Penatalaksanaan Kanker serta Hubungannya dengan Asupan Nutrisi Peran Nutrisi pada Penatalaksanan Kanker

promoter dan enhancer berperan penting dalam proses transkripsi suatu gen. Onkogen pada virus DNA memang berasal dari virus itu sendiri, onkogen pada virus ini memang dibutuhkan secara hakiki oleh virus ini untuk replikasi dan mentransformasi sel pejamu. Virus DNA menghasilkan protein-protein yang dapat memaksa sel pejamu memasuki fase S siklus sel Karsono,2009. B. Aspek gaya hidup Menurut Bernard 2004 dalam Peckenpaugh 2005, berdasarkan pada bukti epidemiologi, penelitian hewan, dan beberapa bukti dengan manusia, beberapa faktor sangat kuat hubungannya terhadap risiko kanker.: 1 Merokok 2 Jarang berolahraga 3 Makanan tinggi lemak 4 Makanan mengandung gula Faktor ini mempengaruhi resistensi insulin dan menyebabkan hiperinsulinemia yang akhirnya menyebabkan stimulasi pada pertumbuhan sel tumor.

2.3. Penatalaksanaan Kanker serta Hubungannya dengan Asupan Nutrisi

A. Radioterapi Pada umumnya, pelaksanaan radioterapi terdiri dari lima kali terapi per minggu dalam waktu enam minggu. Masalah nutrisi dapat timbul tergantung pada lokasi dan ukuran lokasi terapi. Radiasi pada area kepala dan leher, khususnya pada lidah, palatum, dan nasofaring, menyebabkan banyak masalah nutrisi. Reaksi berupa sensasi terbakar pada tenggorokan, hilangnya selera makan, perubahan rasa dan sakit pada mulut Thomas,1988. B. Kemoterapi Sejumlah obat yang digunakan tunggal atau dalam kombinasi pada penatalaksanaan kanker sangat cepat meningkat. Kebanyakan resep memakai Universitas Sumatera Utara beberapa obat yang diberikan sepanjang satu periode pekan. Mual dan muntah adalah efek samping pada umumnya yang mempangaruhi kemampuan pasien untuk makan. Bergantung pada dosis dan durasi terapi, efek samping lainnya dapat terjadi seperti perubahan rasa , mulut kering, stomatitis, mucositis, oesophagitis, dan malabsorbsi. Dampak dari ini semua sangat mempengaruhi asupan makanan pasien kanker Adiwijono,2009. C. Pembedahan Seperti halnya efek metabolik umumnya pada pembedahan, pasien yang mengalami bedah untuk tatalaksan kanker memiliki masalah nutrisi yang jauh lebih spesifik Thomas,1988. 1. Pengangkatan secara bedah dari pada tumor dapat sering melibatkan pengangkatan sejumlah jaringan jaringan sekitar untuk menurunkan kemungkinan penyebaran keganasan. Pembedahan umum pada area manapun pada saluran pencernaan akan menyebabkan masalah pada kemampuan pasien untuk makan dan bisa menjadi malabsorpsi. 2. Pengangkatan bedah pada tumor kepala dan leher dapat menyebabkan pemberian makan secara enteral dalam jangka waktu yang lama dan kemungkinan hanya menerima makanan yang cair selamanya. 3. Oseofagektomi, gastrectomi total maupun parsial dapat masalah tertentu pula. Universitas Sumatera Utara

2.4. Peran Nutrisi pada Penatalaksanan Kanker

Nutrisi merupakan bagian yang penting pada pelaksanaan kanker, baik pada pasien yang sedang menjalani terapi, pemulihan dari terapi, pada keadaan remisi maupun untuk mencegah kekambuhan. Status nutrisi pada pasien kanker diketahui berhubungan dengan respon terapi, prognosis dan kualitas hidup. Kurang lebih 30-87 pasien kanker mengalami malnutrisi sebelum menjalani terapi. Insiden malnutrisi tersebut bervariasi tergantung pada asal kanker, misalnya pada pasien dengan kanker pankreas dan gaster mengalami malnutrisi sampai 85, 66 pada kanker paru, dan 35 pada kanker payudara Reksodiputro,2009. Pasien kanker mempunyai risiko yang tinggi mengalami malnutrisi yang dikenal sebagai kaheksia . Kaheksia kanker merupakan masalah klinik yang paling sering dijumpai terutama pada pasien kanker stadium lanjut, dan memberi dampak negatif terhadap prognosis. Malnutrisi pada pasien kanker bukan hanya disebabkan oleh penurunan asupan makanan saja tetapi juga karena tidak adanya respons adaptasi terhadap starvasi seperti pada orang normal, sehingga terjadi perubahan metabolisme Reksodiputro,2009. Penyebab kaheksia kanker belum dapat dipastikan, diperkirakan multifaktorial. Di samping anoreksia, peningkatan keluaran energi, perubahan metabolisme, jenis dan lokasi tumor yang mengganggu saluran pencernaan dan jenis terapi kanker diperkirakan mempunyai peran dalam terjadinya kaheksia kanker. Selain itu saat ini telah ditemukan adanya peranan berbagai sitokin terhadap kejadian anoreksia dan berbagai gangguan metabolisme yang kemudian mendasari kejadian kaheksia kanker Harsal,2009. Malnutrisi pada pasien kanker juga merupakan yang berpengaruh pada keberhasilan terapi medik termasuk radiasi dan kemoterapi. Selain mempengaruhi hasil pengobatan, malnutrisi atau kaheksia tidak jarang menyebabkan kematian. Asupan nutrisi yang adekuat pada pasien kanker sulit dicapai, oleh karena itu terapi nutrisi yang adekuat baik jumlah, komposisi maupun cara pemberian yang tepat harus dimulai sejak dini sejak awal terdiagnosis Thomas, 1988. Universitas Sumatera Utara

2.5. MALNUTRISI PADA PASIEN KANKER