anak. Pada masa inilah, apa yang ditanamkan ke dalam diri anak akan sangat membekas dan terpatri, sehingga tidak mudah hilang atau diubah sesudahnya.
Dalam keluarga yang memiliki kesamaan akidah, visi, cita-cita, dan gairah beramal shalih, akan tercipta ketenagan sakinah yang didasari mawaddah wa
rahmah, yakni suasana yang penuh cinta dan kasih sayang yang terefleksi dalam suasana aman, nyaman, tenteram, damai, dan sejahtera baik secara fisik dan
psikologis di kalangan seluruh anggotanya. Interaksi antara seluruh anggota keluarga berlangsung secara timbal-balik dan syarat dengan nilai-nilai afeksi,
dimana kasih-sayang, pembiasaan, bimbingan, pendidikan, dan keteladan dari orangtua selalu hadir di sana. Keluarga seperti inilah yang akan beroleh kebahagiaan
sa’adah, baik di dunia maupun di akhirat Maksud perspektif Islam di atas adalah keterkaitan antara orang tua dan
anak tidak dapat dipisahkan, itu sebabnya orang tua dalam hal ini dianjurkan untuk memperhatikan prilaku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
beraktivitas beramal shaleh. Selain itu orang tua juga harus memperhatikan pendidikan anak.Karna pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga masyarakat dan pemerintah.Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah.
C. Pengajuan Hipotesis
Umumnya penelitian yang mengkajihubungan dua variable atau lebih biasanya menggunakan hipotesis penelitian.Didalam buku-buku penelitian, hipotesis
dikemukakan dengan beberapa pengertian. 1. Menurut Arikunto, Hipotesis adalah tebakan pemecahan atau jawaban untuk
menjawab masalah yang diajukan peneliti.
101
2. Menurut Lamirnan didalam penelitian, hal-hal atau variable-variabel yang melatarbelakangi atau diakibatkan oleh inti masalah serta macam pertalian
101
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 56
diantara variable-variabel tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis atau dugaan sementara.
102
3. Merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah satu palsu dan akan diterima jika fakta-fakta
membenarkannya.
103
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang berdasarkan fakta-fakta yang telah berlaku umum terhadap
masalah yang diajukan, namun untuk membuktikan kebenarannya masih perlu dilakukan pengujian.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Akhlak Anak Pada Keluarga Pemulung
2. Terdapat Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Akhlak Anak Pada Keluarga Pemulung
3. Terdapat Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Keharmonisan Keluarga bersama-sama mempunyai pengaruhTerhadap Akhlak Anak Pada Keluarga
Pemulung di kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung.
102
Lamirnan Yousda Ine, Penelitian dan Statistik pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 1993, h. 36
103
Amirul Hadi, Merodologi Penelitian pendidikan Bandung: Pustaka Setia, 2005, h. 117
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai selesai.
Untuk mengetahui jumlah keluarga pemulung Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung, penulis mendapatkan data melalui Kantor Lurah Kelurahan
Bantan Kecamatan Medan Tembung yang berada di Jalan Pertiwi Nomor. 100 Medan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
104
Dengan kata lain populasi adalah suatu keseluruhan unit yang dilengkapi ciri-ciri permasalahan yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pemulung yang memiliki anak usia Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP di Kelurahan Bantan
Kecamatan Medan Tembung yang berjumlah 40 KK dengan rincian sebagai berikut:
Tabel I Populasi Penelitian
No Lingkungan
Jumlah 1
I -
2 II
- 3
III -
4 IV
- 5
V -
6 VI
- 7
VII 22
8 VIII
- 9
IX -
104
Amirul Hadi, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Pustaka Setia, tt, h. 194