commit to user
BAB II DASAR TEORI
2.1. Pengertian
Chassis
Pada dasarnya pengertian
cha ssis
adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang bodi dan terdiri dari
fra me
rangka, pemindah tenaga
power train
, sistem suspensi suspension system, sistem rem
bra ke system
, sistem kemudi
steering system
, roda-roda
wheels
, dan kelengkapan lainya. Selain pengertian di atas,
cha ssis
mempunyai beberapa pengertian lain, yaitu :
·
Chassis
adalah suatu bagian kendaraan yang meliputi suspensi yang menopang poros roda, kemudi yang mengatur arah kendaraan, roda dan
ban sebagai bidang yang kontak langsung dengan jalan, dan rem yang mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.
Toyota. 1995.
New Step 1
·
Chassis
adalah bagian yang terdiri dari rangka, roda, kelengkapan pemindah
daya serta
kelengkapan lain
untuk mengatasi
getarangoncangan pada
body
, dan kelistrikan
body
. Toyota. 1995.
New Step 2
·
Chassis
adalah bagian bawah kendaraan yang terdiri dari rangka, roda, dan kelengkapan yang menopang mesin dan
body
. Bricker, F, Frederick
Dari perbedaan pendapat tentang pengertian
cha ssis
tersebut, pada dasarnya fungsi dari masing-masing sistem yang terdapat pada
cha ssis
adalah sama. Sistem-sistem tersebut nantinya berpengaruh langsung terhadap
performa kendaraan, kenyamanan berkendara, stabilitas saat berkendara, keselamatan berkendara, dan lain sebagainya.
2.2. Sistem Rem
Sistem rem merupakan salah satu kelengkapan dari kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan, berhenti maupun memarkir kendaraan pada
commit to user
6
jalan yang menanjak, dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman
yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang
sangat penting bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka rem dipasang pada keempat rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut : a.
Dapat bekerja dengan baik dan cepat. b.
Mempunyai daya tekan yang cukup. c.
Harus mudah diperiksa dan disetel. d.
Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima
oleh roda-roda tersebut.
2.2.1. Prinsip Kerja Sistem Rem
Pada dasarnya sistem rem bekerja dengan memanfaatkan perubahan energi mekanik menjadi energi panas yang ditimbulkan dari mekanisme
sistem rem. Saat energi mekanik berupa tekanan yang berasal dari hidrolik dan diteruskan oleh piston silinder rem menuju sepatu rempad rem disitu
terjadi gesekan antara permukaan sepatu rempad rem dengan permukaan tromol
disc bra ke
yang berputar bersama poros roda dan menibulkan panas. Kemudian panas tersebut dilepaskan ke udara sekitar. Proses pengereman itu
terjadi karena adanya gesekan antara permukaan sepatu rempad rem dengan tromol
disc bra ke
yang berputar bersama poros roda. Berikut adalah gambar prinsip kerja rem tromol :
commit to user
7
Gambar 2.1. Prinsip kerja rem tromol Toyota. 1995.
New Step 2
a. Tidak Bekerja
Pedal rem tidak ditekan → tidak ada tekanan dari pedal rem yang
diteruskan ke hidrolik → piston kalipersilinder roda tidak tertekan → tidak
terjadi gesekan antara pad remsepatu rem dengan permukaan
disc bra ke
tromol → tidak terjadi pengereman. Prinsip kerja rem dapat dielaskan
pada gambar berikut :
Gambar 2.2. Prinsip kerja rem cakram
celah
commit to user
8
Mukaswan dan Boentarto. 1995
b. Bekerja
Pedal rem ditekan → tekanan dari pedal rem diteruskan ke hidrolik →
tekanan hidrolik menekan piston di dalam kalipersilinder roda → piston
kalipersilinder roda menekan pad remsepatu rem sehingga menekan permukaan
disc bra ke
tromol yang berputar bersama poros roda → terjadi
pengereman. Prinsip kerja rem dapat dielaskan pada gambar berikut :
Gambar 2.3. Prinsip kerja rem cakram
Mukaswan dan Boentarto. 1995
2.2.2. Jenis-Jenis Sistem Rem
Dilihat dari cara kerjanya sistem rem dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
· Rem mekanik
· Rem hidrolik
· Rem angin
· Rem gas buang
Pad rem tertekan Pad rem tertekan
commit to user
9
a. Rem Mekanik
Ada dua macam rem mekanik yaitu rem cakram dan rem tromol. Rem mekanik bekerja dengan perantaraan kawat. Rem mekanik banyak digunakan
pada sepeda motor dan rem tangan pada mobil. Rem tangan digunakan pada saat mobil diparkir. Rem tangan
dioperasikan secara mekanik. Pengereman terjadi jika tangkai rem di ruang kemudi ditarik. Tarikan tersebut diteruskan ke kampas rem lewat kawat rem
yang panjang. Akibat tarikan tersebut akan terjadi hambatan yang besar pada tromol rem sehingga terjadi pengereman. Rem tangan dihubungkan dengan
mekanisme rem roda-roda belakang. Ada beberapa rem tangan ditinjau dari letak kampasnya yaitu rem
tangan yang dipasangkan pada tromol rem hidrolik, rem tangan yang dipasangkan pada ujung depan
propeller sha ft
dan rem tangan pada rem cakram.
· Rem tangan pada tromol.
Gambar 2.4. Mekanisme rem tangan pada tromol Ketrangan :
1. Strut penunjang
5. Tromol 2.
Sepatu rem 3.
Kabel kawat 4.
Tuas sepatu rem tangan
Mukaswan dan Boentarto. 1995
1 2
3 4
5
commit to user
10
· Rem tangan pada cakram.
Ada beberapa rem tangan pada cakram antara lain yang menggunakan tromol dan yang menggunakan caliper.
- Rem tangan cakram dengan tromol.
- Rem tangan cakram dengan kaliper.
Berikut ini gambar dari rem tangan pada cakram :
Gambar 2.5. Rem tangan pada cakram Mukaswan dan Boentarto. 1995
· Rem tangan pada
propeller sha ft
.
Gambar 2.6. Rem tangan pada
propeller sha ft
Mukaswan dan Boentarto. 1995
Kabel kawat kaliper
rem piringan
commit to user
11
b. Rem Hidrolik