Tabel 2.2. Perubahan metabolisme pada pasien kanker Sutandyo,2009
A. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Perubahan metabolisme karbohidrat yang sering terjadi adalah intoleransi glukosa, diduga akibat dari peningkatan resistensi insulin dan pelepasan insulin
yang tidak adekuat. Peningkatan resistensi insulin sepertinya dimediasi oleh sitokin seperti TNFα melalui fosforilasi reseptor insulin dan substrat reseptor
insulin serta menurunkan ekspresi transporter glukosa GLUT-4. Gangguan metabolisme karbohidrat yang lain yaitu terdapat peningkatan asam laktat. Sel
kanker sangat membutuhkan glukosa sebagi sumber energi. Berbeda dengan sel normal, sel tumor mendapatkan energi dari metabolisme anaerob melalui siklus
kori dan asam laktat sebagai produk akhir. Siklus kori merupakan siklus tidak efisien, karena untk sintesa 1 molekul glukosa dibutuhkan 6 molekul ATP, dan
hanya 2 moleku ATP yang dihasilkan Sutandyo,2009.
Protein Karbohidrat
Lemak
Turn over Intoleransi
Glukosa Lipolisis
Sintesis di otot Resistensi
Insulin Lipogenesis
Proteolisis di otot Gangguan
sekrei insulin Hiperlipidemia
Sintesis di hati Produksi
glukosa Asam lemak
bebas Asam amino tidak normal Aktivitas
siklus kori Aktivitas
lipoprotein lipase
Universitas Sumatera Utara
B. Perubahan Metabolisme Protein
Metabolisme protein pada pasien kanker yaitu terjadi peningkatan protein turn-over, peningkatan sintesi protein di hati, penurunan sintesis protein di otot
skelet dan peningkatan pemecahan protein otot yang berakibat terjadinya wasting.
Deplesi massa otot skelet merupakan perubahan yang paling penting pada kaheksia kanker. Massa otot dapat berkurang sekitar 75 ketika terjadi
kehilangan berat badan sebesar 30 dan keadaan tersebut sangat dekat dengan kematian Sutandyo,2009.
Degradasi protein pada otot akan melepaskan beberapa asam amino, khususnya alanin dan glutamin. Glutamin merupakan asam amino yang paling
besar jumlahnya dan mempunyai beberapa fungsi. Salah satu fungsi penting glutamin adalah dipergunakan sel untuk membelah diri. Sel tumor bnyak
mempergunakan glutamin dan berkompetisi dengan sel normal. Dari beberapa penelitian pada kanker, terjadi penurunan glutamin baik pada sirkulasi maupun
pada otot. Penurunan glutamin akan mempengaruhi fungsi organ terutama peningkatan permeabilitas di usus Sutandyo,2009.
Mekanisme yang mendasari terjadinya degradasi protein ada 4 jaras yaitu lisosomal, capases,
��
2+
dependent, dan ATP-ubiquitin-dependent. Semua jaras tersebut mungkin terlibat dalam patogenesis degradasi protein otot pada kakesia
kanker, namun jaras ATP-ubiquitin-dependent yang diketahui paling berperan. Pada jaras ini, protein akan berikatan dengan sebuah protein kecil, ubiquitin, dan
terdegradasi di proteosom serta membutuhkan sedikitnya 6 ATP sebagai energi
Gambar 2.1.
. Proses ini juga dimediasi oleh sitokin seperti TNFα, IL-6 dan IFN
ϒ.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Jaras ATP-ubiquitin dependent Sutandyo,2009.
C. Perubahan Metabolisme Lemak