Sudut geser dalam Sudut dilatansi ψ Perhitungan Angka Keamanan

commit to user 44 Penentuan angka Poisson cukup sederhana jika model elastis atau model Mohr- Coulomb digunakan untuk pembebanan gravitasi dengan meningkatkan ΣMweight dari 0 ke 1 pada perhitungan plastis. Dalam banyak kasus akan diperoleh nilai ν yang berkisar antara 0.3 dan 0.4. Umumnya, nilai tersebut tidak hanya digunakan pada kompresi satu dimensi, tetapi juga juga dapat digunakan untuk kondisi pembebanan lainnya.

2.3 Kohesi

c Kekuatan berupa kohesi mempunyai dimensi tegangan. PLAXIS dapat menangani pasir non-kohesif c = 0, tetapi beberapa pilihan tidak akan berjalan dengan baik. Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk memasukkan nilai yang kecil untuk kohesi gunakan c 0.2 kPa. PLAXIS juga memiliki pilihan khusus untuk masukan suatu lapisan tanah dimana nilai kohesi meningkat terhadap kedalaman.

2.4 Sudut geser dalam

Nilai sudut geser dalam, phi, dimasukkan dalam dimensi derajat. Sudut geser dalam yang tinggi, seperti pada pasir padat, akan mengakibatkan peningkatan beban komputasi plastis. Waktu komputasi akan meningkat kurang-lebih secara eksponensial terhadap sudut geser dalam. Karena itu, sudut geser dalam yang tinggi sebaiknya dihindari saat melakukan perhitungan awal untuk suatu proyek tertentu. Sudut geser dalam akan menentukan kuat geser seperti ditunjukkan pada Gambar 2.17 dengan menggunakan lingkaran tegangan Mohr. Gambar 2.17 Lingkaran-lingkaran tegangan saat mengalami leleh;satu lingkaran menyentuh garis keruntuhan Coulomb. f f commit to user 45

2.5 Sudut dilatansi ψ

Sudut dilatansi, ψ psi, dinyatakan dalam derajat. Selain tanah lempung yang terkonsolidasi sangat berlebih, tanah lempung cenderung tidak menunjukkan dilatansi sama sekali yaitu ψ = 0. Dilatansi dari tanah pasir bergantung pada kepadatan serta sudut gesernya. Untuk pasir kwarsa besarnya dilatansi kurang lebih adalah ψ ≈ φ – 30° 2.40 Walaupun demikian, dalam kebanyakan kasus sudut dilatansi adalah nol untuk nilai φ kurang dari 30°. Nilai negatif yang kecil untuk ψ hanya realistis untuk tanah pasir yang sangat lepas. 3 Proses Perhitungan F initeElement dalam PLAXIS Metode finite element dalam program PLAXIS dapat menghasilkan keluaran tingkat keamanan tubuh embung terhadap deformasi dan tegangan yang terjadi. Program ini memuat beberapa perhitungan, yaitu perhitungan aliran air tanah, perhitungan konsolidasi, formulasi elemen hingga yang berkaitan, dan aturan integrasi berbagai elemen yang didefinisikan dalam PLAXIS.

3.1 Perhitungan Angka Keamanan

Safety F actor Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan penentuan angka aman. Angka aman didapatkan dengan membandingkan kekuatan geser dari tanah yang bersangkutan dengan tegangan geser rata-rata yang terjadi sepanjang bidang longsor. Umumnya angka aman didefinisikan seperti persamaan 2.41. F = 2.41 dengan F = angka aman terhadap kekuatan tanah = kuat geser rata-rata dari tanah = tegangan geser rata-rata yang bekerja sepanjang bidang longsor d f t t f t d t commit to user 46 Kuat geser merupakan gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Kuat geser tanah terdiri dari dua komponen yaitu kohesi dan geseran, dan dapat dinyatakan dengan persamaan 2.42. = c + s tan 2.42 dengan c = kohesi = sudut geser dalam s = tegangan normal rata-rata pada permukaan bidang longsor Dengan cara yang sama didapatkan persamaan 2.43. = c d + s tan 2.43 dengan c d adalah kohesi dan sudut geser yang bekerja sepanjang permukaan bidang longsor. Sehingga angka aman didapatkan persamaan 2.44. F = 2.44 Apabila F = 1, maka lereng adalah dalam keadaan kritis akan longsor. Lereng dalam keadaan aman apabila kekuatan geser rata-rata tanah lebih besar daripada tegangan geser rata-rata yang bekerja sepanjang bidang longsor. Umumnya harga 1,5 untuk angka keamanan terhadap kekuatan geser dapat diterima untuk merencanakan stabilitas lereng. Pada program PLAXIS proses perhitungan angka keamanan dilakukan secara otomatis dengan cara pengurangan nilai c dan tan f secara bertahap hingga mencapai keruntuhan.

3.2 Tahap Perhitungan Stabilitas Tubuh Embung dalam PLAXIS