Wawancara Terstruktur Structured Interview Wawancara Semistruktur Semistructure Interview

32 lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang yang ada didalamnya Sugiyono, 2014: 317. Esterberg dalam Sugiyono, 2014: 317 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu:

a. Wawancara Terstruktur Structured Interview

Wawancara terstuktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, pengumpulan data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstuktur ini setiap responden diberi pertanyaa yang sama, dan pengumpul data mencatatanya. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpulan data dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Wawancara terstruktur dilakukan kepada kriyawan anyaman rotan dan bambu yakni Andi pada tanggal 18 April 2016 pukul 07.00 WIB, kemudian wawancara kedua kepada kriyawan simpay dan perkakas yakni Arjapi pada tanggal 19 April 2016 pukul 15.00 WIB, wawancara ketiga kepada kriyawan simpay yakni 33 Japri pada tanggal 20 April 2016 pukul 19.00 WIB, yang keempat wawancara kepada juru bicara Kasepuhan Ciptagelar yakni Yoyo Yogasmana pada tanggal 21 April 2016 pukul 15.00 WIB, kelima Ibu Umi pada tanggal 22 April 2016 pukul 15.00 WIB, keenam wawancara kepada Abah selaku pemimpin adat di Kasepuhan Ciptagelar pada tanggal 23 April pukul 02.00 WIB.

b. Wawancara Semistruktur Semistructure Interview

Jenis wawancara ini sudah termasuk kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancaar terstuktur. Tujuan dari jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikatakan oleh informan. Wawancara tersebut dilakukan kepada narasumber yang berlokasi di Kasepuhan Ciptagelar dan beberapa budayawan dan beberapa pihak yang memang berkompeten dalam bidangya terutama kebudayaan dan permasalahan yang akan di kaji yaitu mengenai kriya yang ada di Kasepuhan Ciptagelar. Hal ini sebagai penguat sekaligus salah satu teknik untuk pengumpulan data sesuai yang diinginkan atau yang sudah direncanakan sebelumnya.

c. Wawancara Tak Berstruktur Unstructured Interview