9
Istilah ‘kriya’ berasal dari akar kata ‘kr’ bahasa Sanskrta yang berarti ‘mengerjakan’; dari akar tersebut kemudian menjadi kata: karya, kriya, kerja.
Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menhasilkan benda atau obyek. Dalam pengertian berikutnya semua hasil pekerjaan termasuk berbagai
ragam keteknikannya disebut ‘kriya’ Haryono, 2002. Pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kriya merupakan sebuah
mahakarya yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif dengan menggunakan teknik seperti pahatukir, bubut, cetak, raut, pilin, slab, dan lain sebagainya. Sehingga
menghasilkan sebuah karya yang memiliki nilai estetis dan spiritual baik dari segi kegunaan, fungsi, dan makna simbolik. Sehingga dalam setiap perwujudannya
dapat dijadikan sebagai identitas suatu tempat, komunitas, bahkan kedudukan suatu kealangan tertentu.
2. Jenis Kriya
Jika ditinjau dari jenisnya, begitu banyak jenis kriya yang sering kita jumpai di lingkungan kita terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh
besarnya apresiasi dalam pelestarian karya kriya dari zaman dulu hingga sekarang sehingga hasilnya dapat dirasakan dan digunakan sebagaimana mestinya sampai
saat ini. Selain itu jenis kriya terbagi beberapa bagian seperti:
a. Kriya Kayu
Kriya kayu merupakan cabang dari seni kriya yang menggunakan kayu sebagai bahan dasar utamanya. Selain itu kriya kayu memiliki berbagai dimensi
10
yang dapat dikaji, speerti historis, ekonomi, sosial, estetis, bentuk, teknik, bahan, dan sebagainya.
b. Kriya Keramik
Kriya keramik merupakan hasil karya seni yang terbuat dari tanah liat atau “lempung” dengan menggunakan teknik tertentu dan melewati suatu proses
pengeringan dan pembakaran dengan suhu tertentu. Astuti 2008: 1 mengatakan bahwa keramik sebagai suatu seni dengan media tanah liat dan glasir, dapat
merupakan suatu kerajinan yang menghasilkan bentuk-bentuk fungsional.
c. Kriya Logam
Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan
logam sebgai medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi seperti panel logam dan perhiasan. Karya 3 dimensi berupa patung logam,
keris, lampu gantung.
d. Kriya Tekstil
Kriya tekstil merupakan suatu karya yang terbuat dari bahan yang terbuat dari serat kapas atau benang yang dewasa ini bisa disebut kain, bahkan anyaman
pun bisa dikategorikan dalam kriya tekstil dengan menggunakan beberapa teknik seperti jahit, bordiran, tenun, dan yang lainnya. Dalam kenyataannya kriya tekstil
selalu berkaitan dengan kebutuhan sandang baik yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai penunjang.
11
e. Kriya Batu
Kriya Batu merupakan seni kriya yang berbahan dasar batu yang dibentuk sedemikian rupa agar terlihat indah. Batu dengan tekstur keras dan kaku ternyata
dapat diolah. Hal ini tentunya ditunjang dengan peralatan yang memadai terutama dala proses pembuatannya. Contoh kriya yang terbuat dari batu diantaranya batu
akik, fosil, dan batu permata serta masih banyak lagi. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kriya memiliki jenis-
jenis yang beragam bahkan memiliki ciri tersendiri baik dari bahan yang digunakan, wujud, bentuk, dan keguanaa baik bersifat fungsional maupun hiasan atau dekorasi
sehingga dalam wujudnya tetap tidak meninggalkan fungsi dari kriya tersebut.
3. Fungsi Kriya