commit to user
33
d.
Ball joint
Ba ll joint
merupakan komponen yang berfungsi untuk menerima beban vertikal maupun lateral pada suspensi. Disamping itu juga berfungsi
sebagai sumbu putaran saat kendaraan membelok. Konstruksi dari bal joint terdiri dari
stud, seat ba ll
,
housing
sebagai pelindung
seat
,
boot
sebagai pelindung dari kotoran, dan
screw plug
untuk pengisian grease. Grease pada
ba ll joint
berfungsi untuk melumasi bagian yang bergesekan. Untuk jenis seat yang terbuat dari resin, tidak perlu dilakukan penggantian grease.
Gambar 2.34. Komponen ball joint bawah Toyota. 1995.
New Step 1
Gambar 2.35. Komponen ball joint atas Toyota. 1995.
New Step 1
e. Batang Strut
Strut Bar
Fungsi dari
strut bar
pada sistem suspensi adalah sebagai penahan
lower a rm
agar tidak maju atau mundur saat menerima kejutan yang tidak rata dari permukaan jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
Konstruksi dari
strut bar
salah satu ujungnya dipasangkan pada
lower a rm
commit to user
34
dengan baut dan ujung lainya dipasangkan pada bodi dengan mempergunakan karet sebagai bantalan.
f. Batang stabiliser
Batang stabiliser
sta bilizer ba r
merupakan komponen pada suspensi yang berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya
sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Gaya sentrifugal tersebut dapat menyebabkan salah satu bagian ban terangkat saat membelok. Disamping itu
meningkatkan traksi ban. Batang stabilser terbuat dari bahan baja yang elastis dan berbentuk U.
Batang stabilizer dipasangkan pada rangka melalui karet bantalan. Sementara kedua ujungnya dipasang pada
lower a rm
.
Gambar 2.36.
Sta bilizer ba r
M. Iksan. 2008
2.4. Ban dan
Velg
2.4.1. Ban
Ban merupakan bagian dari suatu kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Ban-ban ini berputar pada permukaan
jalan. Putaran ban tersebut diperoleh dari tenaga mesin yang ditransfer melalui pemindah daya menuju ke ban. selain itu, ban juga berfungsi sebagai
peredam untuk memperlembut kejutan dari permukaan jalan dan menambah kenyamanan berkendara. Ukuran ban, konstruksi, dan tekanan pada suatu ban
sangat penting untuk memenuhi standar keselamatan dan kualitas berkendara. Ban tersusun oleh emapat bagian utama yaitu
ca rca ss
,
trea d
,
brea ker,
dan
bea d
. Masing–masing bagian mempunyai fungsi dan karakteristik yang
commit to user
35
berbeda-beda. Penjelasan mengenai masing-masing bagian ban yaitu sebagai berikut :
a.
Carcass
Ca rcass
terletak di bagian dalam ban.
Ca rca ss
berfungsi untuk menahan berat, goncangan, tumbukan, dan tekanan angin.
Ca rca ss
tebuat dari lembaran-lembaran
ply cords
. Karet yang melapisi
cord
tidak hanya melindungi dari kerusakan luar, tetapi juga mencegah gesekan diantara
cords.
b.
Tread
Trea d
adalah kulit luar ban, berfungsi melindungi
ca rca ss
dari keausan dan kerusakan lainya. Bagian dimana tread berhubungan langsung
dengan jalan disebut
crown
. Permukaaan
crown
mempunyai bermacam- macam alur. Alur-alur yang dibuat pada permukaan ban disebut
groove
atau
non skid
. Bagian yang menyangga
crown
disebut
shoulder
. Daerah ini mempunyai konsentrasi karet yang paling tebal. Pada bagian ini juga dibuat
alur untuk mengeluarkan panas.
c.
Breaker
Brea ker
ditempatkan diantara
trea d
dan
ca rca ss. Brea ker
berfungsi sebagai peredam goncangan. Sebagai tambahan untuk mencegah pemisahan
dan untuk mengurangi perubahan elastisitas, selembar kertas disisipkan diantara
brea ker
dan
ca rcass
. Fungsi dari karet tersebut adalah sebagai bantalan.
d.
