Analisis Hujan Jam-Jaman Menentukan Koefisien Pengaliran

commit to user 26 Tiga parameter penting dalam Log Pearson Tipe III adalah nilai rata-rata, simpangan baku, dan koefisien kemencengan. Jika koefisien kemencengan sama dengan nol, maka distribusi kembali ke distribusi Log Normal. 4. Gumbel Gumbel menggunakan harga ekstrim untuk menunjukkan bahwa dalam deret harga-harga ekstrim X 1, X 2 , X 3 , ..., X n mempunyai fungsi distribusi eksponensial ganda.

2.2.1.3 Analisis Hujan Jam-Jaman

Intensitas hujan dapat dihitung dengan Rumus Mononobe sebagai berikut: 2.22 dengan: R t = Intensitas curah hujan rerata dalam t jam R 24 = Hujan harian maksimum rerata mm T = durasi hujan jam t = waktu hujan jam ke- R24 hujan harian maksimum rerata pada persamaan 2.22 diambil nilai 1 untuk mencari persentase hujan yang kemudian dikalikan hujan kala ulang. Durasi hujan Embung Kedungsono di Kabupaten Sragen mengacu pada laporan perencanaan hidrologi dari PT. Wahana Krida Konsulindo, yaitu selama 6 jamhari. Setelah didapatkan sebaran hujan jam-jaman tesebut, kemudian dapat dihitung ratio sebaran hujan sebagai berikut C.D. Soema rto, 1995 : R T = t. R t - t-1. R t-1 2.23 dengan: R T = curah hujan pada jam ke t R f = intensitas curah hujan rerata dalam t jam R t-1 = rerata hujan dari awal sampai dengan jam ke t -1 t = waktu hujan jam ke-

2.2.1.4 Menentukan Koefisien Pengaliran

3 2 24 = úû ù êë é t T T R R t commit to user 27 Koefisien pengaliran dapat dihitung dengan memperhatikan faktor iklim dan fisiografi. Pada studi ini koefisien pengaliran ditetapkan berdasarkan kondisi tata guna lahan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung koefisien pengaliran: C = C p + C t + C o + C s + C c 2.24 dengan: C p = komponen C yang disebabkan oleh intensitas hujan yang bervariasi C t = komponen C yang disebabkan oleh keadaan topografi C o = komponen C yang disebabkan oleh tampungan permukaan C s = komponen C yang disebabkan oleh infiltrasi C c = komponen C yang disebabkan oleh penutup lahan Harga komponen C ditunjukkan dalam Tabel 2.5, Tabel 2.6, Tabel 2.7, Tabel 2.8, dan Tabel 2.9. Tabel 2.5 Harga komponen C oleh intensitas hujan Intensitas Hujan mmjam C p 25 25 – 50 50 – 75 75 0.05 0.15 0.25 0.30 Tabel 2.6 Harga komponen C oleh faktor topografi Keadaan Topografi Kemiringan mkm C t Curam dan tidak rata Berbukit-bukit Landai Hampir datar 200 100 – 200 50 – 100 0 – 50 0.10 0.05 0.00 0.00 Tabel 2.7 Harga komponen C oleh tampungan permukaan Sumber : Ibnu Ka siro, Wanny Adidha rma , Bhre Susantini Rusli, CL. Nugroho dan Suna rto, 1997 Sumber: Ibnu Ka siro, Wanny Adidha rma , Bhre Susantini Rusli, CL. Nugroho da n Suna rto, 1997 commit to user 28 Tampungan permukaan C o 1. Daerah pengaliran yang curam, sedikit depresi permukaan 2. Daerah pengaliran yang sempit dengan sistem teratur 3. Tampungan dan aliran permukaan yang berarti, terdapat kolam, berkontur 4. Sungai berkelok-kelok dengan usaha pelestarian lahan 0.10 0.05 0.05 0.00 Tabel 2.8 Harga komponen C oleh faktor infiltrasi Kemampuan infiltrasi tanah k cmdt C s Infiltrasi besar tidak terdapat penutup lahan Infiltrasi lambat lempung Infiltrasi sedang loam Infiltrasi cepat pasir tebal, tanah beragregat baik 10 -5 10 -5 - 10 -6 10 -3 -10 -4 10 -3 0.25 0.20 0.10 0.05 Tabel 2.9 Harga komponen C oleh penutup lahan Penutup tumbuh-tumbuhan pada daerah pengaliran C c 1. Tidak terdapat tanaman yang efektif 2. Terdapat padang rumput yang baik sebesar 10 3. Terdapat padang rumput yang baik sebesar 50, ditanami atau banyak pepohonan 4. Terdapat padang rumput yang baik sebesar 90, hutan 0.25 0.20 0.10 0.05

2.2.1.5 Analisis Debit Banjir Rencana