Peran Warga Sekolah dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah Di

Selain itu kepala sekolah bersedia menerima kritikan dari warga sekolah. Untuk menampung masukan dan kritikan dari warga sekolah, setiap tahun ajaran baru diadakan sarasehan. Sarasehan ini dihadiri oleh guru dan karyawan. Kepala sekolah dalam budaya sekolah memegang peran penting dalam mengelola interaksi dengan komite sekolah, wali murid, dan guru serta tata usaha. Keberhasilan dalam pengeloaan ini berdampak pada terbangunya budaya sekolah yang lebih baik. Berdasarkan pembahasan di atas, peran kepala sekolah ditunjukkan dengan pemberian keteladanan, misalnya sikap disiplin dengan datang ke sekolah lebih awal atau sebelum puku 07.00 pagi dan aktif memberikan evaluasi pada warga sekolah. Evaluasi pada guru dilakukan setiap Senin sehabis upacara serta rapat pembinaan dan pengajian satu bulan sekali. Selain itu, kepala sekolah juga bersikap transparan dalam keuangan dan bersikap demokratis, tidak mengambil keputusan sendiri, tapi juga melibatkan guru, waka, dan karyawan. Selain itu kepala sekolah bersedia menerima kritikan dari warga sekolah. Untuk menampung masukan dan kritikan dari warga sekolah, setiap tahun ajaran baru diadakan sarasehan. Sarasehan ini dihadiri oleh guru dan karyawan.

b. Peran Guru dalam Pelaksanakan Budaya Sekolah

Guru sangat berperan dalam mewujudkan budaya sekolah yang positif. Peran guru dapat diwujudkan dengan mengefektifkan jam pelajaran yang kosong dengan memberikan tugas. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi kelas agar tidak kosong sehingga siswa tetap belajar walaupun guru tidak bisa masuk. Hal ini dikemukakan oleh ST selaku Koor. BK dalam wawancara berikut: Sebenernya selama ini kalau kita tidak bisa mengajar yang menjadi tanggung jawabnya, guru untuk memberikan tugas melalui guru piket Hasil wawancara, 23 Januari 2012. Hal senada juga dikemukakan oleh OK selaku wakil ketua IPM bahwa guru memberikan tugas bila guru tersebut tidak bisa mengajar di kelas dalam wawancara berikut: Kalau guru yang tidak masuk karena ada keperluan atau sakit, beliau memberikan tugas. Biasanya piket menyampaikan pada kelas yang kosong. Kalau untuk guru pengganti jarang pak Hasil wawancara, 28 Januari 2012. Selain mengefektifkan jam pelajaran yang kosong, guru juga dapat membina hubungan yang akrab dan harmonis dengan warga sekolah. Misalnya, membina hubungan harmonis dengan guru dan karyawan dapat diwujudkan dengan silaturahmi ke rumah guru karyawan, baik saat lebaran atau saat mendapat musibahsakit, sholat dhuhur dan ashar berjama’ah, bertegur sapa ketika bertemu. Sedangkan keakraban dengan siswa dapat dimulai dengan budaya salaman, bertegur sapa, sharing, sholat berjama’ah, pengajian PHBI. Hal ini dikemukakan oleh WD selaku waka ismuba dalam wawancara berikut ini: Kalau sesama guru atau karyawan, ya silaturahim ke rumah guru karyawan, baik saat lebaran saat mendapat musibahsakit, sholat dhuhur dan ashar berjama’ah, bertegur sapa ketika bertemu.