Pelaksanaan Promosi Produk Kartu Sobat Flexi

tertentu, dan dapat diperkirakan prediksi dampak apa yang selanjutnya bakal terjadi secara internal maupun eksternal, dan penjelasannya sebagai berikut : SWOT Combination Analysis : 1. SO Strengths Opportunities Strategi untuk membangun faktor kekuatan yang bersumber dari pihak internal organisasi dengan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan faktor eksternal secara tepat untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan dalam hal ini posisi yang sangat ideal 2. ST Strengths Threats Sama dengan kasus kombinasi SO diatas, yaitu secara strategis adalah untuk memperkuat faktor kekuatan internal , dengan meng-counter unsur-unsur ancaman yang negatif bakal terjadi dari faktor lingkungan eksternal untuk meraih kesuksesan posisi potensi positif-negatif 3. WO Weaknesses Opportunities Secara strategis pihak perusahaan organisasi berupaya’ meminimalisasikan’ faktor-faktor dari kelemahan internal, dan sekaligus tetap memanfaatkan faktor-faktor peluang yang ada dari eksternal untuk meraih keberhasilan posisi potensi negatif-positif 4. WT Weaknesses Threats Secara strategis pihak perusahaan harus berjuang keras untuk ’meminimalisasikan’ faktor-faktor kelemahan internal, dan sekaligus menghadapi faktor resiko ancaman dari eksternal yang cukup berat untuk mancapai keberhasilan posisi ini, sangat lemah, buruk dan berisko gagal . Dalam melaksanakan kegiatan promosi suatu perusahan harus bisa menerapkan suatu rencana yang baik agar pelaksanaan promosi bisa berjalan dengan baik, hal ini pelaksanaan rencana promosi melibatkan beberapa tahap menurut Basu Swasta dan Irawan,1990 : 358-359 dalam bukunya manajemen pemasaran modern yaitu : 1. Menentukan tujuan 2. Mengidentifikasi pasar yang dituju 3. Menyusun anggaran 4. memilih berita 5. Menentukan promotional mix 6. Memilih media mix 7. Mengukur efektivitas 8. Mengendalikan dan memodifikasikan kampanye promosi Menurut Ig Wursanto 1987 : 15 dalam bukunya pokok-pokok perencanaan mengatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari rencana. Dan bentuk rencananya sebagai berikut : a. Program b. Standar c. Anggaran d. Acara e. Siasat f. Metode g. Kebijaksanaan h. Prosedur i. Peraturan Suatu hal perlu di telaah ialah, jika digunakan prosedur perencanaan yang baik, hasil-hasil perencanaan formal akan mempunyai manfaat- manfaat yang baik bagi perusahaan, sehingga dapat menyesuaikan perubahan lingkungan dengan cepat. Menurut Surachman Sumawihardja dkk, 1991 : 128–129 Secara terperinci perencanaan mempunyai manfaat- manfaat sebagai berikut : a. Mendorong pemikiran yang sistematis dan lebih maju bagi manajemen b. Memberikan petunjuk terhadap koordinasi yang lebih baik bagi usaha- usaha perusahaan. c. Memberikan petunjuk terhadap pengembangan standar-standar pelaksanaan yang berguna untuk kontrol. d. Menyebabkan perusahaan-perusahaan mempertajam penuntun tujuan- tujuan dan kebijakan-kebijakannya. e. Menghasilkan kesiap siagaan yang lebih baik terhadap perkembangan yang mendadak. f. Membawa kesadaran yang lebih tinggi dalam interaksi tanggung jawab para pimpinan yang terlibat. Efek jangka panjang promosi menjelaskan bahwa setelah melalui jangka waktu tertentu, efek promosi bisa jadi mendorong naik penjualan atau malah menariknya turun. Melalui suatu skenario, sebagai reaksi atas promosi suatu perusahaan, pesaing mungkin juga akan menaikkan aktivitas promosinya, dan membuat palanggan serta perusahaan dagang di lapangan akan bersikap menungggu untuk melakukan transaksi sehingga malah tidak menaikkan penjualan sama sekali bagi kedua belah pihak. Laba Promosi Promosi agresif pesaing promosi lbh bereaksi pesaing agresif lagi bereaksi pesaing bereaksi pelanggan mengamati tunggu obral Waktu Gambar II. 2 Spiral ke bawah Laba Promosi 3 promosi 2 semakin banyak pelanggan promosi 1 pelanggan yang berusaha menyukai mjd setia produk pedagang membuat stock produk yg sukses pelanggan mencoba produk Waktu Gambar II. 3 Promosi yang sukses dalam memberikan manfaat jangka panjang Sumber menurut Paul W Farris dkk, 2008 : 315 dalam bukunya Matrik Pemasaran Dalam suatu skenario yang berbeda, yang lebih positif, promosi dapat manghasilkan suatu uji coba bagi produk baru, membangun distribusi dagang, dan mendorong kesetiaan pelanggan, sehingga menaikkan penjualan dalam jangka panjang. Menurut Basu Swasta DH, 1979 : 109-110 Kegiatan-kegiatan yang ada dalam promosi meliputi : 1.Personal Selling Personal selling adalah promosi yang dilakukan oleh penjual dengan mengadakan komunikasi secara langsung berhadapan muka pada pembeli. Biasanya, kegiatan promosi selling ini juga dimanfaatkan oleh penjual untuk melakukan penjualan. 2.Periklanan Periklanan merupakan usaha promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk memberitahu, membujuk, atau mengingatkan konsumen tentang perusahaan. produknya, atau idenya melalui sebuah media. Media yang dipakai dapat berupa surat kabar, majalah, poster, televisi, radio, dan sebagainya. 3.Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah usaha promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk mendorong pembelian pada konsumen atau pembeli secara efektif, seperti peragaan, eksposisi, dan demonstrasi. Jadi, fungsi dari promosi penjualan ini adalah menghubungkan antara periklanan dan personal selling. 4.Publisitas Publisitas adalah suatu usaha untuk mempromosikan perusahaan, produknya, atau idenya kepada konsumen, dimana perusahaan tidak mengeluarkan biaya sebagai imbalanya. Biasanya, publisitas ini diwujudkan dalam bentuk berita, tulisan atau artikel pada suatu media. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi dalam kegiatan promosi menurut Basu Swasta DH, 1979 : 111–112 adalah : 1.Besarnya dana yang digunakan untuk kegiatan promosi Besarnya dana yang tersedia dapat mempengaruhi kegiatan promosi yang dilakukan. Apabila tidak tersedia dana promosi yang dianggap memadai, produsen dapat membebankan sebagian usaha promosinya kepada perantara. Sehingga beban promosi bagi produsen tidak terlalu berat. 2.Sifat Pasar Sifat pasar ini meliputi : luas pasar secara geografis, konsentrasi pasar, dan macam-macam langganan. Apabila pasarnya luas Pasar Nasional maka kegiatan promosi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga saluran harus bersifat masal seperti periklanan. Tetapi apabila pasarnya lokal maka usaha promosi yang dilakukan cukup dengan personal selling 3.Sifat barang yang dipromosikan Strategi yang akan dilakukan, dipengaruhi oleh barangnya apakah barang konsumen ataukah barang industri. Setiap jenis barang yang termasuk golongan barang konsumsi memerlukan usaha promosi yang berlainan. demikian pula untuk barang industri.

BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Dan Perkembangan PT. TELKOM Tbk 1. Masa Kolonial Belanda

Sejak dulu sampai sekarang komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan. Bentuk komunikasi antara lain dengan berbicara, berteriak, memukul kentongan, meniup alat suara untuk menyampaikan berita atau melihat, membaca simbol atau melihat, membaca simbol atau tanda visual yang ada. Secara umum, proses komunikasi meliputi produksi, transmisi dan penerimaan berita. Dalam pengertian luas, komunikasi adalah sumber dan aliran-aliran dari imajinasi atau citra dalam bentuk-bentuk yang dikaji dan dimengerti. Dalam perkembangannya, muncul tenologi listrik mendukung dan mengefektifkan sarana komunikasi yang telah ada tersebut, sehingga komunikasi jarak jauh telecomminications diantaranya tercipta dalam bentuk telegraf dan telepon. Pada masa kolonial Belanda tanggal 20 September 1906 dapat dicatat sebagai lahirnya PTT Pos, Telegram dan Telepon dalam sistem administrasi pemerintahan Indonesia. PTT sejak saat itu berkembang sangat pesat. Khususnya mengenai telepon dalam lingkup PTT, terjadi perubahan dan kemajuan berarti, perubahan itu dibukanya sendiri oleh pemerintahan layanan telepon di luar Jawa yaitu di jambi dan Palembang. Dengan digantinya kawat telepon tunggal tak bernalut dengan kabel pilin ganda berbalut karet; sistem baterai terpusat atau central batery CB, selain itu dilakukan pemasangan kabel dibawah tanah mengganti kawat kawat yang diatas. Sejak tahun 1907 dinas Pos dan telegraf dipimpin oleh seorang pejabat tinggi yaitu Kepala Dinas PTT.

2. Masa Jaman Jepang

Segera setelah Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia, Dinas PTT dibagi sesuai dengan kemiliteran Jepang. Daerah Jawa dan Madura di bawah komando Angkatan Darat ke-25, sedangkan kepulauan Indonesia Timur di bawah Komando Armada ke-3 Angkatan Jepang. Pada pertengahan tahun 1945, Perang Dunia II telah mencapai puncaknya jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah Hirosima dan Nagasaki hancur lebur oleh bom atom Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Seminggu kemudian tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Muhammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan indonesia. Segera setelah teks Proklamasi disiarkan ke seluruh dunia, maka bendera putih yang dipasang Jepang di atas Kantor Besar Pos dan Telegraf Jakarta, yang di Pasar Baru, sebagai tanda kalah perang, diturunkan dan diganti dengan Sang Saka Merah Putih oleh pemuda-pemuda PTT.

3. Perkembangan Setelah Kemerdekaan

Setelah Angkatan Muda PTT berhasil merebut Kantor Pusat PTT di Bandung dari tangan Jepang tanggal 27 September 1945 diumumkan bahwa Jawatan PTT telah menjadi milik Indonesia. Pada saat itu Jawatan PTT memiliki 474 buah kantor pos, 276 kantor telegraf, 622 stasiun lelegraf, 17