Manajemen Kesiswaan Hasil Penelitian 1.

SMK Muhammadiyah 1 Playen merupakan sekolah swasta yang memiliki animo masyarakat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah siswa yang mendaftar di SMK Muhammadiyah 1 Playen. Hal ini dikemukakan oleh RW selaku waka kesiswaan kelas X dalam wawancara berikut : Alhamdulillah, animo masyrakat untuk menyekolahkan anaknya di SMK Muhammadiyah 1 Playen sangat tinggi. Kita sudah memiliki banyak siswa pak, misalnya setiap tahun, jumlah siswa di SMK muhammadiyah 1 Playen mencapai 350 ke atas. Hasil wawancara, 18 Januari 2012. Dengan demikian, peneliti menemukan bahwa pada umumnya manajemen kesiswaan di SMK Muhammadiyah 1 Playen sudah dikelola dengan baik. Setiap tahun ajaran baru sudah dibentuk panitia penerimaan siswa baru dan juga ada persyaratan pendaftaran siswa baru seperti dalam brosur SMK Muhammadiyah 1 Playen di lampiran. Selain itu, sudah ada pencatatan siswa dalam buku induk, tata tertib dan daftar presensi. Pengelolaan yang baik dalam manajemen kesiswaan di SMK Muhammadiyah 1 Playen ini diharapkan dapat meningkatkan input siswa SMK Muhammadiyah 1 Playen sehingga akan menghasilkan output yang berkualitas.

c. Kepemimpinan

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah, oleh karena itu perannya sebagai pemimpin menjadi salah satu penentu keberhasilan sekolah. Dengan kepemimpinan kepala sekolah, sudah banyak perubahan seperti pengadaan sarana dan prasarana sekolah, transparansi dalam keuangan, demokratis, penegakan kedisiplinan dan tata tertib warga sekolah dan usaha peningkatan kualitas guru. Kepala sekolah berupaya untuk bersikap transparan dalam keuangan dan bersikap demokratis, tidak mengambil keputusan sendiri, tapi juga melibatkan siswa, guru, waka, dan karyawan. Selain itu kepala sekolah bersedia menerima kritikan dari warga sekolah. Untuk menampung masukan dan kritikan dari warga sekolah, setiap tahun ajaran baru diadakan sarasehan. Sarasehan ini dihadiri oleh guru, dan karyawan. Kepala sekolah memberikan contoh yang baik mengenai kepemimpinan bahwa seorang pemimpin tidak perlu takut anggotanya menjadi lebih pintar. Hal ini terlihat dari dukungan kepala sekolah terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas guru. Kepala sekolah memberikan kesempatan pada guru ataupun karyawan untuk ikut pelatihan dan yang S1 melanjutkan ke S2. Penyataan ini dikemukakan oleh AW selaku Ketua Jur Oto dalam kutipan wawancara berikut: Bapak kepala sekolah memberikan kesempatan bagi guru atau karyawan yang ingin meningkatkan kualitasnya dengan mengikuti pelatihan atau melanjutkan studinya, misal yang D3 ingin melanjutkan ke jenjang S1 dan yang S1 ingin melanjutkan ke S2.Hasil wawancara 26 Januari 2012.