Bead
Bead digunakan di
ca rca ss
, berfungsi untuk menahan kedua ujung
cord
, menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke
velg
. Kawat
bea d
terbuat dari baja dengan kadar karbon tinggi. Bagian ujung yang berhubungan
dengan
velg
dan lebih dekat dengan pusat ban dinamakan
bea d toe
.
Flipper
membungkus kawat
bea d
dan di dalamnya terisi
bea d filler
dan karet kertas yang berbentuk segitiga
a pex rubber
.
Bea d filler
membantu
filler
agar dapat bercampur dengan baik di dalam ban. Bagian yang berhubungan langsung
dengan
flens
dari
velg
dinamakan
bea d heel
. Bagian luar dari daerah
bea d
dilapisi oleh semacam
ply cord
yang sudah dilapisi karet disebut
cha fer
.
commit to user
36
Gambar 2.37. Bagian-bagian ban Toyota. 1995.
New Step 1
Menurut kontruksi pada
ca rca ss-
nya, ban pada kendaraan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
· Ban Bias
Ca rcass untuk
ban bias tersusun dari lapisan-lapisan benang yang membentuk sudut 30
o
- 40
o
terhadap garis tengah ban. Susunan seperti ini menopang beban pada arah memanjang dan melintang. Akan tetapi pada saat
menerima beban vertikal, lapisan benang cenderung menggeliat seperti diperlihatkan pada gambar. Ban bias menghasilkan jalanya kendaraan lebih
lembut, tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang bila bila dibandingkan dengan ban radial.
commit to user
37
Gambar 2.38. Bentuk
ca rca ss
ban bias Toyota. 1995.
New Step 1
· Ban Radial
Ca rcass
ban radial terdiri dari lapisan benang yang tegak lurus dengan garis tengah ban. konstruksi seperti ini sangat fleksibel terhadap arah
radial, namun kurang tahan terhadap beban memenjang disekeliling roda. Oleh karena itu, ban radial dilengkapi dengan
belt
yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet. Susunan ini membuat
trea d
lebih
rigid
. Ban radial yang
rigid
menghasilkan kemampuan membelok yang baik dan tahanan gelindingnya rendah.
Gambar 2.39. Bentuk
ca rca ss
ban radial Toyota. 1995.
New Step 1
commit to user
38
Menurut konstruksi dasar dari ban itu sendiri, ban dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
· Ban biasa dengan ban dalam
Ban biasa di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil dipasang menonjol keluar
melalui lubang pada
velg
. Ban biasa ini akan segera kempes tertusuk benda tajam dan terjadi kebocoran udara.
· Ban
tubeless
Ban
tubeless
konstruksinya tanpa menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap
udara. Karena ban
tubeless
tidak menggunakan ban dalam, maka pentil
a ir va lve
langsung dipasang pada
velg
.
Gambar 2.40. Konstruksi ban tubeless Toyota. 1995.
New Step 1
Keuntungan pada ban
tubeless
yaitu bila tertusuk paku atau benda tajam lainya tidak menjadi langsung terasa kempes karena lapisan dalamnya
menghasilkan efek merapatkan secara sendirinya. Sekalipun tertusuk pada saat berjalan, tekanan udara tidak akan langsung turun yang menyebabkan
pengemudi kehilangan kontrol kendaraan. Pada
side wa ll
ban biasanya terdapat kode yang menunjukan lebar ban, diameter dalam, dan
ply rating
. Selain itu biasanya dicantumkan
aspect
commit to user
39
ratio
dan kode tambahan untuk kecepatan kendaraan serta untuk jenis ban yang digunakan.
Misalnya : ·
Ban bias
. ú
· Ban radial
Ƽú ư
ú
Keterangan : 1.
Lebar ban dalam inchi atau mili meter ban bias. 2.
Kecepatan maksimum yang diizinkan. 3.
Diameter
velg
dalam inchi. 4.
Kekuatan maksimum membawa beban dalam satuan
ply ra ting.
5.
Aspect ratio.
6. Ban radial.
Toyota. 1995.
New Step 1
2.4.2.
