Penelitian ex post facto menguji apa yang telah terjadi pada subjek. Ex post facto
secara harfiah berarti “sesudah fakta”, karena kausa atau sebab yang diselidiki tersebut sudah berpengaruh terhadap variabel lain. Tujuan utama penelitian adalah
untuk menyelidiki apakah satu atau lebih kondisi yang sudah terjadi mungkin menyebabkan perbedaan prilaku pada subjek. Dengan kata lain, penelitian ini untuk
menentukan apakah perbedaan yang terjadi antar kelompok subjek dalan variabel independen menyebabkan terjadinya perbedaan pada variabel dependen.
107
D. Pengukuran Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah Pengaruh Tingkat Pendidikan Pendidikan Orang Tua dan Keharmonisan Keluarga Terhadap Akhlak Anak Pada Keluarga
Pemulung di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung.
2. Definisi Operasional
1. Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan atau pelatihan yang diperoleh melalui lembaga pendidikan formal, dalam penelitian ini
ditujukan pada tingkat pendidikan orang tua keluarga pemulung. 2. Keharmonisan keluarga adalah keluarga yang dapat mengantarkan seseorang
hidup lebih bahagia, lebih layak dan lebih tentram. 3. Akhlak berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat terutama pada anak keluarga
pemulung. 4. Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu orang yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian yang terdiri dari tiga variabel ini diukur dengan menggunakan teknik angket, yaitu dengan menyusun daftar kuesioner dan selanjutnya disebar
107
Nurul Indarti, Metode Kuantitatif Online dalam Www. Nurul Indarti Wordpress.Com, diunduh pada tanggal, 13-02-2014, pkl. 20.00 Wib
kepada responden untuk mereka jawab, tiap variabel ditentukan dalam beberapa indikator yang pemilihannya berdasarkan kajian teori
Adapun alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian ini adalah kuesioner daftar pertanyaan:
1. Kuesioner variabel Tingkat Pendidikan orang Tua Untuk mengetahui gambaran atau keadaan keluarga para responden, peneliti
membuat angket dengan pertanyaan yang berkaitan dengan variabel yang terkait. Setiap jawaban diberi kode A, B, C dan D. Ukuran skala menggunakan ukuran skala
Likert dengan rentangan nilai 1 sampai 4, yaitu alternatif jawaban A diberi bobot 4, jawaban B bobot 3, jawaban C bobot 2 dan jawaban D bobot 1.
2. Kuesioner variabel Keharmonisan Keluarga Angket yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup, angket
diberikan langsung pada responden untuk menjawab item-item yang telah disediakan. Untuk dapat dilihat data secara kuantitatif, maka setiap jawaban diberi
skor. Setiap jawaban diberi kode A, B, C dan D.Ukuran skala menggunakan ukuran skala Likert dengan rentangan nilai 1 sampai 4, yaitu alternatif jawaban A diberi
bobot 4, jawaban B bobot 3, jawaban C bobot 2 dan jawaban D bobot 1. Skala Likert ini telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur
persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
responden. Kemudian responden memberikan pilihan jawaban atau respon dalam skala ukuran yang telah disediakan, misalnya A, B, C dan D.
108
Berikut ini adalah ringkasan kisi-kisi instrumen penelitian. a. Variabel X.1
Variabel Indikator
Nomor item Jumlah
item Tingkatpendid
ikan orang tua a. pemberian pendidikan
b. Pemberian bimbingan c. Fasilitas Belajar
1-4 5-8
9-12 4
4 4
108
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Yogyakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 146.
Jumlah -
- 12
b. Variabel X.2 Variabel
Indikator Nomor item
Jumlah item
Keharmonisan Keluarga
a. Pemberian nasehat b. Keteladanan
c. Biaya pendidikan 13-16
17-20 21-24
4 4
4
Jumlah -
- 12
c. Variabel Y Variabel
Indikator Nomor item
Jumlah item
Akhlak anak a. Beribadah ke mesjid
b. Membantu orang tua c. Pergaulan di lingkungan
25-28 29-32
33-35 4
4 3
Jumlah -
- 11
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen