisan beton menjadi panel-panel bujur sangkar atau persegi panjang dengan ukuran kira-kira 40 kaki dengan sambungan muai expa nsion joint . Hanya saja masalah penyekatan muai pada sambungan sampai saat ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Posisi dekat abutmen banyak terjadi retakan yang memotong panel-panel ini sehingga air dapat masuk tanpa hambatan ke dalam urugan di dekatnya. Oleh karena itu, dengan biaya yang sama, inti tanah lebih disukai daripada lapis-muka beton, walaupun syarat untuk mengeliminasi keruntuhan bendungan dengan lapis muka beton akibat piping lebih mudah dibandingkan dengan syarat yang diterapkan untuk inti tanah. Contoh kerusakan pelat proteksipada lereng bendungan tanah ditampilkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Contoh kerusakan pelat proteksi pada lereng bendungan tanah Sumber : North Ca rolina Depa rtement of Environment and Na tura l Resources, 2007 commit to user 9 Metode yang memberikan pelayanan terbaik umumnya dengan membuat lapisan beton monolit seluas mungkin, yang setiap ukuran dapat menghalangi masuknya air dan dari tekanan hidrostatik di balik beton. Namun jika konstruksi monolit tidak mungkin dilakukan, joint muai ekspansi sebaiknya seminim mungkin dan konstruksi joint sebaiknya dengan jarak seluas mungkin. Pelat beton sebaiknya diperkuat dengan tulangan pada dua arah, diletakkan ditengah pelat dan dibuat menerus melewati joint . Luasan baja tiap arah setara dengan 0,5 dari luas beton dianggap baik secara praktis. Joint sebaiknya di lapisi dengan filter plastik dan juga retak-retak terbuka pada beton sebaiknya di grouting atau memakai sea lent , United States Depa rtement of the interior Bureau of Recla ma tion, 1974 Lapis muka beton digunakan pada bendungan urugan tanah dan urugan batu, namun menurut USBR , kinerja lapis muka beton lebih memuaskan pada bendungan urugan batu. Di Indonesia lapis muka beton digunakan di beberapa bendungan urugan batu, seperti pada bendungan Larona di Sulawesi Tengah tahun 1977, juga pada bendungan Cirata di Jawa Barat tahun 1983. Lapis muka beton ini disebut Concrete Fa ce Rockfill Da m CFRD. Gambar 2.2 Contoh kerusakan pelat proteksi pada lereng sungai Dengkeng Sumber : P usa t P enelitian dan P engemba nga n Sumber Da ya Air, 2007 Sebelum Rusa k Setelah Rusak Setelah Rusak Setelah Rusak commit to user 10 Pada bendungan Cirata, lapis muka beton mempunyai tebal 35 cm hingga 72 cm. Lebar setiap pelat beton sepanjang 15 meter. Jumlah total ada 33 pelat. Bagian dilatasi berisi wa ter stop yang dipasang di antara 2 petak pelat beton seperti terlihat pada Gambar 2.3. Kemiringan lereng bendungan 1 : 1,5, Sina ro, 2007 .

2.1.3 Keamanan Tubuh Bendungan Tanah dari Ragam Kerusakan