dalam melaksanakan budaya sekolah. Peranan karyawan berkaitan dengan kedisiplinan bekerja, mengenakan seragam sekolah dan
membina hubungan yang harmonis dan akrab dengan warga sekolah. Hal ini dikemukakan oleh SP selaku KTU dalam petikan wawancara
berikut: Tentu saja pak, karyawan juga berperan penting dalam
pelaksanaan budaya sekolah. Tanpa karyawan, budaya sekolah tidak akn terlaksana dengan baik. Karyawan dapat berperan dengan
disiplin dalam bekerja dalam artian tidak datang terlambat ke sekolah, memakai seragam kerja yang telah ditentukan oleh pihak
sekolah, dan membina hubungan yang baik dengan kepala sekolah, sesama karyawan, guru, dan siswa Hasil wawancara, 25 januari
2012.
Hasil observasi peneliti juga membuktikan bahwa karyawan sudah kompak memakai seragam sekolah, tidak datang terlambat ke
sekolah dan dapat membina hubungan yang harmonis dengan warga sekolah. Hubungan yang harmonis ini terlihat ketika sholat dzuhur
dan ashar berjama’ah, bertegur sapa dan bersalaman ketika bertemu.
d. Peran Siswa dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah
Siswa juga memiliki peran dalam mewujudkan budaya sekolah yang positif. Selain dengan belajar yang rajin waktu di sekolah atau
di rumah juga dapat bersikap aktif dengan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah sudah menyelenggarakan berbagai
kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mewadahi minat dan bakat siswa sehingga siswa bisa mengembangkan bakatnya masing-
masing. Siswa dapat mengukir prestasi dengan aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Hal ini dikemukakan oleh OK selaku wakil ketua IPM dalam wawancara berikut ini:
Kita dapat mengharumkan nama sekolah dengan rajin belajar dan aktifdalam kegiatan ekstrakurikuler. Disini macam-macam pak
kegiatan ekstra nya. Ada IPM, Pecinta Alam, Sepak Bola, Volly, Basket, Baca Tulis Al-Quran. Teman-teman aktif ikut kegiatan
ekstra, buktinya kita sudah banyak mengukir prestasi dan menjadi juara dalam perlombaan. Dengan begitu budaya sekolah yang
positif dapat terwujud Hasil wawancara, 28 Januari 2012.
Selain belajar dengan rajin dan aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, siswa juga dapat mewujudkan budaya sekolah yang
positif dengan membina hubungan yang harmonis dan menjalin keakraban dengan guru, karyawan, dan kepala sekolah. Hubungan
yang harmonis dan keakraban ini dapat tercipta dengan adanya budaya salaman, bertegur sapa, sharing, sholat berjama’ah dan
kegiatan pengajian PHBI. Bersikap semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
juga dapat dilakukan siswa dalam rangka mewujudkan budaya sekolah yang positif. Sikap semangat siswa bisa ditunjukkan dengan
partisipasi siswa di kelas. Misalnya, bertanya dan menjawab soal, memperhatikan penjelasan guru, serta mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Selain itu, siswa senang dan bersemangat belajar di kelas jika dipengaruhi oleh guru yang mengajar. Misalnya gurunya
humor dan metode mengajar guru yang bervariasi. Hal ini diungkapkan oleh MA selaku anggota IPM dalam wawancara di
bawah ini: