Asumsi Pengembangan Pentingnya Pengembangan

27 7 Sesuai secara lokal: Membicarakan persoalan lokal dan juga persolalan global dengan bahasa-bahasa yang paling umum digunakan oleh pembelajar. Konsep-konsep agar disampaikan budaya lokal dengan tepat. Dalam menentukan fokus dan arah pendidikan resiko pengurangan bencana dalam penelitian ini yaitu , membuat keputusan dan partisipatoris dimana siswa ikut memutuskan bagaimana belajar. Langkah awal peneliti sebelum memutuskan merancang APE mitigasi bencana, peneliti melakukan wawancara dengan siswa kelas IV SD Negeri Umbulharjo 2, Cangkringan, Sleman. Hasil wawancara terkait media yang akan dibuat yaitu diperlukan media yang memudahkan belajar pengurangan risiko bencana, menyenangkan dan tidak membosankan. Temuan tersebut berkitan dengan teori bermain dalam dunia pendidikan. Peneliti melakukan penawaran kepada siswa untuk mengembangkan Alat Permainan Edukatif APE yang mengintegrasikan pendidikan pengurangan risiko bencana. Siswa sangat antusias, hal ini membuktikan bahwa siswa ikut memutuskan bagaimana mereka akan belajar. Prinsip yang digunakan membicarakan persoalan lokal dan juga persoalan global dengan bahasa-bahasa yang paling umum digunakan oleh siswa. Konsep-konsep agar disampaikan budaya lokal dengan tepat. Materi yang diintegrasikan ke dalam APE mitigasi bencana adalah bencana alam yang sering terjadi di daerah Cangkringan, Sleman yaitu gunung meletus, banjir lahar hujan, 28 kebakaran hutan, tanah longsor,angin puting beliung dan gempa bumi vulkanik. Serta bahasa yang digunkan dalam menyampaikan pertanyaan dalam kartu pertanyaan maupun bank soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan tahap masa kanak-kanak akhir. Hal tesebut akan membuat siswa nyaman tidak ada kekakuan baik pendamping permainan atau siswa sebagai aktor penting dalam membelajarkan dirinya.

5. Materi Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana

Hermina Soemantri 2010:18 memaparkan materi yang dapat disebarluaskan di sekolah sebagai berikut: a. Pengetahuan tentang tahap bencana dan praktik-praktik tentang kebencanaan yang mencakup sebelum pra bencana, saat terjadi bencana, dan sesudah pasca kejadian bencana, dijabarkan di tingkat sekolah sesuai dengan kemapuan berpikir dan perkembangan fisik siswa. b. Pengembangan budaya sadar bencana, berdasarkan pengetahuan dan sikap meliputi: 1 Pengenalan, pengetahuan, pemahaman tentang jenis, sumber dan besarnya bahaya bencana alam di lingkungan sekolah dan tempat tinggal. 2 Pemahaman tentang sejarah bencana di sekoah. 3 Pemahaman tentang kerentanan dan kapasitas sekolah. 4 Pemahaman tentang usaha dan upaya yang dilakukan. 5 Perilaku dan cara pandang terhadap risiko bencana. 6 Kerentanan dan kapasitas. Penjelasan lebih lanjut mengenai materi Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana PPRB yang ada di SD Negeri Umbulharjo 2, Cangkringan, Sleman yaitu dengan mengaplikasikan materi pendidikan pengurangan risiko bencana yang dijabarkan di atas dengan bencana yang sering terjadi di daerah Cangkringan dan tidak