Velg
Ban tidak dapat dipasang langsung dan sendiri pada mobil, tetapi ban harus dipasang pada sebuah
velg
agar nantinya dapat menjadi kesatuan sebuah roda. Karena roda merupakan bagian yang berpengaruh terhadap
keselamatan kerja, maka
velg
dan ban harus kuat dalam manahan beban vertikal dan horisontal, beban pengendara, beban pengereman, dan berbagai
macam tenaga yang tertumpu pada roda. Roda harus dibuat seringan mungkin. Selain itu pada roda juga harus
seimbang
ba la nce
. Dengan demikian roda dapat berputar dengan lembut pada putaran tinggi. Oleh karena itu,
velg
harus dibuat secara akurat agar dapat mengikat ban dengan baik dan kondisi roda dapat seimbang
Menurut standard industri jepang JIS,
velg
dibagi menjadi enem kategori, yaitu :
commit to user
40
1.
Divided Type Rim.
2.
Drop Center Rim.
3.
Wide Drop Center Rim.
4.
Semi Drop Center Rim.
5.
Fla t Ba sa e Rim.
6.
Interim Rim.
Sama seperti pada ban,
velg
juga terdapat kode spesifikasi
velg
. Contoh : 5.00 S X 20 F.B.
Keterangan:
500 : Lebar
velg
dalam inchi. S
: Bentuk
flens
dari
velg
. 20
: Diameter
velg
dalam inchi. F.B
:
Fla te Ba se Rim.
Toyota. 1995.
New Step 2
2.5. Body
Sedangkan pengertian
body
pada dasarnya merupakan bentuk dasar dari suatu kendaraan bila dilihat secara visual dari luar. Bentuk dan dimensi
body
kendaraan sangat mempengaruhi suatu kendaraan, baik pengaruh terhadap performa kendaraan, tampilan kendaraan, maupun nilai jual suatu
kendaraan. Di era modern seperti sekarang ini, sebagian besar masyarakat melihat dan menilai suatu kendaraan dari
body
kendaraan itu sendiri. Selain dari perwujudan visual suatu kendaraan,
body
juga merupakan tempat melekatnya beberapa komponen sistem kelistrikan
body
. Sistem kelistrikan
body
tersebut meliputi sistem penerangan lampu kepala
hea d la mp
, lampu kota, lampu tanda belok, lampu
ha za rd
, lampu belakang, lampu plat nomor, dan lain sebagainya. Semua sistem kelistrikan
body
yang ada sangatlah penting perananya karena dapat meningkatkan keamanan saat
berkendara. Gunadi. 1991
commit to user
BAB III PERENCANAAN PERBAIKAN SISTEM REM
3.1. Pemerikasaan dan Uji Performa Komponen
Setiap kendaraan yang akan dilakukan perbaikan tentunya memiliki masalah pada salah satu atau beberapa komponen yang terdapat pada
kendaraan tersebut. Masalah atau kerusakan yang terjadi pada komponen suatu kendaraan bisa diketahui dengan melakukan pemeriksaan kondisi
kendaraan tersebut sebelum dilakukan perbaikan. Pemeriksaan kondisi tersebut dapat dilakukan secara visual pada komponen kendaraan,
pembongkaran komponen, dan juga dapat dilakukan dengan uji performa kendaraan tersebut.
Pemeriksaan dan uji performan dilakukan pada tahap awal pengerjaan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari sistem rem mobil Chevrolet Luv
’82 nomer polisi AD 1802 AB, dan juga untuk menentukan penanganan yang akan dilakukan apabila terdapat kerusakan-kerusakan. Pemeriksaa kondisi
komponen sistem remdilakukan secara visual dan uji performa. Untuk uji performa yang dilakukan pada sistem rem dengan cara menjalankan mobil
dan melakukan pengereman baik secara bertahappelan maupun pengereman mendadak. Setelah pemeriksaandan uji performa dilakukan, maka kita dapat
mengetahui kondisi dari masing-masing komponen sistem rem. Pemeriksaan secara visual dan uji performa pada komponen sistem
rem mobil Chevrolet Luv ’82 nomer polisi AD 1802 AB dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1. Pemeriksaan secara visual sistem rem Chevrolet Luv ’82 nomer polisi AD
1802 AB
Komponen Langkah Pemeriksaan
Pedal rem Mengamati kondisi dari batang pedal rem apakah
ada kerusakancacat visik, mengamati kondisi pen penghubung
operating rod
pada hubungan ke boster rem.