Jenis permainan Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan

26 j. Permainan hanya menghasilkan pemenang. Sebuah permainan akan menghasilkan pemenang dan ada yang kalah sesuai dengan aturan yang diterapkan. Tetapi pada kenyataannya, setiap pesert a adalah “pemenang” karena mereka belajar dari pengalaman. k. Membuat resiko yang diperoleh dalam tahap aman. Permainan lebih memberi penghargaan dari pada memberi hukuman kepada peserta. l. Permainan digunakan sebagai alat yang proyektif. Peserta dipacu semangatnya untuk menjadi diri sendiri, perilaku mereka akan dilihat oleh peserta lainnya. Perilaku yang muncul dapat dikritisi sehingga menjadi dasar untuk belajar tentang perilaku seseorang. m. Dapat membantu pengembangan skill . Dalam permainan membutuhkan partisipasi aktif sehingga peserta mempunyai kesempatan untuk membangun skill tersebut, seperti perencanaan, menganalisa, memprioritaskan mengambil keputusan, serta memberikan dan menerima umpan balik. n. Menguatkan prinsip, konsep, dan teknik yang pernah diajarkan kepada peserta. o. Mengembangkan kapasitas otak kanan, karena game merangsang sisi intuitif, kreatif, emosional dan spontanitas dari peserta. Walaupun banyak memiliki kelebihan, teknik permainan tidak akan mencapai tujuan yang maksimal jika dinamika kelompok antar peserta tidak terjadi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat dinamika kelompok yang terjadi antar peserta sesuai dengan prosedur pelaksanaan maka tujuan dari permaianan dapat tercapai bagi setiap peserta.

5. Jenis permainan

27 Menurut Suherman 2009: 87 yang dikutip dari Hetzer macam-macam permainan anak dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu: a. Permainan fungsi Permainan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau anggota tubuh. b. Permainan konstruktif Membuat suatu permainan, contohnya membuat kereta. c. Permainan reseptif Sambil mendengarkan cerita atau membaca buku cerita anak berfantasi dan menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya aktif. d. Permainan peranan Dalam permainan ini akan bermain peran, sebagai contoh berperan sebagai guru. e. Permainan sukses Yang diutamakan dalam permainan ini adalah prestasi sehingga diperlukan keberanian

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan

Hurlock 1999, mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permainan yaitu : a. Kesehatan Semakin sehat anak semakin banyak energinya untuk bermain aktif, seperti permainan dan olahraga. Anak yang kekurangan tenaga lebih menyukai hiburan. b. Perkembangan motorik 28 Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermainnya tergantung pada perkembangan motorik mereka. Pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif. c. Intelegensi Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukan kecerdikan. Dengan bertambahnya usia, mereka lebih menunjukan perhatian dalam permaian kecerdasan, dramatik, konstruksi, dan membaca. Anak yang pandai menunjukan keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar, termasuk upaya menyeimbangkan faktor fisik dan intelektual yang nyata. d. Jenis kelamin Anak laki-laki bermain lebih kasar ketimbang anak perempuan dan lebih menyukai permainan dan olahraga ketimbang berbagai jenis permainan yang lain. pada awal kanak- kanak, anak laki-laki menunjukan perhatian pada berbagai jenis permainan yang lebih banyak ketimbang anak perempuan tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak-kanak. e. Lingkungan Anak dari lingkungan yang buruk, kurang bermain ketimbang anak lainnya disebabkan karena kesehatan yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain ketimbang mereka yang berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya teman bermain serta kurangnya peralatan dan waktu bebas. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik akan lebih 29 cenderung memperhatikan kebutuhan bermain bagi anak. Dan akan memfasilitasi anak dalam bermain karena dengan bermain secara psikologis kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental anak terpenuhi sehingga anak dapat mengekspresikan perasaannya dan menunjukan kreativitasnya Suherman, 2009: 68. f. Status sosio ekonomi Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi lebih menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu roda, sedangkan mereka dari kalangan bawah terlihat dalam kegiatan yang tidak mahal sepertu bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi buku yang dibaca dan film yang ditonton anak, jenis kelompok rekreasi yang dimilikinya dan supervisi terhadap mereka. g. Jumlah waktu bebas Jumlah waktu bermain terutama tergantung pada ststus ekonomi keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan menghabiskan waktu luang mereka, anak terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang membutukan tenaga yang lebih. h. Peralatan Peralatan bermain yang dimiliki anak mempengaruhi permainannya. Misalnya dominasi boneka dan binatang buatan mendukung permainan pura-pura, banyaknya balok, kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan yang sifatnya konstruktif. Permainan kooperatif kegiatan yang berisi bermain dan permainann yang dilakukan lebih dari dua orang yang dibentuk berdasarkan kelompok dan mempunyai tujuan dan bersifat kerjasama. Sebagian besar peningkatan keterampilan interpersonal menggunakan permaianan bersifat kerjasama dengan kelompok. 30 31

C. Remaja