69
sehingga bisa menimbulkan dunia magis yang sangat kental. Bahkan dalam malam tertentu pada bulan Rajab Kalender Islam ada acara ritual pemandian semua
pusaka-pusaka yang ada di Kasepuhan Ciptagelar.
Gambar XXIV: Golok Bedog Sumber: Koleksi Ki Japi, Kasepuhan Ciptagelar, April 2016
10. Etem
Etem yaitu alat pertanian yang berfungsi sebagai pemotong batang padi saat panen di huma bahan yang digunakan logam sebagai mata pisaunya dan kayu serta
bambu sebagai gagangnya. Kriya ini merupakan gabungan dari tiga unsur yaitu logam, kayu, dan juga bambu. Bentuk etem yang ada di Kasepuhan Ciptagelar
tergolong unik, ada yang berbentuk bulan sabit dan ada yang menyerupai stilasi dari gabungan senjata khas Jawa Barat yaitu kujang yng merupakan benda pusaka yang
sangat memiliki nilai sejarah. Proses pembuatan etem di Kasepuhan Ciptagelar yaitu menggunakan teknik raut pada bagian badan atau perah mata pisaunya. Hal
ini terlihat pada gambar di bawah ini:
70
Gambar XXV: Etem Sumber: Karya kriyawan Kasepuhan Ciptagelar, April 2016
Selain dari wujudnya yang memiliki ciri yang khusus dan memiliki nilai estetis ternyata etem satu-
satunya alat yang digunakan pada saat ritual “mipit pare” yang berlangsung pada saat panen di huma alasannya karena dari dulu untuk
menjalankan nilai tradisi yang ada di Kasepuhan Ciptagelar harus mengikuti sesuai waisan para leluhur terdahulu mereka. Alhasil setiap kearifan lokal atau tatanan
kebudayaan yang sedang dijalankanakan tetap terjaga keasliannya dari dulu sampai sekarang. Berikut gambar cara penggunaan etem pada saat panen padi di huma:
Gambar XXVI: Etem Sumber: diunggah dari greenindonesia.org, agustus 20:45
71
11. Simpul Sulaiman
Simpul Sulaiman merupakan simpul yang di buat untuk keperluan tatanan kebudayaan yang di letakkan pada setiap sawah rorokan yang ada di Kasepuhan
Ciptagelar, bahan yang digunakan yatiu terbuat dari bambu yang sudah di raut terlebih dahulu. Simpul tersebut memiliki bentuk seperti angka delapan atau
gabungan dari dua lingkaran yang menyatu satu sama lain. Selain itu jika dilihat dari teknik pembuatannya tergolong sederhana namun memiliki makna yang tidak
sederhana, tekstur yang terdapat pada kriya itu kasar semu, sehingga sekilas terlihat kasar saat disentuh terasa licin seolah-olah kriya tersebut halus.
Gambar XXVII: Simpul Sulaiman Sumber: Koleksi Yoyo Yogasmana, April 2016
Simpul Sulaiman ini memiliki ciri khas tersendiri baik dai segi bentuk,
bahkan dalam proses pembuatannya. Hal ini di tegaskan oleh Kang Yoyo dalam wawancara April 2016 bahwa setiap kriya yang ada di Kampung Adat pasti
memiliki ciri khas tersendiri, begitupun dengan adat istiadat dan tradisi yang dijalaninya bahkan tidak menutup kemungkinan filosofi dan makna setiap kriya
pasti memiliki makna dan cerita yang berbeda.
72
12. Dog-dog Lojor