Manfaat Akhlak Yang Mulia

suatu yang hidup, misalnya tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah, udara dan lingkungan pergaulan manusia. Dalam hubungan ini lingkungan dibagi kepada dua bagian : a. Lingkungan alam yang bersifat kebendaan b. Lingkungan pergaulan yang bersifat rohaniah 6. Lingkungan Alam Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Jika kondisi alamnya jelek, maka hal itu merupakan perintang dalam mematangkan bakat seseorang, sehingga hanya mampu berbuat menurut kondisi yang ada. Sebaliknya jika kondisi alam itu baik, maka kemungkinan seseorang akan dapat berbuat lebih mudah dalam menyalurkan persediaan yang dibawanya lahir dan turut menentukan. Orang yang tinggal digunung-gunung dan dihutan-hutan, akan hidup sebagai pemburu atau petani yang berpindah-pindah, sedang tingkat kehidupan ekonomi dan kebudayaannya terbelakan, dibandingkan dengan mereka yang hidup dikota-kota. 7. Lingkungan pergaulan Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang diberikan oleh guru- guru disekolah.

c. Manfaat Akhlak Yang Mulia

Akhlak yang mulia ini kemudian ditekankan karena disamping akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain bahwea akhlak pertama yang ditampilkan seseorang, manfaatnya adalah untuk orang yang bersangkutan. Al- Qur’an dan al-Hadits banyak sekali memberikan informasi tentang manfaat akhlak yang mulia itu. Allah berfirman :                    { لح ل : ٧٩ { Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan ”. QS. al-Nahl : 97 Ayat diatas dengan jelas menggambarkan keuntungan atau manfaat dari akhlak yang mulia, yang dalam beriman tak beramal shaleh. Mereka itu akan memperoleh kehidupan yang baik, mendapatkan rezeki yang berlimpah ruah, mendapatkan pahala yang berlipat ganda di akhirat dengan masuknya kedalam surga. Hal ini menggambarkan bahwa manfaat dari akhlak mulia itu adalah keberuntungan hidup didunia dan diakhirat. Menurut M. Quraish Shihab, janji-janji Allah yang demikian itu pasti akan terjadi, karena ia merupakan sunnatullah sama kedudukannya dengan sunnatullah yang bersifat alamiah, asalkan hal tersebut ditempuh dengan cara-cara yang tepat dan benar. Selanjutnya di dalam hadits juga banyak dijumpai keterangan tentang datangnya keberuntungan dari akhlak. Keberuntungan tersebut diantaranya adalah: 1. Memperkuat dan Menyempurnakan Agama Nabi bersabda : ْ ي ا هن ف ء سل ق ل نْسحب ْ م ْك ف ْي اْسا ْم ل ْخ ٰل عت ه ب ا ل “Allah telah memilihkan agama Islam untuk kamu, hormatilahagama dengan akhlak dan sikap dermawan, karena Islam itu tidak akan sempurna kecuali dengan akhlak dan sikap dermawan itu .” ْعي جل نْسح ق ْل نْسح ْع ْا يف ْيزي ي ل “Berakhlak yang baik dan berhubungan dengan tetangga yang baik, akan membawa keberuntungan dan kemakmuran. ” 2. Mempermudah perhitungan amal di akhirat Nabi bersabda : ه ه س ح هْيف نك ْنم اث لصت ك ْن ع ْ ْعت كم ح ْنم ْي ْعت جْل ه خْ ْيسي ب سح كع ق ْنم { مك حل } “Ada tiga perkara yang membawa kemudahan hisab perhitungan amal di akhirat dan akan dimasukkan ke surga, yaitu engkau member sesuatu kepada orang yang tak pernah memberi apapun kepadamu kikir, engkau memaafkan orang yang pernah menganiayamu, dan engkau menymbung tali silaturahmi kepada orang yang tak pernah kenal padamu. ” H.R. Al-Hakim. 3. Menghilangkan kesulitan Nabi Bersabda : م ي ل ْ ي ك ْنم بْ ك هْ ع ه س ن يْن ل ك ْنم بْ ك نمْ م ْنع س ن ْنم { م س ل } “Barangsiapa yang melepaskan kesulitan orang mu’min dari kehidupannya di dunia ini, maka Allah akan melepaskan kesulitan tersebut pada hari kiamat. H.R. Muslim. ” 4. Selamat hidup di dunia dan di akhirat Nabi bersabda : يجْ م اث : ْ ل يف ْص ْل ب غْل ض ل يف ْ عْل يناعْل سل يف ل عت ه يْشخ غْل { خيشل ب } “Ada tiga perkara yang menyelamatkan manusia, yaitu takut kepada Allah di tempat yang tersembunyi maupun di tempat yang terang, berlaku adil pada waktu rela maupun pada waktu marah, dan hidup sederhana pada waktu miskin, maupun waktu kaya. ” H.R. Abu Syaikh. Banyak bukti yang dapat dikemukakan yang dijumpai dalam kenyataan social bahwa orang yang berakhlak mulia semakin beruntung. Orang yang baik akhlaknya pasti disukai oleh masyarakatnya, kesulitan dan penderitaannya akan dibantu untuk dipcahkan, walaupun ia tidak mengharapkannya. Peluang, kepercayaan, kesempatandatang silih berganti kepadanya. Sebaliknya jika akhlak yang mulia itu telah sirna, dan berganti dengan akhlak yang tercela, maka kehancuran pun akan segera datang menghadangnya. Penyair Syauki Bey pernah mengatakan, ْ ه ْم قاْخ ْت ه ْ ه ْ ْتي ب م اْخ ْا مم ْا ن “Selama umat itu akhlaknya baik ia akan tetap eksis, dan jika akhlaknya sirna, maka bangsa itu pun akan binasa. ”

4. Pemulung