commit to user
21
2.2.4. Gaya-Gaya yang Terdapat Pada Sistem Rem Tromol
a. Gaya pada pedal rem atau pebandingan gaya pada pedal rem K
K =
®
…………………………………………………… 2-1
Dimana : A = Jarak dari pedal rem ke fulcrumtumpuan.
B = Jarak dari
push rod
ke fulcrumtumpuan.
b. Gaya yang dihasilkan dari pedal rem FK
FK = F.
®
………………………………………………. 2-2
Dimana : FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem kgf.
F = Gaya yang menekan pedal rem kgf.
®
= Perbandingan tuas pedal rem.
c. Tekanan hidrolik Pe
P =
â ®
Pe =
âǴ . ²
Pe =
âǴ ,
ư ú ²
kgcm² ……………………………….. 2-3
Dimana : Pe = tekanan hidrolik kgcm².
FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem kgf. = dm = Diameter silinder pada master silinder
cm.
d. Gaya yang menekan sepatu rempad rem Fp
Fp = Pe x 0,785 ds² …………………………………… 2-4
Dimana : Fp = Gaya yang menekan sepatu rempad rem kgf.
ds = Diameter silinder roda cm. Pe = Tekanan hidrolik kgcm².
e. Gaya gesek pengereman Fµ
Fµ = µ . Fp ……………………………………………… 2-5
Dimana : Fµ = Gaya gesek pengereman kgf.
µ = Koefisien gesek diperoleh dari tabel Fp = Gaya yang menekan sepatu rempad rem kgf.
commit to user
22
Tabel 2.1. Bahan dan koefisien gesek
No Bahan gesek
Koefisien gesek µ
1 Besi cor
0,10 – 0,20 0,08 – 0,12
2 Perunggu
0,10 – 0,20 3
Kayu 0,10 – 0,35
4 Tenunan
0,35 – 0,60
5 Cetakan pasta
0,30 – 0,60
6 Paduan sinter
0,20 – 0,50 Ahmad Arifin. 2007
2.3. Sistem Suspensi
Suspensi adalah suatu mekanisme dari beberapa benda yang dipasangkan antara
body
atau rangka dengan roda-roda yang berfungsi untuk meredam getaran-getaran atau kejutan-kejutan beban dinamis yang
ditimbulkan oleh keadaaan jalan dan juga berfungsi sebagai tumpuan atau penahan berat kendaraan beban statis. Suspensi pada dasarnya merupakan
bagian dari
cha ssis
.
Cha ssis
terdiri atas rangka kendaraan, sistem rem, sistem suspensi, sistem kemudi, roda dan ban. Sistem suspensi ditujukan untuk
menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi maupun penumpang kendaraan.
M. Iksan. 2008 Prinsip kerja dari sistem suspensi pada sebuah kendaraan adalah
sebagai berikut : Pada saat kendaraan mengalami kejutan akibat permukaan jalan yang
tidak rata, maka beban dinamis yang berasal dari permukaan jalan akan
commit to user
23
segera diserap disimpan oleh pegas agar beban tersebut tidak langsung menuju pada
fra me
dan
body
. Karena sifat elastisitas pegas, maka beban kejut yang diserap oleh pegas nantinya akan dikembalikan lagi dengan besar yang
hampir sama. Peredam kejut dipasang untuk meredam kejutan yang timbul akibat adanya gaya yang dikembalikan oleh pegas. Dengan adanya peredam
kejut, maka kendaraan dapat teratasi dari pantulan yang lepas kendali. Seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.19. Penyerapan kejutan pada suspense M. Iksan. 2008
2.3.1. Jenis-jenis Sistem Suspensi pada Kendaraan
Menurut konstruksinya, suspensi pada kendaraan dapat digolongkan menjadi dua tipe yaitu tipe
rigid
dan tipe
independent
bebas. Pada suspensi
rigid
roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros
a xel
tunggal. Sedangkan untuk suspensi
independent
, masing-masing roda kiri dan kanan bergerak bebas tanpa dihubungkan oleh satu poros
a xel
. Masing-masing tipe suspensi ini mempunyai karakter yang berbeda, tergantung dari letak
suspensi itu sendiri, jenis kendaraan, konstruksi kendaraan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi suspensi.
Gambar 2.20. Suspensi
rigid
Gambar 2.21. Suspensi
independent
Toyota. 1995.
New Step 1 Peredam
kejut
pegas
roda Kejutan
dari jalan
commit to user
24
Berdasarkan letaknya pada kendaraan suspensi digolongkan menjadi dua yaitu suspensi depan dan belakang. Suspensi depan suatu kendaraan
sebagian besar menggunakan sistem suspensi model
independent
bebas. Sedangkan pada suspensi belakang sebagian besar menggunakan suspensi
model
rigid
.
a. Suspensi Depan
· Tipe
ma cpherson strut
Sistem suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan mobil ukuran kecil dan medium. Komponen dari suspensi tipe ini dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu
lower a rm
, batang strut, batang stabilizer, dan
strut a sembly
.
Gambar 2.22. Suspensi depan tipe
ma cpherson strut
Toyota. 1995.
New Step 1
· Tipe
wishbone
Suspensi jenis ini merupakan suspensi yang biasa digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil. Roda dipasang pada dua lengan
suspensi yaitu
upper
dan
lower a rm
.
Shock a bsorb
er dan pegas dipasang pada kedua arm tersebut. Salah satu ujung arm dipasang pada rangka
fra me
melaui bushing, dan ujung lainya pada
steering knuckle
melalui
ba ll joint
. Bagian atas
shock a bsorber
diikat pada
body
atau
fra me
, dan bagian bawahnya ke
lower a rm
. Pegas yang biasa digunakan pada suspensi jenis ada beberapa macam, yaitu pegas ulir, pegas daun, dan pegas batang torsi.
commit to user
25
Gambar 2.23. Suspensi depan tipe
wishbone
Toyota. 1995.
New Step 1
b. Suspensi belakang