Etiologi Kanker Gambaran Status Nutrisi pada Pasien Kanker di Poli Penyakit Dalam Divisi Hemato-Onkologi Medik RSUP H. Adam Malik pada Bulan September – November 2014

2.2. Etiologi Kanker

A. Aspek selular dan molekuler 1 Translokasi kromosom Pewarisan bakat ganas ini, atau yang biasa disebut dengan istilah fenotip, memberi petunjuk kuat pada kita bahwa kelainan mendasar sifat ganas ini berada pada gen sel kanker tersebut. Berbagai kajian petanda genetik, seperti translokasi 9;22 yang menghasilkan kromosom Philadelphia pada leukimia granulositikmieloid kronik, menunjukkan bahwa sel-sel kanker ini berasal dari satu sel yang kemudian membentuk satu klompok sel yang homogen, yang disebut sebagai klon clone. 2 Mutasi somatik proto-onkogen menjadi onkogen Di samping sifat ganas yang berasal dari translokasi kromosom, sifat ganas juga dapat berasal dari gen yang secara normal terdapat di dalam sel. Gen-gen semacam ini disebut sebagai proto-onkogen, yang kemudian oleh karena mutasi somatik berubah menjadi onkogen. Onkogen ini lah yang kemudian mengubah perangai sel dari normal menjadi sel kanker. Contoh dari proto-onkogen ini adalah H-ras rat sarcoma-associated sequence, Harvey yang pertama kali ditemukan gen virus penyebab sarkoma pada tikus oleh Harvey. 3 Infeksi virus Proses onkogenesis juga dapat terjadi oleh virus melalui beberapa cara, tergantung jenis virusnya, transforming retroviruses, nontransforming retroviruses dan virus DNA. Transforming retrovirus menginsersi provirus pada sisi hulu suatu proto-onkogen sel pejamu. Dalam proses replikasi virus berikutnya terjadi penggabungan proto-onkogen sel pejamu ke dalam genom virus. Selanjutnya ekspresi proto-onkogen dikendalikan sepenuhnya oleh virus yang infeksi nya bersifat menetap ini. Mekanisme onkogenesis non-transforming retroviruses terjadi oleh karena virus-virus dalam kelompok ini menginsersi provirus berdekatan dengan proto-onkogen sel pejamu dan provirus ini berperan sebagai promoter atau enhancer yang kuat. Sebagaimana kita ketahui bersama Universitas Sumatera Utara promoter dan enhancer berperan penting dalam proses transkripsi suatu gen. Onkogen pada virus DNA memang berasal dari virus itu sendiri, onkogen pada virus ini memang dibutuhkan secara hakiki oleh virus ini untuk replikasi dan mentransformasi sel pejamu. Virus DNA menghasilkan protein-protein yang dapat memaksa sel pejamu memasuki fase S siklus sel Karsono,2009. B. Aspek gaya hidup Menurut Bernard 2004 dalam Peckenpaugh 2005, berdasarkan pada bukti epidemiologi, penelitian hewan, dan beberapa bukti dengan manusia, beberapa faktor sangat kuat hubungannya terhadap risiko kanker.: 1 Merokok 2 Jarang berolahraga 3 Makanan tinggi lemak 4 Makanan mengandung gula Faktor ini mempengaruhi resistensi insulin dan menyebabkan hiperinsulinemia yang akhirnya menyebabkan stimulasi pada pertumbuhan sel tumor.

2.3. Penatalaksanaan Kanker serta Hubungannya dengan Asupan Nutrisi