commit to user 2
Embung Kedungsono merupakan embung tipe urugan tanah homogen, dengan ketinggian 10,2 meter dari dasar sungai dan mempunyai lebar puncak 4
meter. Lebar pelimpah yang direncanakan 5 meter, namun dengan alasan teknis, lebar pelimpah dibuat menjadi 7 meter.
Banjir ekstrim yang terjadi pada bulan Desember 2007 menyebabkan air melampaui puncak embung
overtopping
. Tubuh embung mengalami keruntuhan
fa ilure
sepanjang 15 meter. Balai Besar Sungai Bengawan Solo Hilir mulai melaksanakan rehabilitasi
Embung Kedungsono pada bulan Juni 2008 dan selesai pada bulan Oktober 2008. Salah satu rehabilitasi pada tubuh embung adalah dengan penambahan proteksi
batukali diplester pada lereng hulu tubuh embung. Studi dan evaluasi stabilitas tubuh embung pasca rehabilitasi ini perlu dikaji agar tidak terjadi kegagalan yang
berulang. Solusi alternatif dan teknik rehabilitasi yang tepat perlu dikaji berdasarkan analisis stabilitas dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti
biaya rehabilitasi yang murah, mudah dilaksanakan dan dapat diterima oleh masyarakat sekitar.
Penulisan istilah untuk bendungan tipe urugan pada Embung Kedungsono selanjutnya disebut Tubuh Embung, sedangkan proteksi batukali diplester pada
lereng hulu Embung Kedungsono selanjutnya disebut Pelat Proteksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah efektifitas pelat proteksi pada lereng hulu embung tersebut ?
2. Bagaimanakah tingkat keamanan dari segi stabilitas tubuh embung tersebut ?
3. Bagaimanakah alternatif perbaikan yang akan dilakukan jika stabilitas pada
tubuh embung terbukti tidak aman?
commit to user 3
1.3 Batasan Masalah
Pembahasan permasalahan dalam penyusunan tesis ini memerlukan adanya batasan guna mendapatkan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang ada.
Batasan tersebut adalah : 1.
Bangunan yang diteliti adalah Embung Kedungsono yang terletak di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.
2. Tinjauan penelitian difokuskan pada konstruksi embung yang meliputi pelat
proteksi dan tubuh embung. 3.
Aspek yang diteliti adalah efektifitas pelat proteksi lereng hulu Embung Kedungsono dan stabilitas tubuh embung Kedungsono pasca rehabilitasi.
4. Analisis hanya menggunakan metode
Finite Element
dengan alat bantu program SAP2000 dan program PLAXIS sehinggga tidak dilakukan perhitungan dengan
metode lain maupun perhitungan manual. 5.
Alat bantu program SAP2000 digunakan untuk menghitung tegangan yang terjadi pada pelat proteksi akibat beban yang dipikul.
6. Beban yang dipikul beban kerja yang diperhitungkan adalah beban tetap yaitu
beban sendiri dan beban luar tanpa memperhitungkan beban yang bersifat sementara seperti beban gempa.
7. Efektifas pelat proteksi yang dimaksud adalah apabila tegangan pelat yang
terjadi tidak melampui tegangan pelat yang diijinkan. 8.
Alat bantu program PLAXIS digunakan untuk menghitung stabilitas tubuh embung akibat beban sendiri, beban pelat proteksi, dan variasi tinggi muka air.
9. Stabilitas tubuh embung yang dimaksud adalah masih amannya tubuh embung
berdasarkan
sa fety fa ctor
terhadap deformasi dan tegangan yang terjadi. 10.Data hujan diasumsikan konsisten sehingga tidak dilakukan uji kepanggahan
uji konsistensi.
commit to user 4
1.4 Tujuan Penelitian